Kisah Sukses Pria Sleman Bangun Penangkaran Burung Unta, Bikin Kagum
Merdeka.com - Langgoso Aswin Putra sudah melakoni berbagai jenis pekerjaan sejak merantau di Jogja. Pada 2013, Aswin membeli seekor ayam Polandia yang baru menetas. Saat baru menetas, ayam Polandia dihargai Rp25 ribu. Namun setelah dipelihara selama tiga bulan, harganya sudah cukup fantastis. Dari sanalah Aswin tercetus ide untuk berbisnis ayam hias.
Berbagai jenis unggas hias dipelihara Aswin, mulai dari burung berak, ayam pheasant hingga bisnis itu sukses. Mulai 2019, Aswin mencari tantangan baru. Ia mencoba beternak burung unta. Penangkaran itu ia dirikan di Dusun Gebang, Kelurahan Wedomartani, Kabupaten Sleman.
“Hewan purba ini memiliki nilai ekonomi yang cukup bagus, dari anaknya, dari cangkang telurnya, dari kulitnya, dagingnya, bahkan semua segmen itu cukup menarik,” kata Aswin dikutip dari kanal YouTube Cap Capung.
Lantas seperti apa cara Aswin menaklukan tantangan itu? Berikut selengkapnya:
Tantangan Berat
©YouTube/Cap Capung
Bagi Aswin, menangkarkan burung unta merupakan tantangan berat. Apalagi hewan itu bukan asli Indonesia. Oleh karena itu, banyak hal yang perlu dipelajari agar berhasil menangkarkan burung unta di Indonesia. Tak hanya itu, burung unta bisa berubah menjadi hewan buas apabila ada kesalahan dalam merawatnya.
“Si jantan itu teritorial. Dia akan menjaga koloninya. Ketika dia sudah berubah menjadi alpha, dia jadi sangat galak. Dia bahkan bisa membunuh orang. Apalagi burung unta itu pada dasarnya hewan liar yang berpotensi menghabisi lawannya. Kalau kita posisinya sebagai lawan kita akan dihabisi. Kalau dia tidak nyaman dengan kehadiran kita, dia akan menyerang,” kata Aswin.
Burung Unta pada Musim Kawin
©YouTube/Cap Capung
Aswin mengatakan, saat burung unta memasuki musim kawin, mereka akan butuh kalsium dan protein yang tinggi untuk menghasilkan telur. Saat asupan kalsiumnya kurang, mereka akan mencari asupan baru secara otomatis.
“Bulu itu memiliki kadar protein tinggi dan kalsium cukup tinggi. Akhirnya ketika mereka merasa kekurangan kalsium dan kekurangan protein, mereka akan memakan bulu satu sama lain untuk memenuhi kebutuhan protein dan kalsium mereka. Akhirnya ketika masuk musim kawin, biasanya mereka punya fisik yang kurang baik,” kata Aswin dikutip dari kanal YouTube Cap Capung.
Mengubah Gaya Hidup
©YouTube/Cap Capung
Salah satu tantangan dalam memelihara burung unta adalah mengubah gaya hidup mereka. Apalagi di habitat asalnya di Afrika sana, burung unta terbiasa hidup dalam kondisi iklim yang panas. Beda halnya dengan di Indonesia yang lebih lembap. Tugas berat Aswin adalah membuat unggas itu merasa nyaman dan bisa bertahan hidup di lingkungan yang berbeda ini.
“Mengubah gaya hidup itu tidak mudah. Kita butuh proses untuk menemukan setting-annya setelah melalui percobaan yang cukup panjang,” kata Aswin.
Punya Nilai Ekonomis Tinggi
©YouTube/Cap Capung
Saat ini, burung unta memang masih dikategorikan unggas hias. Namun bagi Aswin, hewan itu memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
“Beberapa tahun ke depan, kita masih bisa memanfaatkan kulitnya, dagingnya, tulangnya, telur-telurnya, dan sebagainya. Kita masih mencoba untuk mencapai titik itu. Dan sambil jalan kita konsisten untuk menuju ke sana,” ujar Aswin.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria ini Kena Tipu Ratusan Juta Malah Tambah Sukses, Padahal Cuma Jualan Bawang Goreng
Sempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaDulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah
Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaPemuda 20 Tahun Ini Tak Kenal Gengsi, Lulus SMA Langsung Terjun Bisnis Bawang Goreng dan Kini Tinggal Menikmati Hasil
Adit merasa, dari pada bekerja untuk orang lain, lebih baik dia mengembangkan usaha keluarganya agar lebih sukses.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dulu Susah, Pria Lulusan SMA Ini Sukses Beternak Ayam
Seorang pengusaha asal Wonosobo bernama Ganang adalah lulusan SMA yang kini sukses beternak ayam kampung.
Baca SelengkapnyaGagal Usaha Warnet Hingga Kerja Tambang di Kalimantan, Siswanto Akhirnya Sukses Bisnis Burung Murai Batu Omzet Rp50 Juta Sebulan
Siswanto bercerita dia pernah mencoba segala macam usaha dan pekerjaan, namun belum ada yang bertahan lama.
Baca SelengkapnyaBerkat Usaha Ayam Kampung, Pemuda Indramayu Ini Sukses Raup Omzet hingga Ratusan Juta Rupiah
Pemuda 30 tahun ini sempat merasakan jatuh bangun saat membangun usaha ternak ayam kampung ini.
Baca SelengkapnyaLebaran Bawa Berkah, Pedagang Ikan Hias Raup Omzet Rp5 Juta dalam Semalam
Bila sebelumnya paling banyak menghasilkan Rp1,5 juta, dia mengaku kali ini ada puluhan ikan peliharaannya itu diborong pembeli.
Baca SelengkapnyaHanya di Indonesia, Pria Ini Asyik Makan Sambil Lihat Tawuran di Pinggir Jalan, 'Emang Seru Nih di Sini'
Alih-alih duduk di warung makan, pria ini memilih makan sembari melihat tawuran di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaTerinspirasi dari Leluhur, Pria Temanggung Sukses Ternak Ayam Paling Mahal di Dunia
Harga satu pasang ayam hias ini bisa mencapai jutaan rupiah di usianya yang masih remaja.
Baca Selengkapnya