Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Teguh Hendrawan, pernah diperjuangkan Ahok agar tak dicopot kini jadi tersangka

Teguh Hendrawan, pernah diperjuangkan Ahok agar tak dicopot kini jadi tersangka Gedung Balai Kota DKI Jakarta. ©2014 merdeka.com/muhammad lutfhi rahman

Merdeka.com - Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta, Teguh Hendrawan, tiba-tiba ditetapkan tersangka oleh penyidik Polda Metro Jaya. Penetapan tersangka setelah Teguh dilaporkan seseorang atas nama Felix Tirtawidjaja.

Dalam laporannya, Felix menuding Teguh telah memasuki lahan seluas 25 hektare di kawasan Rawa Rotan Cakung, Jakarta Timur. Lucunya, Teguh tak pernah diperiksa sebelumnya terkait laporan tersebut namun sudah ditetapkan sebagai tersangka.

"Iya betul (ditetapkan sebagai tersangka)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono kepada merdeka.com, Rabu (29/8).

Teguh mengaku kaget dirinya tiba-tiba menjadi tersangka. Apalagi, tindakan yang dituduhkan padanya semata-mata untuk mempertahankan aset milik Pemprov DKI Jakarta.

"Jelas tanah tersebut merupakan aset milik Pemda DKI. Saya menjalankan tugas sebagai aparat pemerintah untuk mengamankan aset, malah ditetapkan sebagai tersangka," papar dia.

Dalam waktu dekat, Teguh akan dimintai keterangan. Pemprov DKI Jakarta berjanji memberikan bantuan pada Teguh.

Sosok Teguh bukan orang baru di Pemprov DKI. Sebelumnya, menjabat sebagai Camat, Plt Lurah sampai Wakadishubtrans. Namun di era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, Teguh diminta menempati posisi kadis dengan alasan kinerjanya cukup baik. Kala itu, Ahok, sapaan Basuki, tak mempermasalahkan latar belakangan pendidikan dengan jabatan yang diduduki selama mumpuni bertugas di tempat tersebut.

"Saya berpikir mau masukin (menjadi Kepala Dinas Tata Air) yang bukan orang (pegawai) PU (Dinas Tata Air), yang enggak ada hubungannya sama Dinas PU," tegas Ahok kala itu.

Teguh kemudian dilantik menjadi kepala dinas Tata Air DKI Jakarta pada Desember 2015 silam. Dipercaya menjadi kepala dinas, Teguh mengaku siap bekerja dengan baik.

"Kita kan sama aja pegawai negeri siap ditempatin di mana aja, kita kapan aja siap digeser perintah Gubernur aja. Dan bagaimana kita kerja aja sesuai aturan, kerja apa yang diinginkan pak gubernur Insya Allah lah," kata Teguh.

Kinerja Teguh selama setahun lebih rupanya membuat Ahok simpati. Sampai-sampai, Ahok menolak saat Plt Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, akan mencopot Teguh dari jabatannya.

Dia menitipkan pada Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi, agar tak mengganti Teguh. Saat itu, Ahok meyakinkan Prasetuo bahwa Teguh merupakan lulusan sarjana sosial yang tidak pernah memiliki kendala walaupun bekerja sebagai kepala dinas di rumpun teknik.

"Sekarang sudah ada banyak pembangunan sheet pile segala macam kan kinerjanya bagus buat nanganin banjir," beber Ahok.

Dia meminta semua pihak untuk lebih objektif dalam memberikan penilaian. Sebab mereka sebenarnya bukan bekerja kepada dirinya, melainkan untuk warga ibu kota.

"Jangan selalu pikir pejabat baik itu kerja buat saya. Kerja buat Jakarta kok. Jadi jangan selalu punya persepsi yang rajin kerja di lapangan pasti kerja buat Ahok bukan. Buat orang Jakarta," jelas Ahok.

Kini, Teguh yang dinilai berkinerja baik malah jadi tersangka di Polda Metro Jaya. Meski demikian Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, memastikan akan memberikan yang terbaik untuk Teguh dalam menghadapi proses hukum.

"Kalau sudah menyangkut perkara hukum kia akan ikuti semua ketentuan hukum yang ada. Jadi saya sudah konsultasi dengan ibu Plt BKD ketentuannya nanti ada dokumen resmi yang menjelaskan semua peraturan perundangan apa hak dan kewajiban ASN yang mengalami perkara seperti ini," ucap Anies.

Pemprov DKI, lanjut Anies, memastikan ikut memberikan bantuan hukum untuk Teguh. "Tentu. Bahkan pas pemeriksaan teguh udah lapor ke saya sejak Minggu lalu, bantuan hukum saat proses pemeriksaan biro hukum pun ikut," tegas Anies.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
TPN Ganjar-Mahfud Bela Ahok soal Jokowi-Gibran Tak Bisa Kerja: Itu Namanya Demokrasi
TPN Ganjar-Mahfud Bela Ahok soal Jokowi-Gibran Tak Bisa Kerja: Itu Namanya Demokrasi

Menurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.

Baca Selengkapnya
Ahok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI
Ahok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI

Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.

Baca Selengkapnya
Ahok Beberkan Alasan Turun Gunung Dukung Ganjar-Mahfud
Ahok Beberkan Alasan Turun Gunung Dukung Ganjar-Mahfud

Eks Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membeberkan alasannya mendukung pasangan calon nomor urut 03 Ganjar Pranowo- Mahfud Md.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
BUMN Soal Pengganti Ahok di Pertamina: Belum Dipikirin
BUMN Soal Pengganti Ahok di Pertamina: Belum Dipikirin

Ahok sudah mengundurkan diri dari posisi Komisaris Utama PT Pertamina per tanggal 2 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Profil Lengkap Ahok, Komut Pertamina yang Mundur dari Jabatan karena Dukung Ganjar-Mahfud
Profil Lengkap Ahok, Komut Pertamina yang Mundur dari Jabatan karena Dukung Ganjar-Mahfud

Surat pengunduran diri Ahok telah diberikan kepada Sekretaris Dewan Komisaris agar dikirimkan kepada Menteri BUMN dan ditembuskan ke Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Kapan Pesawat Terbang Masuk Bengkel? Ini Jawabannya
Kapan Pesawat Terbang Masuk Bengkel? Ini Jawabannya

Dalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.

Baca Selengkapnya
Ahok Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
Ahok Mundur dari Komisaris Utama Pertamina

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan mengundurkan diri dari posisinya sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina.

Baca Selengkapnya
Reaksi Airlangga Diminta Hakim MK Bersaksi di Sidang Sengketa Pilpres: Kami Tunggu Panggilannya
Reaksi Airlangga Diminta Hakim MK Bersaksi di Sidang Sengketa Pilpres: Kami Tunggu Panggilannya

Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi panggilan sebagai saksi oleh MK dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Prabowo Cerita Dua Mesin Helikopternya Gangguan saat Menuju ke Sukabumi
Prabowo Cerita Dua Mesin Helikopternya Gangguan saat Menuju ke Sukabumi

Prabowo menyebut bantuan air ini terealisasi berkat kerja Universitas Pertahanan.

Baca Selengkapnya