Nyamuk Wolbachia Disebar di Jakarta untuk Tekan DBD, Dinkes: Perlu Didukung dan Jangan Percaya Hoaks
"Wolbachia/nyamuk baik ini perlu terus didukung. Jangan mudah percaya hoaks dan provokasi,"
nyamuk![Nyamuk Wolbachia Disebar di Jakarta untuk Tekan DBD, Dinkes: Perlu Didukung dan Jangan Percaya Hoaks](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsCover/2023/11/24/1700793980879-qjjwy.jpeg)
Kementerian kesehatan (Kemenkes) melepas nyamuk baik ber-Wolbachia untuk menekan kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia.
![Nyamuk Wolbachia Disebar di Jakarta untuk Tekan DBD, Dinkes: Perlu Didukung dan Jangan Percaya Hoaks<br>](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/11/24/1700793574356-dnwnx.png)
Nyamuk Wolbachia Disebar di Jakarta untuk Tekan DBD, Dinkes: Perlu Didukung dan Jangan Percaya Hoaks
Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila Salama menyampaikan, nyamuk ber-Wolbachia akan memandulkan atau menghambat nyamuk Aedes Aegepty penular DBD agar tidak lagi membawa virus DBD DEN 1,2,3,4. "DBD adalah neglected tropical disease dan sudah dinyatakan endemis di Indonesia. Sangat tidak seksi dan dianggap sebagai penyakit tidak berbahaya, padahal termasuk lima besar jumlah kasus penyakit menular wabah yang perlu dicegah," kata Ngabila dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (24/11/2023).
- Kemenkes: Nyamuk Wolbachia Efektif Cegah DBD
- Masih Pro Kontra, Kemenkes Tunda Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Bali
- PDIP Sebut Penelitian Nyamuk Wolbachia Salahi Aturan, Apalagi Jika Ada Hibah dari Asing
- Peneliti UGM Bantah Nyamuk Wolbachia Jadi Senjata Pembunuh Manusia
- Hotman Paris Turun Tangan Jadi Kuasa Hukum Keluarga Vina Cirebon, Ini Alasannya
- Tim Hukum PDIP: Penyidik KPK Bilang Harun Masiku Ada di Jakarta Dikaitkan dengan Hasto
Menurut Ngabila, di DKI Jakarta pola kasus DBD selalu sama dari tahun ke tahun dan akan mulai naik pada Desember hingga puncaknya pada April.
![Nyamuk Wolbachia Disebar di Jakarta untuk Tekan DBD, Dinkes: Perlu Didukung dan Jangan Percaya Hoaks](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/11/24/1700793631328-rcpxf.png)
"Biasanya, ada gap satu bulan sesudah puncak musim hujan maka DBD masih bisa ditemukan. Bahkan ada siklus kenaikan kasus/potensi KLB di DKI Jakarta per 3 tahun, tahun 2016, 2019, 2022,"
ungkap Ngabila.
![Nyamuk Wolbachia Disebar di Jakarta untuk Tekan DBD, Dinkes: Perlu Didukung dan Jangan Percaya Hoaks](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/11/24/1700793693271-aqb1sj.png)
Oleh sebab itu, dia menilai pelepasan nyamuk ber-Wolbachia perlu di dukung. Pasalnya, kata Ngabila inovasi ini ramah lingkungan, berbasis data dan bukti.
"Sudah diteliti UGM (Universitas Gadjah Mada) sejak 2011 dengan bukti publikasi ilmiah internasional yang sudah ada 80-90 persen menurunkan angka kasus, perawatan RS, dan penggunaan fogging,"
ujar Ngabila.
Selain itu, implementasinya disebut sangat hati-hati. Terlebih, ujar Ngabila setelah inovasi ini berhasil diterapkan Kemenkes di Yogjakarta hingga bakal diperluas ke lima kota, seperti Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Bontang, dan Kupang.
"Wolbachia/nyamuk baik ini perlu terus didukung. Jangan mudah percaya hoaks dan provokasi," katanya.
Diketahui, Kemenkes saat ini tengah menerapkan inovasi teknologi Wolbachia untuk menurunkan penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia. Diketahui teknologi Wolbachia telah teruji efektif di beberapa negara untuk mencegah Dengue.
![Nyamuk Wolbachia Disebar di Jakarta untuk Tekan DBD, Dinkes: Perlu Didukung dan Jangan Percaya Hoaks](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/11/24/1700793816822-zy2un.png)
Sementara itu pilot project di Indonesia dilaksanakan di lima kota yaitu di Kota Semarang, Kota Jakarta Barat, Kota Bandung, Kota Kupang, dan Kota Bontang. Sejauh ini, Kemenkes telah menyebar nyamuk wolbachia di tiga kota yakni Semarang, Bontang, dan Kupang.
Diketahui keputusan tersebut berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1341 tentang Penyelenggaraan Pilot Project Implementasi Wolbachia sebagai inovasi penanggulangan dengue.