Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Adaptasi Novel Best Seller Cinta Tak Pernah Datang Tepat Waktu, Hanung Bramantyo Ingin Hadirkan “Ensiklopedi Laki-Laki” Melalui Film

Adaptasi Novel Best Seller Cinta Tak Pernah Datang Tepat Waktu, Hanung Bramantyo Ingin Hadirkan “Ensiklopedi Laki-Laki” Melalui Film

Adaptasi Novel Best Seller Cinta Tak Pernah Datang Tepat Waktu, Hanung Bramantyo Ingin Hadirkan “Ensiklopedi Laki-Laki” Melalui Film

Dengan adanya film ini, diharapkan kaum perempuan lebih memahami dunia laki-laki

Hanung Bramantyo berkali-kali sukses menyutradarai film yang diadaptasi dari novel. Karyanya seperti “Bumi Manusia” dan “Ayat-Ayat Cinta” merupakan dua contoh film adaptasi novel yang berhasil menyedot banyak animo penonton.
Sumber Foto: Wikipedia

Adaptasi Novel Best Seller Cinta Tak Pernah Datang Tepat Waktu, Hanung Bramantyo Ingin Hadirkan “Ensiklopedi Laki-Laki” Melalui Film
Adaptasi Novel Best Seller Cinta Tak Pernah Datang Tepat Waktu, Hanung Bramantyo Ingin Hadirkan “Ensiklopedi Laki-Laki” Melalui Film

Kini Hanung sedang menggarap film yang diadaptasi dari novel best seller karya Puthut EA berjudul “Cinta Tak Pernah Tepat Waktu”. Apa yang ingin dihadirkan Hanung dalam film ini?

Dalam sebuah sesi wawancara dengan Merdeka.com pada Jum’at, 1 Desember 2023 lalu, Hanung mengatakan ia ingin menghadirkan sesuatu yang berbeda dalam film ini.

Dalam film ini ia ingin menghadirkan sebuah “Ensiklopedi Laki-Laki” khususnya bagi para perempuan agar mereka lebih memahami pasangannya.

“Sebagian besar penonton film Indonesia adalah kaum perempuan. Jadi yang menggerakkan orang untuk menonton ke bioskop adalah ibu, istri, pacar, dan semuanya adalah perempuan. Film ini jadi semacam ‘Ensiklopedi laki-laki’ agar perempuan lebih memahami betul laki-laki,”

kata Hanung terkait tujuannya memproduksi film "Cinta Tak Pernah Tepat Waktu".

Film “Cinta Tak Pernah Tepat Waktu” menceritakan tentang seorang laki-laki bernama Daku yang sedang mencari pasangan hidup. Dalam proses itu ia dihadapkan pada banyak pilihan.

Namun saat bibit cinta mulai muncul dalam dirinya pada wanita lain, ia langsung dihadapkan pada kenyataan bahwa wanita yang ia cintai bukanlah wanita yang bisa ia miliki.

Cobaan cinta yang bertubi-tubi membuat Daku mulai meragu, apakah cinta akan datang tepat waktu?

“Dalam film ini ‘laki-laki’ digambarkan sebagai makhluk yang selalu takut. Takut untuk apapun. Kalaupun dia berani, menunjukkan keberaniannya, perangainya yang kasar, pukul ini itu, sebenarnya dia sedang menutupi rasa takut itu. Ketakutan laki-laki untuk berbuat apapun,”

Kata Hanung tentang penggambaran sosok tokoh laki-laki dalam film ini.

Hanung begitu selektif dalam memilih aktor untuk film ini, terutama aktor laki-laki. Ia pada awalnya ingin mengajak Reza Rahardian untuk ikut bermain film ini. Tapi ternyata ia tidak bisa. Pada akhirnya pilihan jatuh pada Refal Hady.

Adaptasi Novel Best Seller Cinta Tak Pernah Datang Tepat Waktu, Hanung Bramantyo Ingin Hadirkan “Ensiklopedi Laki-Laki” Melalui Film

“Baru ketemu Refal beberapa bulan, langsung saya tembak. Dia banyak ingin tahu apa filmnya. Lalu saya jelaskan tentang hakikat cinta tak pernah datang tepat waktu itu apa, tentang keinginan kita untuk hidup berpasangan dengan orang yang yang tepat. Padahal itu ‘bull***t’-nya luar biasa. Gara-gara film Hollywood atau film India, yang selalu menghadirkan cinta mati. Padahal cinta kayak gitu sebenarnya nggak ada,” kata Hanung.

Adaptasi Novel Best Seller Cinta Tak Pernah Datang Tepat Waktu, Hanung Bramantyo Ingin Hadirkan “Ensiklopedi Laki-Laki” Melalui Film

Begitu mendengar kata-katanya, Refal langsung tertarik. “Wah itu saya banget, Mas,” kata Refal saat itu menanggapi penjelasan Hanung.

Hanung mengatakan, pada intinya, film yang tengah ia garap itu menceritakan sebuah realita hidup yang harus dijalani seorang laki-laki.

Dalam film ini, tokoh Daku mencari kesempurnaan dalam sebuah hubungan. Tapi karena selalu mencari kesempurnaan itulah hingga akhir ia tak akan pernah menemukan pasangan hidupnya.

