Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penyebab Gigantomastia dan Gejalanya, Kondisi Payudara Terus Tumbuh

Penyebab Gigantomastia dan Gejalanya, Kondisi Payudara Terus Tumbuh Ilustrasi payudara. ©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Shell114

Merdeka.com - Secara alami, payudara pada tubuh perempuan tumbuh seiring bertambahnya usia. Biasanya, organ ini mulai tumbuh setelah seorang anak perempuan mendapatkan menstruasi pertama. Dengan perubahan hormon dalam tubuh, payudara dapat tumbuh membesar secara normal untuk melakukan fungsi maternal, yaitu menyusui bayi.

Pertumbuhan organ payudara pada tubuh setiap perempuan pun berbeda-beda. Ada yang berukuran kecil, sedang, hingga cukup besar. Namun, terdapat kondisi langka yang perlu diwaspadai, yaitu ketika payudara tidak berhenti tumbuh hingga menghasilkan ukuran besar di luar normal. Kondisi langka ini dikenal dengan istilah gigantomastia.

Dalam hal ini, terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab gigantomastia. Seperti ketidakseimbangan hormon, faktor genetik, hingga kondisi medis tertentu. Selain itu, beberapa kelompok orang juga dinilai memiliki risiko yang lebih tinggi terkena kondisi langka ini.

Dengan begitu, penting bagi Anda untuk mengetahui berbagai penyebab gigantomastia dan faktor risikonya. Selain itu, terdapat pula beberapa bahaya yang mengancam kesehatan tubuh serta kualitas hidup seseorang saat terkena kondisi ini. Berikut informasi lengkapnya, bisa disimak.

Pengertian dan Gejala Gigantomastia

Sebelum mengetahui berbagai penyebab gigantomastia dan faktor risikonya, perlu dipahami terlebih dahulu pengertian umum dan gejalanya. Gigantomastia adalah kondisi langka yang dicirikan oleh pertumbuhan yang berlebihan dari jaringan payudara pada wanita.

ilustrasi payudara

©medicalnewstoday.com

Kondisi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan fisik, stres emosional, dan bahkan mengganggu kegiatan sehari-hari. Kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja, sehingga penting bagi Anda untuk mengetahui berbagai gejala yang muncul. Berikut beberapa gejala gigantomastia yang perlu diperhatikan:

  • Payudara yang sangat besar dan berat: Ini dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan fisik, serta membuat sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
  • Rasa sakit dan nyeri: Payudara yang besar dan berat dapat menyebabkan rasa sakit dan nyeri pada bagian leher, punggung, dan bahu.
  • Perubahan bentuk payudara: Payudara yang besar dan berat dapat menyebabkan perubahan bentuk dan posisi, seperti melengkung atau tertekuk.
  • Kurvatur dalam kulit payudara: Gigantomastia dapat menyebabkan pembentukan kurvatur dalam kulit payudara yang disebut "skin folding".
  • Infeksi dan bengkak: Gigantomastia dapat menyebabkan infeksi dan bengkak pada payudara.
  • Penyebab Gigantomastia dan Faktor Risikonya

    Setelah memahami pengertian umum dan gejalanya, berikutnya Anda juga perlu mengetahui berbagai penyebab dan faktor risiko dari kondisi ini. Secara umum, penyebab gigantomastia tidak diketahui secara pasti. Namun, terdapat beberapa faktor pemicu yang menyebabkan seseorang terkena kondisi langka ini. Berikut faktor penyebab gigantomastia yang perlu diektahui:

