Peristiwa 14 Januari: Peringatan Hari Layang-Layang Internasional, Begini Sejarahnya
Merdeka.com - Layang-Layang atau layangan merupakan salah satu permainan tradisional yang saat ini masih banyak digemari oleh masyarakat. Termasuk di Indonesia, tren bermain layang-layang sering dilakukan pada waktu tertentu. Biasanya, saat musim kemarau atau sebelum musim hujan tiba, banyak anak-anak memainkan layangan di halaman rumah atau lahan sawah usai panen.
Ternyata tradisi bermain layangan ini juga dilakukan oleh hampir di seluruh dunia. Bahkan sering kali festival layang-layang digelar dan banyak diikuti oleh masyarakat. Berbagai bentuk layangan pun kerap dipamerkan dalam festival ini. Mulai dari layangan biasanya hingga layangan yang memiliki beragam bentuk unik.
Sebagai permainan tradisional yang mendunia, tak heran jika terdapat peringatan khusus yang merayakan Hari Layang-Layang Internasional. Peringatan ini diadakan setiap tanggal 14 Januari. Ternyata sebelum diperingati secara internasional, Hari Layang-Layang ini berasal dari negara India. Di mana di kota Ahmedabad yaitu negara bagian utara Gujarat sering kali menggelar festival layang-layang yang disebut dengan Uttarayan.
Bukan hanya itu, kebiasaan orang India menerbangkan layang-layang ini juga mempunyai latar belakang sejarah yang menarik untuk disimak. Lalu seperti apa asal-usul peringatan Hari Layang-Layang Internasional dan berbagai fakta uniknya.
Dilansir dari National Today, berikut kami merangkum sejarah peristiwa 14 Januari sebagai Hari Layang-Layang Internasional yang perlu Anda ketahui.
Sejarah Hari Layang-Layang Internasional
©2021 REUTERS/Sandra Sebastian
Dalam peringatan Hari Layang-Layang Internasional pada 14 Januari ini, penting untuk diketahui seperti apa asal-usul peringatan ini diadakan. Sejarah bermula ketika menerbangkan layang-layang merupakan kebiasaan atau hobi yang sering dilakukan oleh para bangsawan dan orang kaya. Namun dalam beberapa tahun terakhir, tradisi menerbangkan layangan menjadi festival terbuka yang dapat dimainkan oleh semua orang.
Diyakini, festival layang-layang yang dibuka untuk umum diadakan di negara India. Tepatnya di Kota Ahmedabad, yaitu negara bagian utara Gujarat, merupakan tempat yang kerap mengadakan festival layangan atau sering disebut juga dengan Uttarayan. Sedangkan di wilayah lain di India, festival layangan ini dikenal dengan istilah Makar Sankranti.
Festival ini diadakan untuk mengisi transisi dari musim dingin ke musim panas, serta panen panen musim dingin yang akan datang. Orang-orang pergi dari seluruh dunia untuk berpartisipasi dalam perayaan. Layang-layang yang terkait dengan perayaan itu melambangkan arwah para dewa yang terbangun dari tidur musim dingin mereka.
Biasanya, layang-layang sederhana yang terbuat dari kertas warna-warni ringan yang dibingkai dengan bambu ramping adalah jenis layangan yang sering digunakan. Tak jarang, festival layang-layang di India ini juga menampilkan beberapa selebriti Bollywood dan mengangkat tema sosial yang berbeda-beda.
Festival yang digelar di siang hari juga turut menunjukkan permainan akrobat, sedangkan pada malam hari, layang-layang bercahaya atau tukkal diterbangkan untuk menghiasi langit malam. Meskipun ini adalah festival India, kuil Hindu di Amerika Serikat juga sering merayakannya, dan karena ini adalah perayaan inklusif; maka siapa pun dapat ikut dan berpartisipasi.
Fakta Menarik tentang Layang-Layang
Setelah mengetahui sejarah peristiwa 14 Januari yang diperingati sebagai Hari Layang-Layang Internasional, berikutnya terdapat beberapa fakta tentang layangan yang menarik untuk disimak.
Fakta pertama, menerbangkan layang-layang sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat India selama Hari kemerdekaan untuk merayakan kebebasannya dari pemerintah Inggris. Selain pengibaran bendera nasional pada tanggal 15 Agustus, masyarakat India menerbangkan layang-layang sebagai simbol kemerdekaan, kegembiraan, dan patriotisme.
Fakta kedua, ternyata layang-layang menjadi inspirasi bagi Wright Bersaudara sebelum menciptakan dan mengembangkan pesawat pertama. Di mana Wright Bersaudara mempelajari cara kerja layang-layang yang dapat terbang di udara untuk merancang teknologi transportasi yang bisa memiliki cara kerja yang sama.
Fakta menarik berikutnya, pada masa Perang Saudara Amerika, layang-layang digunakan untuk membawa surat dan surat kabar. Di mana saat itu, proses pengiriman surat atau barang masih terbatas dan dilakukan secara konvensional. Namun di Jerman Timur, layang-layang besar dilarang terbang di Jerman Timur karena takut orang-orang akan diangkat melewati tembok Berlin.
Cara Merayakan Hari Layang-Layang Internasional
©2020 AFP/Roslan RAHMAN
Setelah mengetahui sejarah peristiwa 14 Januari sebagai Hari Layang-Layang Internasional dan berbagai faktanya, terakhir Anda perlu mengetahui bagaimana cara berpartisipasi dalam merayakan peringatan budaya ini.
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hari Persandian Nasional adalah peringatan yang diadakan setiap tanggal 4 April di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHari Pelukan Nasional dirayakan setiap tahun pada tanggal 21 Januari.
Baca SelengkapnyaSetiap tanggal 22 Februari 2024, Indonesia memperingati Hari Istiqlal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mahatma Gandhi, lahir pada 2 Oktober 1869 di Porbandar, India, dikenal sebagai pemimpin revolusioner dan arsitek gerakan kemerdekaan India.
Baca SelengkapnyaAlasan mengapa bulan Februari lebih pendek dibandingkan bulan-bulan lainnya adalah karena sejarah cara mengukur dan membagi tahun.
Baca SelengkapnyaPeringatan ini dirayakan secara global, sebagai bentuk gerakan untuk terus menyebarluaskan budaya terima kasih.
Baca SelengkapnyaRibuan masyarakat datang memenuhi pelabuhan demi merasakan sensasi naik perahu bersama-sama.
Baca SelengkapnyaTradisi ini telah menjadi fenomena sosial yang besar di Indonesia, di mana jutaan orang memilih untuk meninggalkan kota.
Baca SelengkapnyaHari Bhakti Imigrasi adalah sebuah perayaan yang diadakan untuk menghormati dan memberikan apresiasi kepada para petugas imigrasi yang bertugas di Indonesia.
Baca Selengkapnya