Arca Buddha Terbesar di Indonesia Ternyata Ditemukan di Wonosobo, Usianya Diyakini Lebih Tua Dari Borobudur
Candi Bogang disebut tidak dilanjutkan pembangunannya karena fungsinya telah digantikan Candi Mendut
history![Arca Buddha Terbesar di Indonesia Ternyata Ditemukan di Wonosobo, Usianya Diyakini Lebih Tua Dari Borobudur](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsCover/2023/12/6/1701841473759-e84vvl.jpeg)
Candi Bogang disebut tidak dilanjutkan pembangunannya karena fungsinya telah digantikan Candi Mendut
![Arca Buddha Terbesar di Indonesia Ternyata Ditemukan di Wonosobo, Usianya Diyakini Lebih Tua dari Borobudur](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/12/6/1701841413349-xolnc.jpeg)
Arca Buddha Terbesar di Indonesia Ternyata Ditemukan di Wonosobo, Usianya Diyakini Lebih Tua dari Borobudur
Pada tahun 1982, saat para pekerja bangunan hendak menggali pondasi bangunan di Wonosobo, mereka menemukan sebuah arca kepala Buddha berukuran raksasa.
Diyakini arca itu merupakan arca kuno Buddha terbesar di Indonesia. Kini kepala arca itu disimpan di Museum Karmawibhangga, Borobudur.
Laporan para pekerja itu kemudian ditindaklanjuti pemerintah. Mereka kemudian berhasil menemukan dan mengekskavasi badan arcanya.
Dilansir dari kanal YouTube Asisi Channel, segala usaha untuk memindahkan badan arca itu selalu berakhir gagal. Selain itu usianya diyakini lebih tua dari Borobudur.
![Arca Buddha Terbesar di Indonesia Ternyata Ditemukan di Wonosobo, Usianya Diyakini Lebih Tua Dari Borobudur](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/12/6/1701841427690-7u0bf.jpeg)
Kini situs penemuan arca Buddha raksasa itu dinamakan Situs Candi Bogang, letaknya di Desa Selomerto, Wonosobo. Di sana ada dua arca yang dipahat monolit, atau dari satu batu utuh. Kedua arca itu ukurannya cukup besar.
Pada arca pertama, pahatan arcanya tampak kasar. Tampak mereka mengenakan Trisiwara, atau jubah tanpa jahitan dari tiga lembar kain.
Sosok tersebut adalah satu dari Panca Tatagata atau lima Buddha suci yang menjaga arah mata angin. Dia adalah Wairocana yang berada di pusat arah mata angin.
- Perjuangan Abdurrahman Baswedan Pasca Kemerdekaan Indonesia, Bawa Surat dari Mesir
- Fungsi Candi Hindu dan Budha beserta Perbedaannya
- Tampak Memprihatinkan, Begini Suasana Candi Borobudur Tahun 1968
- Mengenal Genta Lonceng Zaman Hindu Buddha, Wajib Ada dalam Upacara Keagamaan
- Akui Tujuan IUPK Ormas Keagamaan Positif, Senator Usul Tambang Rakyat Juga Dapat Izin
- Gus Mudhlor Diduga Gunakan Hasil Pemotongan Dana ASN Sidoarjo untuk Kepentingan Politik
![Arca Buddha Terbesar di Indonesia Ternyata Ditemukan di Wonosobo, Usianya Diyakini Lebih Tua Dari Borobudur](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/12/6/1701841441120-lxtg7.jpeg)
Sementara pada arca kedua, kedua tangannya hilang. Sulit didefinisikan ia Buddha yang mana. Tapi dari badannya, tampak bahwa busananya lebih mewah.
Selain itu, di situs Candi Bogang juga ditemukan tumpukan batuan kuno. Di tempat itu dulunya juga ditemukan lempeng emas beraksara yang kemungkinan adalah matra Buddha.
Ilmuwan Jacques Dumarcay menduga setelah Candi Mendut dibangun, Candi Bogang ditinggalkan.
Banyak masyarakat yang mengaitkan bahwa keberadaan situs tersebut dikaitkan dengan Kerajaan Holing Ratu Sima yang lebih tua dari Borobudur.
Padahal sebenarnya “Holing” bukan nama kerajaan, melainkan salah kaprah orang Tiongkok dalam menyebut Jawa. Oleh karena itu asumsi apakah situs ini lebih tua dari Borobudur masih harus dibuktikan lagi.
Pak Muslim, Juru Pelihara Candi Bogang, mengatakan bahwa sebelum ditemukan arca-arca tersebut, kawasan sawah warga di sana sudah dinamakan Candi Bogang.
Oleh karena itu, sebelum penemuan arca-arca tersebut, diperkirakan sudah ada temuan peninggalan benda-benda kuno di lokasi yang sama.
Hingga saat ini tidak banyak penjelasan mengenai Candi Bogang.
Catatan yang sedikit itu salah satunya berasal dari buku Jacques Dumarcay berjudul “Candi Sewu dan Sejarah di sekitarnya” yang menyebutkan bahwa Candi Bogang adalah candi yang tidak dilanjutkan pembangunannya, karena fungsinya kemudian dilanjutkan oleh Candi Mendut di Magelang.