Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Empati Adalah Kemampuan Memahami Perasaan Orang Lain, Ini Penjelasannya

Empati Adalah Kemampuan Memahami Perasaan Orang Lain, Ini Penjelasannya

Empati Adalah Kemampuan Memahami Perasaan Orang Lain, Ini Penjelasannya

Sikap empati sangat diperlukan dalam membangun hubungan antar manusia.

Empati adalah kemampuan untuk memahami secara emosional apa yang dirasakan orang lain, melihat sesuatu dari sudut pandang mereka, dan membayangkan diri Anda berada di posisi mereka. Intinya, empati adalah bagaimana Anda menempatkan diri pada posisi orang lain dan merasakan apa yang mereka rasakan.

Empati adalah kemampuan untuk memahami secara emosional apa yang dirasakan orang lain, melihat sesuatu dari sudut pandang mereka, dan membayangkan diri Anda berada di posisi mereka. Intinya, empati adalah bagaimana Anda menempatkan diri pada posisi orang lain dan merasakan apa yang mereka rasakan.

Empati berarti ketika Anda melihat orang lain menderita, misalnya setelah mereka kehilangan orang yang dicintai, Anda dapat langsung membayangkan diri Anda mengalami pengalaman yang sama dan merasakan apa yang mereka alami.

Jadi, empati adalah kemampuan seseorang dalam membayangkan atau mengimajinasikan perasaan orang lain. Sederhananya, arti empati adalah munculnya rasa iba terhadap derita yang sedang dialami orang lain.

Sikap empati penting diketahui dan dimiliki oleh setiap orang. Sebab dalam hubungan bermasyarakat, empati penting untuk membangun dan memelihara interaksi antar sesama manusia.

Berikut adalah penjelasan selengkapnya mengenai empati yang menarik diketahui.

Pengertian Empati

Pengertian Empati

Secara bahasa, empati adalah "ketertarikan fisik", yang bisa didefinisikan sebagai respon afektif dan kognitif yang kompleks ada distres emosional orang lain.

Dengan kata lain, empati adalah kemampuan untuk merasakan keadaan emosional orang lain, merasa simpatik dan mencoba menyelesaikan masalah tersebut. Merriam Webster Dictionary mendefinisikan empati sebagai kemampuan untuk memahami apa yang dirasakan orang lain, melihat dari sudut pandang tersebut, dan membayangkan diri sendiri pada posisi orang tersebut.

Berikut adalah beberapa pengertian empati lainnya menurut para ahli:

1. Bullmer
Empati adalah sebuah proses yang terjadi saat seseorang merasakan perasaan orang lain dan menangkap arti perasaan tersebut, kemudian dikomunikasikan dengan kepekaan yang sedemikian rupa sehingga bisa menunjukkan bahwa orang tersebut sungguh-sungguh mengerti perasaan orang lain. Sederhananya, empati ialah pemahaman terhadap orang lain daripada berupa sebuah diagnosa atau evaluasi.

2. Goleman
Empati adalah kemampuan untuk mengerti emosi yang dirasakan orang lain. Empati memiliki tingkatan yang lebih dalam mengenai pengertian, pendefinisian, dan reaksi terhadap kepedulian serta kebutuhan yang mendasari respon emosional lainnya.

3. Adler

Menurut Adler, empati adalah penerimaan terhadap perasaan orang lain dan bisa meletakkan diri kita pada tempat tersebut. Empati juga memiliki arti to fell ini, atau sebuah proses di mana kita berdiri sejenak pada ‘sepatu orang lain’ agar mampu merasakan bagaimana dalamnya perasaan orang yang memiliki masalah tersebut.

4. Decety dan Jackson

Empati merupakan proses berbagi dan mengkomunikasikan rasa yang dialami seseorang. Proses ini terjadi asimilasi terhadap rasa sedih yang dialami dan menjadi bagian perasaannya.

Perbedaan Empati dan Simpati

Perbedaan Empati dan Simpati

Empati merupakan sikap yang mendalam karena seseorang lebih merasakan kesedihan orang lain dan tahu apa yang orang lain rasakan.

Saat sikap ini muncul, seseorang biasanya juga akan lebih berusaha bekerja sama untuk mencari penyelesaian bersama.

Sementara itu, simpati merupakan sifat iba dan biasanya tidak terlalu mendalam. Simpati pada umumnya tidak menunjukkan sikap prihatin terhadap apa yang orang lain rasakan tanpa adanya memandang bahwa perlu atau tidaknya membantu seseorang tersebut untuk menangani kesulitan.