  • Ketidakseimbangan hormon: Gigantomastia dapat terjadi karena ketidakseimbangan hormonal, seperti peningkatan produksi hormon estrogen.
  • Genetik: Faktor genetik dapat memainkan peran dalam menentukan risiko seseorang terkena gigantomastia.
  • Kondisi medis: Beberapa kondisi medis, seperti obesitas, hipotiroidisme, dan sindrom ovari polikistik, dapat menyebabkan pertumbuhan yang berlebihan dari jaringan payudara.
  • Hamil dan menyusui: Kehamilan dan menyusui dapat menyebabkan perubahan hormonal dan pertumbuhan payudara yang tidak seimbang.
  • Medikasi: Beberapa obat-obatan, seperti obat penenang, dapat menyebabkan peningkatan pertumbuhan jaringan payudara.
  • Selain itu, beberapa kelompok orang diketahui memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap gigantomastia. Faktor risiko ini meliputi usia pubertas, riwayat keluarga, hingga kondisi medis tertentu. Berikut beberapa faktor risiko yang perlu diwaspadai:

  • Usia: Wanita muda yang masih dalam tahap pubertas dan wanita yang berada dalam usia reproduktif memiliki risiko lebih tinggi terkena gigantomastia.
  • Keluarga dengan riwayat gigantomastia: Faktor genetik dapat memainkan peran dalam menentukan risiko seseorang terkena gigantomastia.
  • Kondisi medis: Beberapa kondisi medis, seperti obesitas, hipotiroidisme, dan sindrom ovari polikistik, dapat meningkatkan risiko gigantomastia.
  • Kehamilan dan menyusui: Kehamilan dan menyusui dapat menyebabkan perubahan hormonal dan pertumbuhan payudara yang tidak seimbang.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu: Beberapa obat-obatan, seperti obat penenang, dapat meningkatkan risiko gigantomastia.
  • Bahaya dan Cara Mengatasi Gigantomastia

    Setelah mengetahui berbagai penyebab gigantomastia, terakhir akan dijelaskan bahaya dan cara mengatasi gigantomastia. Seperti dijelaskan, bahwa ini adalah kondisi langka yang melibatkan perubahan bentuk fisik yang signifikan. Di mana payudara yang terus tumbuh membesar, dapat menyebabkan rasa yang tidak nyaman hingga menimbulkan beberapa risiko bahaya bagi kesehatan.

    Kondisi gigantomastia dapat menyebabkan beberapa bahaya bagi kesehatan dan kualitas hidup, termasuk:

  • Nyeri fisik: Payudara yang sangat besar dan berat dapat menyebabkan nyeri pada leher, punggung, dan bahu.
  • Gangguan postur: Gigantomastia dapat menyebabkan postur yang tidak seimbang dan memperburuk masalah tulang belakang yang ada.
  • Kurangnya mobilitas: Payudara yang besar dan berat dapat membuat sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari, seperti berolahraga atau memakai baju yang nyaman.
  • Kurangnya kepercayaan diri: Gigantomastia dapat mempengaruhi bagaimana seseorang melihat dirinya sendiri dan mempengaruhi kepercayaan diri.
  • Risiko infeksi: Gigantomastia dapat menyebabkan infeksi dan bengkak pada payudara.
  • Risiko kanker payudara: Gigantomastia dapat meningkatkan risiko kanker payudara, meskipun hal ini jarang terjadi.
  • Dengan begitu, bagi penderita kondisi ini perlu mendapatkan penanganan dan perawatan yang tepat untuk membantu mengurangi gejala dan ketidaknyamanan. Beberapa cara yang dapat membantu mengatasi gigantomastia meliputi:

  • Terapi obat: Beberapa obat dapat membantu mengatasi nyeri dan gejala lainnya yang dapat terjadi akibat gigantomastia.
  • Terapi fisioterapi: Terapi fisioterapi dapat membantu mengatasi nyeri dan memperbaiki postur.
  • Pembedahan: Pembedahan dapat membantu mengatasi gigantomastia, meskipun pilihan ini harus diambil dengan bijak dan setelah berkonsultasi dengan dokter.
  • Diet dan olahraga: Diet dan olahraga yang sehat dapat membantu mempertahankan berat badan yang seimbang dan memperbaiki kondisi fisik.
  • Terapi bantuan emosional: Terapi bantuan emosional, seperti terapi perilaku atau terapi kognitif, dapat membantu mengatasi masalah kepercayaan diri dan masalah emosional lainnya yang dapat terjadi akibat gigantomastia.
  • Ini hanya beberapa cara potensial untuk mengatasi gigantomastia. Sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui pilihan terapi yang sesuai dan memastikan bahwa solusi tersebut aman dan efektif.