“Jadi ketika mengiyakan novel ini untuk dijadikan sebuah film, Mas Puthut sarannya cuma satu, endingnya jangan diubah. Oh pasti tidak saya ubah, karena hidup memang seperti itu,” kata Hanung. 

Saat ditanya mengenai harapannya pada film tersebut, penulis novel best seller Cinta Tak Pernah Tepat Waktu, Puthut EA, berharap film ini menarik hingga bisa mengundang minat penonton.

“Saya tidak mempermasalahkan apakah film ini mirip dengan novelnya atau tidak. Yang penting filmnya menarik, ditonton banyak orang, siapa tahu ada sekuel kedua,” ujar Puthut sambil tertawa. 

Ia menceritakan, secara garis besar novel yang ia tulis berisi tentang pergulatan cinta yang memang tidak mudah. Tapi bukan berarti pergulatan seperti itu harus dihindari.

“Perenungan-perenungan seperti ini sebenarnya agak filosofis. Tapi semoga pesan moral dalam film ini bisa membuat teman-teman lebih berani menyelami kehidupan ini dan lebih berani lagi dalam menghadapi hidup ini,” kata Puthut.

31 Desember 1926: Pemutaran Perdana Loetoeng Kasaroeng, Film Pertama yang Diproduksi di Indonesia
31 Desember 1926: Pemutaran Perdana Loetoeng Kasaroeng, Film Pertama yang Diproduksi di Indonesia

Dengan durasi sekitar 60 menit, "Loetoeng Kasaroeng" diadaptasi dari cerita rakyat Sunda yang populer.

Baca Selengkapnya
8 Kata-kata Bijak dari Film 172 Days, Sarat Makna dan Menyentuh Hati
8 Kata-kata Bijak dari Film 172 Days, Sarat Makna dan Menyentuh Hati

Film 172 Days diangkat dari novel karya Nadzira Shafa.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Novel Baswedan Keras Tuntut Firli Segera Ditahan, Berpotensi Kembali Berulah
VIDEO: Novel Baswedan Keras Tuntut Firli Segera Ditahan, Berpotensi Kembali Berulah

Eks Penyidik KPK, Novel Baswedan mengapresiasi, putusan PN Jaksel yang menolak permohonan praperadilan Ketua KPK nonaktif Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
5 Novel tentang Perempuan Berlatar Sejarah seperti Gadis Kretek
5 Novel tentang Perempuan Berlatar Sejarah seperti Gadis Kretek

Mulai dari Ronggeng Dukuh Paruk yang menceritakan kemelut politik 1965 hingga Rasina yang berlatar zaman kolonial Belanda.

Baca Selengkapnya
Series Terbaru Naura Ayu 'Santri Pilihan Bunda' Siap Menemani Selama Bulan Ramadan, Tayang di Vidio!
Series Terbaru Naura Ayu 'Santri Pilihan Bunda' Siap Menemani Selama Bulan Ramadan, Tayang di Vidio!

Series yang diadaptasi dari cerita Wattpad dan sudah terbit menjadi novel mega-best seller yang telah dibaca lebih dari 48 juta kali.

Baca Selengkapnya
Daftar 10 Film Indonesia Terlaris di Tahun 2023, Kamu Sudah Nonton yang Mana?
Daftar 10 Film Indonesia Terlaris di Tahun 2023, Kamu Sudah Nonton yang Mana?

Film layar lebar apa saja yang sukses besar dari segi penjualan tiketnya?

Baca Selengkapnya
Firli Mengundurkan Diri, Novel Baswedan: Modus Lama Hindari Sanksi KPK
Firli Mengundurkan Diri, Novel Baswedan: Modus Lama Hindari Sanksi KPK

Pengunduran diri Firli Bahuri dari Ketua KPK merupakan modus lama menghindari sanksi.

Baca Selengkapnya
Transformasi Novi Listiana, Dulu Penyanyi Dangdut Dibayar Rp 200 Ribu Kini Petani Sukses, Berhasil Lunasi Utang Keluarga Ratusan Juta
Transformasi Novi Listiana, Dulu Penyanyi Dangdut Dibayar Rp 200 Ribu Kini Petani Sukses, Berhasil Lunasi Utang Keluarga Ratusan Juta

Bermula dari kerjaannya sebagai pedangdut sepi lantaran pandemi, Novi pun dibuat bahagia karena sukses menjadi petani.

Baca Selengkapnya
Peranakan Cina Ini Sangat Mahir Bahasa Jawa Kuno dan Kawi, Hasilkan Karya Sastra Memikat
Peranakan Cina Ini Sangat Mahir Bahasa Jawa Kuno dan Kawi, Hasilkan Karya Sastra Memikat

Ia menuliskan cerita tentang peperangan di Cina pakai aksara Jawa yang membuat banyak orang kagum

Baca Selengkapnya
Anak-Anak di Inggris Beri Pesan Dukungan untuk Anak-Anak Palestina dalam Unjuk Rasa di London
Anak-Anak di Inggris Beri Pesan Dukungan untuk Anak-Anak Palestina dalam Unjuk Rasa di London

Anak-Anak di Inggris Beri Pesan Dukungan untuk Anak-Anak Palestina dalam Unjuk Rasa di London

Baca Selengkapnya