Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Niat Mandi Wajib Lengkap dengan Tata Caranya, Ketahui Adab yang Perlu Dilakukan

Niat Mandi Wajib Lengkap dengan Tata Caranya, Ketahui Adab yang Perlu Dilakukan Ilustrasi mandi. ©Shutterstock

Merdeka.com - Bagi umat Muslim, tentu sudah tidak asing dengan istilah mandi wajib atau mandi besar. Mandi besar merupakan kegiatan membersihkan diri dari hadas besar agar tubuh kembali suci. Dengan begitu, umat Muslim dapat melakukan berbagai ibadah dengan sah dan baik di hadapan Allah.

Biasanya mandi wajib ini dilakukan baik pria maupun wanita dalam keadaan junub. Junub di sini diartikan sebagai keadaan keluarnya mani dari alat kelamin laki-laki atau perempuan, baik karena mimpi basah, mempermainkannya, atau gairah yang ditimbulkan dari penglihatan atau pikiran. Selain itu, kondisi junub juga terjadi ketika sepasang pria dan wanita melakukan hubungan seksual.

Baca juga: Niat Mandi Wajib Setelah Masturbasi Apakah Harus Bersuci Bagi Wanita

Ini menjadi kegiatan wajib yang perlu dilakukan setiap umat Muslim untuk mensucikan diri sebelum melaksanakan ibadah di kesehariannya. Dalam hal ini, terdapat niat mandi wajib yang perlu diucapkan ketika hendak mensucikan diri. Niat mandi wajib ini menjadi salah satu rukun yang tidak boleh dilupakan. Jika tidak, mandi wajib akan tidak sah dan kegiatan yang dilakukan menjadi sia-sia.

Dengan begitu, Anda perlu mengetahui niat mandi wajib dengan benar sehingga dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan tata cara mandi besar sesuai syariat Islam dengan baik.

Melansir dari NU Online, berikut kami merangkum niat mandi wajib, tata cara, dan informasi lainnya yang perlu Anda ketahui.

Penyebab Mandi Wajib

ilustrasi mandi

©Shutterstock

Sebelum mengetahui niat mandi wajib, perlu dipahami terlebih dulu apa saja sebab-sebab yang mengharuskan seseorang melaksanakan mandi wajib. Seperti yang telah dijelaskan bahwa mandi wajib dilakukan ketika seseorang, baik pria maupun wanita dalam keadaan junub, yaitu keluarnya air mani karena berhubungan seksual, memainkannya, atau lain sebagainya. Selain itu juga terdapat beberapa penyebab lain yang mengharuskan seseorang mensucikan diri dengan mandi wajib, yaitu sebagai berikut:

  • Keluarnya air mani : yaitu keluarnya air mani yang disertai dengan hasrat seksual. Biasanya keluarnya air mani ini mempunyai tiga ciri khusus, yaitu keluar disertai dengan rasa nikmat, keluar dengan tersendat-sendat, atau memiliki aroma seperti adonan roti ketika masih basah dan seperti putih telur ketika sudah kering. Jika air mani yang keluar mempunyai salah satu dari beberapa ciri tersebut, maka diwajibkan untuk mandi besar.
  • Hubungan seksual : setelah melakukan hubungan seksual maka seseorang harus melaksanakan mandi wajib karena dalam kondisi junub. Kewajiban mandi besar pun tetap dilakukan meskipun hubungan seksual yang dilakukan memakai kondom atau tidak keluar sperma.
  • Selesai keluarnya darah haid : bagi seorang wanita yang telah selesai dari masa haid, biasanya ditandai dengan berhentinya darah haid, maka perlu segera mensucikan diri dengan mandi wajib.
  • Berhenti keluarnya darah dari nifas : ibu yang telah melahirkan juga perlu melakukan mandi wajib setelah masa nifas atau berhentinya darah yang keluar dari kemaluan wanita setelah melahirkan. Masa nifas minimal berlangsung dengan waktu yang tidak lama sedangkan maksimal berlangsung selama 60 hari.
  • Melahirkan : ibu yang telah melakukan persalinan secara normal juga perlu melakukan mandi wajib, meskipun yang dilahirkan hanya berupa segumpal darah atau daging. Sedangkan ibu yang melakukan persalinan secara cesar, terdapat dua pendapat ulama, yaitu ada yang mewajibkan ada yang tidak.
  • Meninggal : orang yang meninggal juga perlu disucikan dengan mandi wajib, selain orang yang meninggal dalam kondisi syahid, dan selain korban keguguran atau aborsi yang belum tampak sebagai manusia, atau dengan kata lain masih berbentuk segumpal daging. Jika keguguran, namun bayi yang dilahirkan telah memiliki sebagian bentuk seperti manusia, maka wajib melaksanakan mandi besar.
  • Niat Mandi Besar

    Seperti yang telah dijelaskan bahwa membaca niat mandi wajib merupakan suatu kewajiban yang perlu dilakukan. Membaca niat ini merupakan salah satu syarat sah dari kegiatan mandi wajib. Sehingga jika ditinggalkan atau diabaikan, kegiatan mandi besar untuk mensucikan diri menjadi tidak sah dan sia-sia.

