Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Dugderan, Festival Sambut Ramadan Ala Kota Semarang

Mengenal Dugderan, Festival Sambut Ramadan Ala Kota Semarang Bupati Anas Salurkan Paket Bantuan ke Pelaku Pariwisata Terdampak Covid-19. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Dugderan adalah festival tahunan yang menjadi ciri khas Kota Semarang. Festival itu diadakan guna menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Festival ini menjadi semacam pesta rakyat yang dihadiri oleh masyarakat dari berbagai lapisan, baik tua muda, kalangan atas bawah dan juga dari berbagai kelompok etnis.

Acara ini juga bisa dimanfaatkan untuk menyelami keanekaragaman Kota Semarang, baik itu dari sisi budayanya, kulinernya, sampai beraneka ragam bentuk pertunjukan seni yang dihadirkan.

Perayaan yang sudah dimulai pada tahun 1882 ini dipusatkan di kawasan Simpang Lima Semarang. Kegiatan itu biasanya dibuka oleh walikota dan dimeriahkan dengan sejumlah mercon dan kembang api. Selain itu di dalamnya juga terdapat arak-arakan kirab budaya yang dimulai dari halaman balai kota.

Asal Mula Dugderan

001 debby restu utomo

2017 Merdeka.com/parwito

Tradisi Dugderan sudah dimulai pada tahun 1882. Pada waktu itu Semarang masih dipimpin seorang bupati bernama R.M Tumenggung Ario Purbaningrat. Perayaan ini dulunya dipusatkan di kawasan Masjid Agung Semarang atau Masjid Kauman yang berada di pusat kota lama Semarang dekat Pasar Johar.

Kata Dugderan sendiri terdiri kata dug yang berarti suara bedug, dan deran yang berarti suara mercon. Perayaan itu identik dengan suara bedug dan mercon untuk membuat acara lebih meriah.

Karnaval Warak Ngendok

005 debby restu utomo

2017 Merdeka.com/parwito

Ciri khas dari perayaan Festival Dugderan adalah Karnaval Warak Ngendog. Dilansir dari ANTARA, Warak Ngendog adalah hewan imajiner bertubuh menyerupai kambing dan berkepala naga. Selain itu ada pula kembang manggar yang dibawa oleh para rombongan peserta karnaval.

Karnaval itu diarak dari halaman kantor balai kota sampai Masjid Agung Semarang. Setibanya di Masjid Kauman, rombongan kemudian disambut oleh Pasukan Patang Puluhan dan Tari Warak. Acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan suhuf halaqah dan penabuhan bedug.

Mengumumkan Awal Dimulainya Ramadhan

001 debby restu utomo

2017 Merdeka.com/parwito

Tujuan dari diadakan Festival Dugderan adalah mengumumkan awal dimulainya bulan suci Ramadan. Di dalam acara itu terdapat prosesi pemukulan bedug dan dentuman meriam usai pembacaan suhuf halaqah.

Dilansir dari Jatengprov.go.id, suara dentuman meriam itu kemudian disambut warga dengan penuh sukacita. Biasanya festival itu dihadiri oleh berbagai kalangan mulai dari anak sekolah, organisasi masyarakat, dan lain-lain.

Kuliner Khas Dugderan

004 debby restu utomo

2017 Merdeka.com/parwito

Ada makanan unik yang hanya ada pada Festival Dugderan. Makanan itu bernama Roti Ganjel Rel. Roti tradisional ini dibagikan saat perayaan Dugderan dan masyarakat percaya, orang yang mendapatkan roti ini akan mampu mengatasi ganjalan saat puasa.

Tidak seperti kuliner Semarang pada umumnya, roti ini memang kurang terkenal. Dilansir dari Brilio.net, roti ini memiliki tekstur yang kasar dan alot sehingga sulit untuk dikonsumsi. Namun, dengan aroma cokelat serta kayu manis membuat para konsumennya ketagihan.

Bentuk Kearifan Lokal

003 debby restu utomo

2017 Merdeka.com/parwito

Menurut Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, festival Dugderan adalah bentuk kearifan lokal yang harus dilestarikan. Baginya, tradisi ini harus selalu rutin digelar walaupun seiring waktu pelaksanaannya harus dimodifikasi. Salah satu bentuk modifikasi itu adalah tak lagi menggunakan meriam.

