Mengenal Parem, Minuman Sehat Khas Jogja yang Makin Langka Keberadaannya
Merdeka.com - Sebagai kota wisata, Yogyakarta juga dikenal memiliki banyak wisata kuliner yang unik. Salah satu kuliner yang wajib dicoba saat mengunjungi kota ini adalah varian jamunya. Diketahui, di Jogja, masih banyak ibu-ibu yang menjajakan jamu tradisional yang berkeliling dari desa satu ke desa lain, dari pasar satu ke pasar lainnya.
Salah satu jamu tradisional itu adalah parem. Minuman yang tampak sekilas seperti bubur cair ini biasanya dijadikan sebagai obat setelah minum jamu yang rasanya pahit. Karena terbuat dari campuran rempah-rempah, orang zaman dahulu menjadikan parem sebagai minuman untuk menjaga daya tahan tubuh.
Walau manfaatnya yang banyak, kini minuman itu makin jarang ditemui. Keberadaannya pun hanya dapat dijumpai di pasar-pasar tradisional tertentu yang berada di desa-desa. Berikut selengkapnya.
Proses Pembuatan Parem
©YouTube/Jogja Magazine
Proses pembuatan parem dilakukan dengan mengumpulkan bahan-bahan dasarnya seperti tepung jawa, rempah-rempah seperti jahe, kunyit, cengkeh, merica, ketumbar, jinten, gula merah, dan gula batu.
Setelah itu, pembuatannya dimulai dengan merebus air yang kemudian dicampur dengan gula batu dan gula jawa. Kemudian, ramuan jamu yang telah ditumbuk halus dimasukkan ke dalam campuran air dan gula itu. Setelah air mendidih, tepung jawa dimasukkan ke dalam campuran itu.
Parem kemudian dimasak hingga aroma rempahnya tercium dan teksturnya mulai mengental seperti bubur. Setelah proses ini, parem siap dinikmati atau diperjual belikan di pasar-pasar tradisional.
Jarang Ditemui
©YouTube/Jogja Magazine
Biasanya di pasar-pasar besar, minuman tradisional parem sudah jarang ditemukan. Hal ini membuat konsumen yang telah lama mengonsumsi parem mengaku sulit untuk menemukannya. Namun minuman ini masih bisa dijumpai pada beberapa pasar tradisional di Sleman seperti Pasar Pakem, Pasar Jangkang, dan Pasar Jambon.
“Di badan enak, seger. Itu kesukaan saya dari kecil sampai saya umur 53 tahun. Tapi sekarang sudah sulit ditemui. Cuma bisa saya temui di sini,” kata seorang ibu salah seorang pengunjung Pasar Jangkang, Sleman mengutip dari kanal YouTube Jogja Magazine.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meskipun dikenal karena pahitnya, pare tetap diminati karena khasiatnya dan sebagian orang menikmati rasanya. Cara untuk menghilangkan pare pun sangat mudah.
Baca SelengkapnyaBukan hanya makanan dan minuman, jahe juga bisa diolah menjadi camilan lezat dan berkhasiat.
Baca SelengkapnyaCara ini tidak hanya lebih praktis, tetapi juga dapat membuat kelapa parut tetap segar selama satu bulan penuh. Ayo teliti penjelasannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Teh hangat merupakan minuman kesayangan banyak orang pada saat berbuka puasa, sayangnya minuman ini tidak sehat dikonsumsi pada saat berpuasa.
Baca SelengkapnyaSelain makanan, beberapa minuman juga bisa memicu munculnya asam lambung. Tapi tak perlu risau, 6 minuman ini bisa bikin perut menjadi lebih aman & tidak begah.
Baca SelengkapnyaResep jamu Kiringan sudah bertahan selama 74 tahun. Kini jadi aset budaya Khas Bantul
Baca SelengkapnyaCawapres Cak Imin, Gibran dan Mahfud MD asyik tertawa dan berpelukan meski para capres sedang debat panas.
Baca SelengkapnyaJangan sampai perut begah mengganggu momen silaturahmi kamu, yuk intip cara mengatasinya!
Baca SelengkapnyaSejak zaman dahulu, beras kencur telah menjadi bahan konsumsi yang lazim dan populer dalam pengobatan tradisional di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAsam lambung, yang diperlukan oleh tubuh untuk mencerna makanan & melawan infeksi bakteri, terkadang dapat diproduksi secara berlebihan, menyebabkan gejala maag
Baca Selengkapnya