    Dengan begitu, penting untuk mengetahui bagaimana lafal niat mandi besar dengan benar. Berikut beberapa niat mandi wajib yang perlu Anda ketahui:

    1. Nawaitul ghusla li raf’il janâbati

    “Saya berniat mandi untuk menghilangkan janabat”

    2. Bagi perempuan yang haid atau nifas bisa membaca niat mandi wajib sebagai berikut :

    Nawaitul ghusla li raf’il haidli” atau “li raf’in nifâsi

    “Saya berniat mandi untuk menghilangkan haidl” atau “untuk menghilangkan nifas”

    3. Bagi orang yang junub, haid, atau nifas, juga bisa membaca niat sebagai berikut :

    Nawaitul ghusla li raf’il hadatsil akbari

    “Saya berniat mandi untuk menghilangkan hadats besar.”

    Rukun Mandi Besar

    012 indra cahya

    © mensxp.com

    Setelah mengetahui niat mandi wajib, perlu juga untuk memahami apa saja rukun mandi besar yang harus dilakukan. Menurut Syekh Salim bin Sumair Al-Hadlrami dalam kitabnya Safinatun Naja, terdapat dua rukun dalam melakukan mandi wajib yang perlu diketahui.

    Kedua rukun ini meliputi, membaca niat hendak melakukan mandi besar, dan meratakan air ke seluruh tubuh. Sesuai dalam kitab tersebut, Syekh Salin bin Sumair Al-Hadlrami menulsikan:

    “Fardlu atau rukunnya mandi ada dua, yakni niat dan meratakan air ke seluruh tubuh.”

    Kedua rukun mandi besar ini perlu dilakukan agar kegiatan mandi wajib dapat dilakukan dengan sah. Dengan begitu, tubuh kembali suci dan bersih sehingga bisa melaksanakan berbagai ibadah dengan baik. Bukan hanya itu, kewajiban mensucikan diri juga menjadi adab baik yang perlu dilakukan sebelum menghadap kepada Allah.

    Tata Cara Mandi Besar

    Setelah mengetahui niat mandi wajib dan rukunnya, terdapat beberapa tata cara mandi wajib sesuai syariat Islam yang perlu diperhatikan. Tata cara mandi besar ini perlu dilakukan sesuai dengan urutan agar kegiatan mandi besar yang dilakukan sesuai syariat Islam. Berikut tata cara mandi besar yang perlu Anda ketahui:

    1. Membaca Niat

    Tata cara mandi besar yang pertama adalah membaca niat. Membaca niat biasanya dilakukan bersamaan saat menyiramkan air ke anggota badan pertama kali. Anggota badan yang disiram pertama kali bisa dari mana saja, baik bagian atas, bawah, atau tengah. Jika saat pertama kali menyiramkan air ke badan tidak disertai dengan membaca niat, maka anggota badan yang disiram tersebut tidak sah. Sehingga Anda harus mengulang lagi, menyiram anggota tubuh pertama kali disertai dengan pembacaan niat dari dalam hati.

    2. Meratakan Air ke Seluruh Tubuh

    Setelah membaca niat mandi besar, langkah berikutnya yang perlu dilakukan adalah meratakan air ke seluruh tubuh. Perlu diingat bahwa seluruh bagian tubuh harus terkena air, termasuk bagian lipatan tubuh. Jika salah satu bagian tubuh tidak terkena air maka mandi wajib yang dilakukan dianggap tidak sah. Dengan begitu orang tersebut masih dalam keadaan hadas dan belum suci. Sehingga orang tersebut tidak boleh melakukan beberapa ibadah seperti salat, thawaf, membaca, menyentuh, dan membawa Al-Qur'an, dan lain sebagainya.

    Adab Mandi Besar

    ilustrasi mandi

    ©Shutterstock

    Setelah mengetahui niat mandi wajib dan tata caranya, terakhir terdapat beberapa adab mandi besar yang bisa Anda lakukan. Beberapa adab ini hukumnya sunnah, yaitu akan memberikan kebaikan jika dilakukan, dan tidak menimbulkan dosa ketika tidak dilakukan. Berikut beberapa adab mandi besar menurut Imam al-Ghazali:

  • Masuk kamar mandi lalu mengambil air untuk dibasuhkan ke tangan terlebih dahulu sebanyak 3 kali.
  • Membersihkan segala kotoran atau najis yang masih menempel pada badan.
  • Mengambil air wudu seperti wudhu yang dilakukan ketika hendak sholat, termasuk dengan bacaan doanya.
  • Akhiri wudu dengan menyiram kedua kaki.
  • Mulai mandi janabah atau mandi wajib dengan mengguyur kepala sampai 3 kali disertai dengan membaca niat untuk menghilangkan hadas.
  • Selanjutnya guyur bagian badan sebelah kanan hingga 3 kali, dilanjutkan dengan badan bagian kiri 3 kali.
  • Menggosok tubuh bagian depan, belakang sebanyak 3 kali.
  • Menyela dan membersihkan rambut dan jenggot.
  • Pastikan air mengalir di bagian lipatan tubuh dan pangkal rambut.
  • Sebaiknya hindari tangan menyentuh kemaluan, jika tidak sengaja menyentuh maka bisa berwudu lagi.
  • (mdk/ayi)
    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP