Mengunjungi Toko Roti Tertua di Indonesia, Jadi Inspirasi Film "Siksa Kubur"
Toko roti ini sudah ada sejak tahun 1898, jauh sebelum Indonesia merdeka.
history![Mengunjungi Toko Roti Tertua di Indonesia, Jadi Inspirasi Film](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsOg/2024/4/23/1713856514023-dika2.jpeg)
Toko roti ini sudah ada sejak tahun 1898, jauh sebelum Indonesia merdeka.
![Mengunjungi Toko Roti Tertua di Indonesia, Jadi Inspirasi Film](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/4/23/1713856388642-v00y7.jpeg)
Mengunjungi Toko Roti Tertua di Indonesia, Jadi Inspirasi Film "Siksa Kubur"
Di Kota Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, terdapat toko roti legendaris dan disebut sebagai toko roti tertua di Indonesia. Namanya toko roti “Go”. Toko roti ini sudah ada sejak tahun 1898, jauh sebelum Indonesia merdeka.
![Mengunjungi Toko Roti Tertua di Indonesia, Jadi Inspirasi Film](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/4/23/1713856401804-hm3br.jpeg)
Toko roti yang beralamat di Jalan Jenderal Soedirman Nomor 724 Purwokerto ini dikelola oleh pasangan suami istri Rosani Wiogo dan FX Pararto Widjaja.
Rosani adalah generasi ketiga yang meneruskan usaha toko roti leluhurnya.
Nama toko ini diambil dari sosok Go Kwen Ka. Ia merupakan pendiri toko itu. Dalam perjalanan sejarahnya, toko ini mengalami fase kolonial yang diwarnai konflik dan peperangan. Bahkan pada masa Agresi Militer II Belanda, toko ini dibakar hingga luluh lantak.
“Menurut cerita orang tua saya, waktu itu toko musnah terbakar dan hanya menyisakan oven dan alat peracik roti berbahan besi yang kebal dari api. Untungnya seluruh pekerja berhasil menyelamatkan diri,” kata Rosiani dikutip dari Goodnewsfromindonesia.
![Mengunjungi Toko Roti Tertua di Indonesia, Jadi Inspirasi Film](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/4/23/1713856450727-zlswa.jpeg)
Dari berdirinya hingga sekarang, tak ada yang berubah dari tata letak bangunan itu. Pihak pengelola hanya menambal bagian dinding yang retak termakan usia.
- Mencicipi Lontong Tuyuhan, Kuliner Khas Rembang Simpan Makna Filosofis
- Mencicipi Roti Sele Samahani Jajanan Sederhana Khas Aceh, Dibuat tanpa Pengawet Laku Ribuan Porsi per Hari
- Mencicipi Umbut Rotan, Makanan Tradisional Warisan Nenek Moyang Suku Dayak Kalimantan
- Dikenal Putri Cendana Kaya Raya, Titiek Soeharto Tak Gengsi Masak ke Dapur Warung Bantu Pegawai
- DJ East Blake Ditangkap Polisi Gara-Gara Sebar Foto dan Video Porno Mantan Pacar
- Bantah Alexander Marwata, Polri Klaim Tidak Ada Masalah Koordinasi dan Supervisi dengan KPK
Rosiani mengatakan, saat ini mereka masih menggunakan mesin oven kuno untuk membuat roti. Mesin berusia ratusan tahun itu dibuat dengan batu bata tahan api.
Pemanggangan dengan cara tersebut juga mempengaruhi cita rasa roti yang kuat dengan aroma panggang alami.
Tidak ada penunjuk suhu atau termometer pada alat tersebut. Para pekerja hanya mengandalkan insting saat memanggang roti.
Mereka seperti sudah paham dengna penggunaan oven tradisional itu. Mereka tinggal memasukkan tangannya sebentar ke mulut oven untuk mengetahui panas.
Sejak dulu, Toko Roti Go tidak menggunakan bahan pengawet, pemanis, atau bahan kimia untuk membuat produk mereka. Beberapa jenis produksinya antara lain roti manis, roti sobek, serta roti tradisional lainnya. Kini mereka memiliki sekitar 80 varian dan 10 jenis kue.
![Mengunjungi Toko Roti Tertua di Indonesia, Jadi Inspirasi Film](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/4/23/1713856437613-5yrbai.jpeg)
Jadi Inspirasi film “Siksa Kubur”
Dalam bagian film “Siksa Kubur”, terdapat kisah keluarga Sanjaya Arif yang mengelola toko roti berusia 30 tahun bernama Toko Gun. Ternyata toko itu terinspirasi dari Roti Go yang ada di Purwokerto. Hal itu dikonfirmasi sendiri oleh sutradara film, Joko Anwar.