Perbedaan empati dan simpati menurut Titchener (dalam Goleman, 2007) adalah bahwa empati merupakan suatu bentuk peniruan secara fisik atas beban orang lain, yang kemudian menimbulkan perasaan yang serupa dalam diri seseorang. Berbeda dengan simpati yang hanya sebagai bentuk perhatian terhadap kemalangan lumrah yang dialami orang lain.

Perbedaan empati dan simpati lainnya yang dikemukakan oleh Zuchdi dalam Fadhilah (2015) dalam publikasi ums.ac.id adalah bahwa simpati merupakan suatu bentuk persetujuan, sedangkan empati tidak berhubungan dengan persetujuan, melainkan pemahaman sepenuhnya dan secara mendalam terhadap orang lain, baik secara emosional maupun intelektual.

Jenis-Jenis Empati

Jenis-Jenis Empati

Ada beberapa jenis empati yang mungkin dialami seseorang. Mengutip laman Verywell Mind, 3 jenis empati tersebut adalah:

1. Empati afektif

Empati afektif melibatkan kemampuan untuk memahami emosi orang lain dan merespons dengan tepat. Pemahaman emosional seperti ini dapat menyebabkan seseorang merasa prihatin terhadap kesejahteraan orang lain, atau dapat menimbulkan perasaan tertekan secara pribadi.

2. Empati somatik

Empati somatik melibatkan reaksi fisik sebagai respons terhadap apa yang dialami orang lain. Kadang-kadang orang secara fisik merasakan apa yang dirasakan orang lain. Misalnya, ketika Anda melihat orang lain merasa malu, Anda mungkin juga akan tersipu malu.


3. Empati kognitif

Empati kognitif melibatkan kemampuan memahami keadaan mental orang lain dan apa yang mungkin mereka pikirkan sebagai respons terhadap situasi tersebut. Hal ini berkaitan dengan apa yang oleh para psikolog disebut sebagai teori pikiran atau pemikiran tentang apa yang dipikirkan orang lain.

Manfaat Empati dalam Hubungan Interpersonal

Manfaat Empati dalam Hubungan Interpersonal

Mampu merasakan empati memiliki banyak manfaat dalam hubungan interpersonal. Berikut manfaat empati :

1. Empati memungkinkan Anda membangun hubungan sosial dengan orang lain.

Dengan memahami apa yang dipikirkan dan dirasakan orang lain, Anda mampu merespons situasi sosial dengan tepat. Penelitian menunjukkan bahwa memiliki hubungan sosial penting untuk kesejahteraan fisik dan psikologis.

2. Berempati dengan orang lain membantu Anda belajar mengatur emosi Anda sendiri.

Pengaturan emosi penting karena memungkinkan Anda mengelola apa yang Anda rasakan, bahkan di saat stres berat, tanpa merasa kewalahan.


3. Empati mendorong perilaku tolong-menolong.

Anda tidak hanya cenderung terlibat dalam perilaku tolong-menolong ketika Anda merasakan empati terhadap orang lain, namun orang lain juga lebih mungkin membantu Anda ketika mereka merasakan empati.

Ciri-Ciri Seseorang Memiliki Empati

Ciri-Ciri Seseorang Memiliki Empati

Ada beberapa ciri-ciri yang bisa dikenali pada seseorang yang memiliki empati, di antaranya:

• Bisa memahami bagaimana perasaan orang lain.
• Selain menjadi tempat curhat, dia mampu diminati pendapat, solusi, dan nasihat.
• Bisa menjadi pendengar yang baik.
• Mudah merasa lelah dalam situasi sosial, terutama situasi yang kurang baik.
• Memiliki rasa peduli yang tinggi, meski bukan dengan orang yang dikenal.
• Kerap terbebani dengan peristiwa-peristiwa tragis yang terjadi di sekitarnya atau bahkan peristiwa yang hanya didengar.

Hambatan dalam Mempraktikkan Empati

Hambatan dalam Mempraktikkan Empati

Beberapa orang kurang empati sehingga tidak dapat memahami apa yang mungkin dialami atau dirasakan orang lain.

Hal ini dapat mengakibatkan perilaku yang terkesan tidak peduli atau bahkan terkadang menyakitkan. Misalnya, orang dengan empati afektif yang rendah memiliki tingkat cyberbullying yang lebih tinggi. Kurangnya empati juga merupakan salah satu ciri khas gangguan kepribadian narsistik.

