Peringatan Hari Lahan Basah Sedunia 2 Februari, Berikut Sejarah dan Manfaatnya

Kamis, 2 Februari 2023 06:20 Reporter : Jevi Nugraha
Peringatan Hari Lahan Basah Sedunia 2 Februari, Berikut Sejarah dan Manfaatnya Ilustrasi Hutan Hujan. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Setiap tanggal 2 Februari, masyarakat dunia memperingati Hari Lahan Basah Sedunia. Peringatan ini sebagai upaya agar setiap orang memiliki kesadaran akan pentingnya konservasi alam. Sebab, lahan basah memiliki segudang manfaat untuk kehidupan makhluk hidup.

Lahan basah merupakan wilayah daratan yang digenangi air atau memiliki kandungan air tinggi. Ekosistemnya mencakup danau, rawa, hutan gambut, hutan banjir, hingga hutan mangrove. Lahan ini juga bisa ada di perairan tawar, payau maupun asin, serta proses pembentukannya bisa alami maupun buatan.

Manfaat lahan basah dalam kehidupan sehari-hari tentu sudah tidak diragukan lagi. Lahan ini menyediakan air bersih, keanekaragaman hayati, dan pangan. Maka dari itu, sudah seharusnya setiap orang memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lahan basah. Berikut sejarah peringatan Hari Lahan Basah Sedunia dan manfaatnya yang dilansir dari laman resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan:

2 dari 4 halaman

Sejarah Hari Lahan Basah Sedunia

ilustrasi hutan

©Pixabay/cosmospaceternal_8734

Sejarah Hari Lahan Basah Sedunia disahkan dalam perjanjian internasional dengan misi melindungi lahan basah di seluruh dunia. Perjanjian ini juga dikenal dengan Konvensi Ramsar di Kota Ramsar, Iran pada tahun 1971.

Perjanjian ini awalnya diciptakan untuk memberikan dorongan terhadap upaya konservasi. Konservasi ini berfokus pada misi pemanfaatan lahan basah secara bijaksana melalui aksi nasional dan kerja sama internasional dalam rangka mewujudkan pembangunan berkelanjutan di seluruh dunia.

Sementara itu, menurut laman resmi Lahan Basah Dunia, peringatan ini lantaran sejak 1700-an, sekitar 90 persen lahan basah di dunia sudah terdegradasi. Maka dari itu, untuk menanggulangi ini, diperingati sebagai Hari Lahan Basah Sedunia agar setiap orang memiliki kesadaran dan perhatian untuk menjaga lingkungan.

Setiap memeringati Hari Lahan Basah, selalu ada temanya sendiri. Pada tanggal 2 Februari 2023 ini, yaitu Wetland Restoration atau Restorasi Lahan Basah. Tema ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran pentingnya konservasi alam.

3 dari 4 halaman

Manfaat Lahan Basah

Lahan basah merupakan salah satu wilayah terbesar di permukaan bumi. Beberapa faktor yang menentukan karakteristik tersebut, yaitu jenis tumbuhan, salinitas, hingga jenis tanah yang ada di lingkungan tersebut. Karakteristik lahan basah yang paling utama adalah kondisi tanahnya yang jenuh terhadap air.

Lahan basah dikenal sebagai area dengan kondisi tanah yang cukup subur dan memiliki banyak manfaat. Maka dari itu, pengelolaan lahan menjadi aktivitas pendukung pertanian dan perkebunan di Indonesia. Berikut sejumlah manfaat lahan basah, antara lain:

• Lahan basah berguna sebagai daerah yang mampu memberikan sumber pangan bagi masyarakat. Kamdungan humus yang tinggi cocok untuk bercocok tanam.

• Lahan basah membantu meredam risiko bencana alam, seperti banjir maupun abrasi. Hal ini terjadi karena mekanisme lahan yang mampu mengelola dan menyerap air hujan secara maksimal.

• Membantu pengadaan air bersih bagi lahan di sekitarnya. Lahan basah berperan penting dalam menampung air hujan untuk kemudian dimanfaatkan sebagai area penyerapan air dan meningkatkan cadangan air.

• Keberadaan lahan basah juga dapat membantu menyerap limbah berbahaya dan membantu proses penyaringan secara maksimal. Sehingga hasil akhir dari penyaringan alami adalah air tanah yang layak dikonsumsi.

• Lahan basah mempunyai kemampuan menyerap karbon permukaan bumi. Pelestarian dan pemulihan lahan basah mampu mengurangi emisi karbon dan meningkatkan kemampuan makhluk hidup untuk beradaptasi dengan perubahan iklim.

4 dari 4 halaman

Makna Hari Lahan Basah Sedunia

ilustrasi hutan
©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Aleksander Bolbot

Mengingat lahan basah memiliki segudang manfaat untuk kehidupan, sudah saatnya terus merawat lahan ini. Hal ini juga menjadi esensi dari peringatan Hari Lahan Basah Sedunia. Yang mana setiap orang memiliki tanggung jawab untuk terus melakukan upaya konservasi alam.

Selain itu, peringatan Hari Lahan Basah Sedunia juga sebagai bentuk kampanye lingkungan hidup untuk menyadarkan seluruh komponen masyarakat dunia akan pentingnya fungsi dan manfaat lahan basah. Adapun bentuk upaya konservasi yang dilakukan oleh Indonesia adalah terbitnya peraturan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan berkaitan lahan gambut, yakni:

• Peraturan Pemerintah No.71 tahun 2014 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut.

• Undang-Undang No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dalam peraturan tersebut juga menyebutkan bahwa setiap pemilik usaha yang berada di sekitar lahan gambut wajib melindungi dan melakukan mitigasi kerusakan lingkungan akibat kegiatan usaha yang dilakukan. Aturan ini juga berlaku untuk wilayah riparian yang juga dimiliki oleh berbagai negara.

Maka dari itu, setiap pihak sudah seharusnya terut andil dalam upaya konservasi lahan gambut. Dengan begitu, alam akan tetap lestari dan memberi banyak manfaat untuk kehidupan makhluk hidup.

[jen]
Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini