Dinas Pendidikan DKI Terima Aduan Masih Banyak Sekolah Memaksa Murid Ikut PTM
Merdeka.com - Dinas Pendidikan DKI Jakarta menerima aduan wali murid atas pemaksaan dari sekolah agar peserta didik tetap melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM). Aduan tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan memberi pengingat kepada sekolah terhadap kebebasan wali murid untuk mengikuti PTM atau belajar jarak jauh.
"Ada. Kita buka kanal aduan, lewat CRM dan medsos kita juga, kita tindak dan kita panggil, beritahu dan arahkan kepada sekolahnya," kata Humas Dinas Pendidikan DKI, Taga Radja Gah, Rabu (2/2).
Aduan tersebut mulai mengalami peningkatan pada pertengahan Januari, dan umumnya terjadi pada sekolah swasta. Namun Taga memastikan, tidak setiap aduan ditindaklanjuti dengan peringatan keras kepada sekolah.
Dinas Pendidikan DKI Jakarta, terlebih dahulu menghubungi pihak sekolah sebagai teradu, dan meminta klarifikasi atas aduan yang disampaikan wali murid.
Taga mengatakan, dari penjelasan yang diterima Dinas Pendidikan, umumnya sekolah menyampaikan penjelasan bahwa kegiatan pembelajaran jarak jauh tidak cukup efektif diterapkan.
"Kota komunikasi dengan sekolah, kenapa kok memaksa anak-anaknya PTM, rata-rata di sekolah swasta, mereka bilang, kita perlu berikan layanan optimal, selama ini kan PJJ jadi tidak optimal," kata dia.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo meminta jajaran menterinya mengevaluasi pelaksanaan PTMA di Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten. Hal ini menyusul lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.
"Saya juga minta adanya evaluasi untuk pembelajaran tatap muka, utamanya di Jawa Barat, di DKI Jakarta, dan di Banten," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas Evaluasi PPKM dari Balikpapan Kalimantan Timur, Senin 31 Januari 2022, dilansir dari situs Sekretariat Kabinet.
Dia menyampaikan bahwa kasus aktif Covid-19 di Indonesia naik 910 persen, dari yang sebelumnya 6.108 kasus di tanggal 9 Januari 2022 menjadi 61.718 kasus per 30 Januari 2022. Selain itu, penambahan kasus baru naik 2.248 persen, dari 529 kasus di 9 Januari 2022 menjadi 12.422 kasus pada 30 Januari 2022.
Jokowi mengingatkan para menterinya untuk menyikapi kenaikan kasus ini dengan hati-hati. Kendati begitu, dia bersyukur lonjakan kasus tersebut tak diikuti dengan kenaikan angka kematian akibat Covid-19.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI tengah melakukan monitoring terhadap penerapan pembelajaran tatap muka (PTM). Hal ini menanggapi Presiden Joko Widodo yang meminta PTM di Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten dievaluasi.
"Kita sedang monitoring terus," ujar Anies di Klenteng Hian Thian Siang Tee Bio, Jakarta Barat, Selasa (1/2).
Anies menjelaskan, untuk melakukan pengetatan, salah satu faktornya melihat keterisian rumah sakit. Ketika tingkat keterisian rumah sakit meningkat, maka akan dikurangi mobilitas. Jika terjadi peningkatan maka akan dilakukan peningkatan.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemprov DKI Jakarta menerima 149 aduan terkait pembayaran THR di perusahaan swasta.
Baca SelengkapnyaJelang pengumuman hasil Pemilu 2024 oleh KPU, pembelajaran jarak jauh diterapkan di sebagian sekolah di Jakarta
Baca SelengkapnyaAnak-anak muda harus komitmen mengedepankan persatuan dan menjaga konstitusi
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Aksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaHasto mengingatkan, pengajuan hak angket membutuhkan tahapan dan berbagai persiapan.
Baca SelengkapnyaPlt Kadisdik DKI Purwosusilo mengaku bakal akan konsekuensi jika rencana sekolah gratis diterapkan
Baca SelengkapnyaHasto mengingatkan menjadi anggota partai pada dasarnya disandarkan pada prinsip kesukarelaan.
Baca SelengkapnyaKomisi Perlindungan Anak Indonesia bersama P2TP2A mendatangi Binus School Serpong pasca-perundungan yang melibatkan siswa di sekolah itu.
Baca SelengkapnyaAdapun penambahan isu terkait wacana penghapusan pramuka dari ekstrakurikuler masuk jadi pembahasan rapat dengan DPR.
Baca Selengkapnya