Pidato sambutan Wali Kota dalam festival itu juga harus menggunakan Bahasa Jawa. Selain itu, terdapat pula kereta kencana yang digunakan Wali Kota yang memimpin arak-arakan karnaval.

Digelar Sederhana Selama Pandemi Corona

002 debby restu utomo

2017 Merdeka.com/parwito

Di tengah pandemi Virus Corona, pawai dugderan tetap digelar meski secara sederhana dan tidak mendatangkan banyak orang. Menurut Hendrar Priadi, acara itu nantinya akan didesain seminimal mungkin sesuai dengan protokol kesehatan.

"Dugderan harus tetap ada sebagai penanda awal Ramadan, namun konsep acara akan berubah," ujar Hendrar dilansir dari ANTARA pada Rabu (15/4).

(mdk/shr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Meriahnya Prosesi Dugderan di Semarang, Tradisi Warga Menyambut Ramadan

Meriahnya Prosesi Dugderan di Semarang, Tradisi Warga Menyambut Ramadan

Meski di tengah guyuran hujan, prosesi Kirab Dudgeran Kota Semarang tetap berlangsung semarak dan meriah.

Baca Selengkapnya
Geliatkan Pasar Takjil Ramadan, Banyuwangi Gelar Festival Ngrandu Buko

Geliatkan Pasar Takjil Ramadan, Banyuwangi Gelar Festival Ngrandu Buko

Bulan Ramadan menjadi momentum untuk menggeliatkan perekonomian warga dan para pelaku UMKM.

Baca Selengkapnya
KAPANLAGI BUKA BARENG Festival Kembali Hadir di 2024!

KAPANLAGI BUKA BARENG Festival Kembali Hadir di 2024!

Akan ada banyak kegiatan menarik yang akan menghibur pengunjung di KLBB, mulai dari buka bareng, konser musik bersama artis-artis ternama.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengenal Acara Damar Sewu Asli Kuningan, Bawa Semangat ke-Siliwangian

Mengenal Acara Damar Sewu Asli Kuningan, Bawa Semangat ke-Siliwangian

Acara Damar Sewu tak bisa dipisahkan dari kearifan lokal masyarakat Kuningan yang sarat makna

Baca Selengkapnya
Sambut Ramadan dengan

Sambut Ramadan dengan "Perang Air", Ini Makna di Balik Tradisi Gebyuran Bustaman di Semarang

Tradisi ini sudah ada sejak tahun 1743 dan diwariskan secara turun-temurun.

Baca Selengkapnya
Ini Rincian

Ini Rincian "Malam Muda Mudi" pada Perayaan Tahun Baru 2024 di Jakarta

Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar "Malam Muda Mudi" untuk menyambut pergantian tahun dari 2023 ke 2024. Kali ini kegiatan itu dibagi dalam enam segmen.

Baca Selengkapnya
Kenikmatan Pecel Semanggi Surabaya, Berawal dari Kebiasaan Warga Meramban Tanaman di Sekitar Rumah Kini Jadi Warisan Budaya

Kenikmatan Pecel Semanggi Surabaya, Berawal dari Kebiasaan Warga Meramban Tanaman di Sekitar Rumah Kini Jadi Warisan Budaya

Kuliner ini punya sejumlah manfaat untuk kesehatan, mulai mencegah diare hingga melancarkan aliran darah

Baca Selengkapnya
Sederet Kegiatan Warga Jateng Sambut Bulan Ramadan, Berebut Gunungan hingga Nikah Massal

Sederet Kegiatan Warga Jateng Sambut Bulan Ramadan, Berebut Gunungan hingga Nikah Massal

Ada banyak cara yang dilakukan warga Jateng dalam menyambut datangnya Bulan Suci Ramadan

Baca Selengkapnya
Jadi Kuliner Ramadan di Kota Semarang, Ini Keunikan Rasa Hidangan Bubur dan Kolak Pak Roso

Jadi Kuliner Ramadan di Kota Semarang, Ini Keunikan Rasa Hidangan Bubur dan Kolak Pak Roso

Hidangan bubur ini memiliki tujuh varian rasa yang berbeda

Baca Selengkapnya