Meskipun demikian, masih belum jelas apakah hal ini disebabkan oleh orang dengan kelainan yang tidak memiliki empati sama sekali atau memiliki respons yang lebih disfungsional terhadap orang lain.

Beberapa hambatan dalam praktik empati di masyarakat modern saat ini adalaj:

1. Bias Kognitif

Terkadang cara orang memandang dunia di sekitar mereka dipengaruhi oleh bias kognitif.

Misalnya, orang sering mengaitkan kegagalan orang lain dengan karakteristik internal, sementara menyalahkan faktor eksternal atas kekurangannya sendiri.

Bias ini dapat menyulitkan untuk melihat semua faktor yang berkontribusi terhadap suatu situasi. Hal ini juga memperkecil kemungkinan orang melihat suatu situasi dari sudut pandang orang lain.

2. Dehumanisasi

Banyak juga yang menjadi korban jebakan pemikiran bahwa orang yang berbeda dari mereka tidak merasakan dan berperilaku sama seperti mereka. Hal ini sangat umum terjadi ketika orang lain berada jauh secara fisik.

Misalnya saja, ketika mereka menonton laporan bencana atau konflik di negara asing, orang-orang akan cenderung tidak berempati jika mereka berpikir bahwa orang yang menderita pada dasarnya berbeda dengan dirinya.

3. Victim blaming

Terkadang, ketika orang lain mengalami pengalaman yang buruk, ada pihak-pihak tertentu yang menyalahkan korban atas keadaan malang yang dialaminya.

Inilah alasannya mengapa para korban kejahatan sering ditanyai apa yang bisa mereka lakukan secara berbeda untuk mencegah kejahatan tersebut terjadi.

Kecenderungan victim blaming berasal dari kebutuhan untuk meyakini bahwa dunia adalah tempat yang adil. Ini adalah keinginan untuk percaya bahwa seseorang mendapatkan apa yang pantas mereka dapatkan dan karenanya, rasa serta sikap empati seringkali terlupakan.

Apa yang Terjadi Bila Manusia Punah? Begini Penampakannya
Apa yang Terjadi Bila Manusia Punah? Begini Penampakannya

Pertanyaan besar mungkin akan terlintas di pikiran beberapa orang bila manusia kelak punah. Laman Sciencealert menoba memberikan gambarannya. Simak berikut ini.

Baca Selengkapnya
Musim Hujan Kok Bikin Gampang Lapar Ya?
Musim Hujan Kok Bikin Gampang Lapar Ya?

Ada penjelasan ilmiahnya atau hanya lagi pengen aja sih?

Baca Selengkapnya
Macam-macam HAM dan Contohnya, Lengkap dengan Penjelasannya
Macam-macam HAM dan Contohnya, Lengkap dengan Penjelasannya

Setiap manusia yang lahir di dunia ini memiliki hak yang melekat pada diri mereka.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kok Bisa Sih Menguap Itu Menular?
Kok Bisa Sih Menguap Itu Menular?

Ternyata ada penjelasan ilmiah yang menyebabkan menguap itu menular.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Kenapa Kereta Api Tak Berhenti Mendadak saat Terjadi Tabrakan
Penjelasan Kenapa Kereta Api Tak Berhenti Mendadak saat Terjadi Tabrakan

penjelasan ilmiah kenapa kereta api tidak bisa berhenti mendadak.

Baca Selengkapnya
Meski Punya Sayap, Kenapa Sebagian Burung Tidak Bisa Terbang? Ini Penjelasannya
Meski Punya Sayap, Kenapa Sebagian Burung Tidak Bisa Terbang? Ini Penjelasannya

walau memiliki sayap, ternyata burung-burung ini tidak bisa terbang.

Baca Selengkapnya
20 Contoh Kata Persembahan Skripsi yang Penuh Makna untuk Orang Terdekat, Menyentuh Hati
20 Contoh Kata Persembahan Skripsi yang Penuh Makna untuk Orang Terdekat, Menyentuh Hati

Biasanya, kata persembahan skripsi ditulis dengan bahasa yang menyentuh hati dan emosional.

Baca Selengkapnya
Sejak Kapan Manusia Mulai Pakai Baju? Begini Penjelasan Ilmuwan
Sejak Kapan Manusia Mulai Pakai Baju? Begini Penjelasan Ilmuwan

Pakaian merupakan hal penting bagi manusia. Salah satu fungsinya adalah melindungi diri. Sejak kapan manusia mulai berpakaian?

Baca Selengkapnya