    (mdk/ayi)
    ATAU
    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP
    Perlu Diwaspadai, Kenali 5 Makanan yang bisa Membuat Payudara Pria Membesar
    Perlu Diwaspadai, Kenali 5 Makanan yang bisa Membuat Payudara Pria Membesar

    Kondisi membesarnya payudara pria atau dikenal sebagai ginekomastia bisa terjadi karena konsumsi sejumlah makanan yang penting untuk diwaspadai.

    Baca Selengkapnya
    Penyebab Susah Sendawa yang Penting Diketahui, Berikut Cara Mengatasinya
    Penyebab Susah Sendawa yang Penting Diketahui, Berikut Cara Mengatasinya

    Penyebab susah sendawa dapat bervariasi, mulai dari faktor-faktor sehari-hari hingga kondisi medis tertentu.

    Baca Selengkapnya
    Tumbuh Gigi Bisa Menyebabkan Munculnya Demam pada Anak
    Tumbuh Gigi Bisa Menyebabkan Munculnya Demam pada Anak

    Sejumlah kondisi kesehatan bisa menyebabkan demam pada anak, salah satunya adalah kondisi tumbuh gigi.

    Baca Selengkapnya
    Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
    video untuk kamu.
    SWIPE UP
    Untuk melanjutkan membaca.
    Penyebab Gatal di Jari Tangan, Ketahui Cara Mengatasinya
    Penyebab Gatal di Jari Tangan, Ketahui Cara Mengatasinya

    Gatal di jari tangan bisa dipengaruhi oleh beberapa kondisi.

    Baca Selengkapnya
    Mengenal Papiledema dan Penyebabnya, Penyakit yang Diderita Kurnia Meiga
    Mengenal Papiledema dan Penyebabnya, Penyakit yang Diderita Kurnia Meiga

    Papiledema bisa menimbulkan gejala seperti penglihatan kabur, ganda, atau hilang, sakit kepala, mual, dan muntah.

    Baca Selengkapnya
    Kondisi Terbaru Nunung Melawan Kanker Payudara, Bakal Jalani Kemoterapi Terakhir
    Kondisi Terbaru Nunung Melawan Kanker Payudara, Bakal Jalani Kemoterapi Terakhir

    Nunung kini tengah melawan penyakit kanker payudara. Kondisinya semakin membaik pasca operasi.

    Baca Selengkapnya
    "Jaga Gaya Hidupmu, Jaga Kesehatan Matamu!"

    Gaya hidup yang kita miliki sehari-hari bisa sangat berpengaruh terhadap kesehatan kita. Hal ini termasuk dalam kesehatan mata.

    Baca Selengkapnya
    Meningkatnya Jumlah Kanker di Indonesia Terjadi Akibat Gaya Hidup Kebaratan
    Meningkatnya Jumlah Kanker di Indonesia Terjadi Akibat Gaya Hidup Kebaratan

    Menurut Yayasan Kanker Indonesia (YKI), penerapan gaya hidup yang tidak sehat dan cenderung mengikuti negara barat menjadi penyebab meningkatnya kasus kanker.

    Baca Selengkapnya
    5 Penyebab Hidung Sering Mengalami Gatal dan Cara Mengatasinya
    5 Penyebab Hidung Sering Mengalami Gatal dan Cara Mengatasinya

    Kondisi hidung gatal bisa disebabkan oleh alergi, iritasi, ISPA, polip, maupun tumor hidung.

    Baca Selengkapnya