Merdeka.com - Akibat rusaknya area taman bunga berukuran 300 meter persegi di depan Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Dinas Pertamanan Pemprov DKI melakukan perbaikan. Diperkirakan kerugian dari aksi demonstrasi dihadiri ribuan massa itu mencapai Rp 65 juta.

Kepala Dinas Pertamanan DKI Jakarta, Djafar Mukhlisin, ‎mengeluhkan aksi unjuk rasa dilakukan ribuan masa itu, Jumat kemarin. Dia menyebut pihaknya tidak bisa berbuat banyak terkait kepengurusan izin aksi demonstrasi di kawasan Jalan Merdeka Selatan tersebut.

"Kalau pencegahan ya kita beri imbauan ketika mengurus izin. Tapi karena ini lokasi demo ya kita eggak bisa juga kendalikan," kata Djafar, Jakarta, Sabtu (15/10).

Kendati begitu, anak buah Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) itu, mengakui kerusakan di area taman bunga itu tidak parah. Padahal, dia memperkirakan taman bunga bakal rusak parah mengingat jumlah massa mencapai ribuan orang.

‎

"Sebenarnya yang rusak tidak separah bayangan kita dengan massa yang begitu banyak, karena kalau dengan massa yang begitu banyak di bayangan kita kan sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan yang rusak semua, tapi kan ternyata tidak, artinya masih bisa cukup terkendali," pungkas dia.

Sebelumnya, ribuan masa yang tergabung dalam sejumlah elemen masyarakat melakukan aksi di depan Gedung Balai Kota Jakarta, Jumat (14/10) kemarin. Aksi demonstrasi itu merupakan buntut dari kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Dalam aksinya, mereka mendesak pihak kepolisian menuntaskan penyelidikan kasus dugaan penistaan agama yang diduga dilakukan Ahok. Lantaran jumlah masa yang besar, taman bunga di depan Balkot pun menjadi sasaran para demonstran yang tidak bertanggung jawab.

Ratusan meter persegi tanaman yang menghiasi perlintasan jalan di kawasan Balkot harus rusak karena terinjak-injak. Akibatnya, Pemkot DKI Jakarta harus melakukan perbaikan dan menanam kembali bunga-bunga yang rusak.