UGM Akan Bangun Gedung Ikonik di Jogja, Begini Rencana Pemanfaatannya
Merdeka.com - Universitas Gadjah Mada (UGM) berencana akan membangun gedung ikonik di Jogja. Wacana itu diungkapkan langsung oleh sang rektor Prof. Panut Mulyono.
Rencananya gedung ikonik itu akan dibangun di lahan bekas Gelanggang Mahasiswa dan Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri. Panut mengatakan, nantinya gedung itu akan menjadi pusat kegiatan mahasiswa, pengembangan kepemimpinan, pentas seni dan kebudayaan, serta kegiatan olahraga.
“Gedung ini berada dalam satu kawasan dan terbuka untuk umum. Nantinya ada angkringan dan berbagai tempat olah raga,” kata Panut dikutip dari Liputan6.com pada Rabu (31/3). Berikut selengkapnya:
Minta Saran Sultan HB X
©2020 Merdeka.com/Purnomo Edi
Sebelum merealisasikan pembangunan gedung, Panut terlebih dahulu menyempatkan diri bertemu Gubernur DIY Sri Sultan HB X di kompleks kepatihan Jogja. Panut berharap Sultan HB X dapat memberi masukan dan saran karena desain gedung tersebut masih dalam proses finalisasi. Nantinya, masukan tersebut akan dilakukan UGM untuk melakukan penyempurnaan desain menuju tahap lelang dan memulai proses pembangunan.
“Kita memohon saran dengan Gubernur terkait dengan gedung ini untuk memajukan pendidikan, kepemimpinan, dan kebudayaan,” kata Panut.
Harapan Rektor
©2018 Merdeka.com/Purnomo Edi
Panut berharap, dari gedung itu nantinya akan lahir calon pemimpin-pemimpin bangsa masa depan. Selain itu, mereka tidak hanya unggul dalam kepemimpinan namun juga wirausaha, pengembangan kesenian, dan kebudayaan.
“Dari tempat ini kita akan mendorong mahasiswa, masyarakat, dan pelaku usaha untuk berinteraksi. Bahkan di tempat ini juga perusahaan bisa merekrut lulusan berbakat dan ahli di bidangnya,” kata Panut.
Memberantas Mahasiswa Kupu-kupu
ilustrasi mahasiswa ©2020 Merdeka.com/news.unair.ac.id
Sementara itu Sri Sultan HB X mengatakan gedung yang akan dibangun UGM itu nantinya menjadi kawasan dalam pengembangan pusat kreativitas, kepemimpinan, dan kebudayaan untuk publik dan mahasiswa.
Dengan adanya gedung itu, dia berharap para mahasiswa bisa lebih aktif dalam mengembangkan potensi dan bakat kreativitas yang dimilikinya.
“Saya tidak ingin mahasiswa setelah kuliah lalu pulang. Mereka tidak harus pulang tetapi bisa ikut diskusi dan ngobrol. Kita ingin suasana itu bisa dibangun,” kata Sultan dikutip dari Liputan6.com pada Rabu (31/3).
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Munculnya spanduk 'Jokowi Alumnus UGM Paling Membanggakan' merupakan dinamika di lingkungan mahasiswa.
Baca SelengkapnyaDi sini sivitas UGM bisa menjalankan kegiatan keagamaan sekaligus berdialog untuk membangun kebhinekaan
Baca SelengkapnyaKampus UNU berdiri di lahan 7.478 meter persegi, dan mampu menampung 3.774 mahasiswa dan 151 dosen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ganjar Pranowo menanggapi Petisi Bulaksumur yang disampaikan sejumlah civitas akademisi UGM
Baca SelengkapnyaPotret Gedung Graha Utama Akmil yang Baru Diresmikan Jokowi, Mewah dan Berkelas
Baca SelengkapnyaKisah anak kuli berhasil menjadi sosok sukses dengan meraih gelar wisudawan terbaik di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaKawasan aglomerasi sendiri adalah pusat penyelarasan kegiatan dan administrasi dari beberapa wilayah.
Baca SelengkapnyaTimnas Amin menilai kota selevel Jakarta baru ada lima sehingga kota-kota lain perlu diprioritaskan pembangunannya daripada anggaran dihabiskan untuk IKN.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menanggapi santai soal kritik BEM UGM. Jokowi pun enggan berbicara banyak.
Baca Selengkapnya