Covid-19 Meningkat, PSI Dorong Pemprov DKI Terapkan Jam Malam & Wajib Tes Antigen
Merdeka.com - Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta mendorong Pemerintah Provinsi DKI memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar PSBB ketat dibanding perpanjang PSBB transisi. Ketua fraksi PSI, Idris Ahmad menilai PSBB ketat perlu dilakukan di tengah lonjakan angka kasus Covid-19 yang sangat tinggi di ibu kota.
"Fraksi PSI menyayangkan PSBB Transisi diperpanjang tanpa adanya pengetatan aturan meski jumlah kasus aktif dan jumlah kematian akibat Covid-19 meningkat tajam dalam dua pekan terakhir," ujar Idris, Rabu (6/1).
Idris mengatakan masa pasca libur akhir tahun 2020 adalah masa kritis. Untuk itu, Pemprov DKI diminta untuk memperpanjang penerapan aturan ketat yang berlaku pada liburan natal dan tahun baru pada PSBB transisi hingga 17 Januari mendatang.
Termasuk di dalamnya aturan pembatasan jam malam dan kewajiban untuk melakukan rapid test antigen bagi yang keluar masuk wilayah Jakarta.
“Penambahan kasus aktif mendesak ditangani saat ini Jakarta sudah kewalahan. Tingkat keterisian ICU sudah mencapai 79 persen, keterisian ranjang isolasi sudah mencapai 87 persen. Daya tampung RSD Wisma Atlet juga nyaris penuh, hingga harus menolak pasien OTG. Ini membuktikan bahwa Jakarta sudah kesulitan menangani pertambahan kasus aktif yang sudah ada,” jelasnya.
Selain itu, PSI menyoroti lonjakan yang terlihat dari jumlah RW rawan di Jakarta yang bertambah lebih dari 2 kali lipat dari 21 RW menjadi 55 RW. "Artinya tidak ada kecamatan yang bebas dari pertambahan kasus aktif. Ini menunjukkan Jakarta tengah mengalami penularan yang sangat masif, anggota keluarga yang hanya sesekali keluar rumah dapat menularkan virus di rumah,” kata Idris.
Pemprov DKI Jakarta perlu menekankan bahwa pandemi Covid-19 ini masih ada dan terus mengancam kesehatan warga masyarakat. Selain edukasi penerapan 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak), pelaksanaan praktik 3T (Tracing, Testing, Treatment) harus terus ditingkatkan jika ingin memutus mata rantai penularan Covid-19.
”Harus sama-sama dilakukan, masyarakat melaksanakan 3M dan pemerintah meningkatkan 3T, tidak boleh putus harus terus dilakukan selama pandemi ini berlangsung,” tambahnya
Menurutnya Pemprov DKI bisa melibatkan paguyuban keluarga seperti PKK dan Jumantik untuk melakukan pendekatan personal maupun melalui teknologi melalui pesan daring dan iklan informasi di koran dan televisi sehingga isu Covid-19 selalu terngiang di kepala warga.
“Pemprov DKI tidak boleh lengah. Bila Jakarta gagal mengendalikan laju penularan, maka semakin banyak warga tertular Covid-19 yang terlantar tak tertangani di puskesmas dan Rumah Sakit,” kata dia.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker
Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaDiduga Kelelahan Kerja hingga Tengah Malam, Seorang Pengawas TPS di Serang Meninggal
Kondisi kesehatan Supardi menurun drastis dan dinyatakan meninggal pada pukul 9.30 WIB
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaAntisipasi Covid-19 dan Pneumonia, 5 Pendeteksi Suhu Tubuh Dipasang di Bandara I Gusti Ngurah Rai
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1
Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca Selengkapnya