14 Prajurit TNI Keroyok Warga di Depan Polres Jakpus Diperiksa Pomdam Jaya
14 Prajurit TNI diperiksa Pomdam Jaya itu berasal dari pelbagai kesatuan.
14 Prajurit TNI diperiksa Pomdam Jaya itu berasal dari pelbagai kesatuan.
Belasan prajurit TNI pengeroyok warga sipil di depan Mapolres Metro Jakarta Pusat diperiksa Pomdam Jaya/Jayakarta. Total ada 14 prajurit TNI dari pelbagai kesatuan diperiksa Pomdam Jaya, buntut aksi pengeroyokan terhadap sejumlah warga sipil tersebut.
"Yang diamankan pomdam ini ada 8 orang ditambah mungkin sore ini lagi 6 orang. Nanti akan kita pisahkan apa terlibat langsung atau hanya ikut-ikutan," kata Danpomdam Jaya Brigjen CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar kepada wartawan, Kamis (28/3).
Irsyad mengatakan, prajurit TNI yang diperiksa kemungkinan akan bertambah, sebab hingga kini Pomdam Jaya masih mendata prajurit yang mengeroyok empat warga sipil tersebut.
Adapun keempat korban yang dikeroyok prajurit TNI itu bernama Abdullah (26), warga Kabupaten Bogor yang berprofesi sebagai buruh harian lepas. Kemudian Mamih (42), warga Balaraja. Lalu Hasan (32), warga Cirebon yang juga berprofesi sebagai buruh harian lepas dan Syefri Wahyudi (25), warga Cirebon.
"Dari tadi malam bekerja sama dengan Polres Jakarta Pusat sudah bekerja untuk mengidentifikasi siapa pelaku pengeroyokan yang korbannya diletakkan di depan polres tersebut," kata Irsyad.
Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan, pengeroyokan warga sipil itu dipicu aksi pengeroyokan terhadap prajurit TNI bernama Prada Lukman di Pasar Cikini pada Rabu (27/3) dini hari. Pengeroyokan terhadap Prada Lukman, itu diakibatkan perselisihan di Pasar Cikini.
Kronologinya berawal dari salah satu pedagang di Pasar Cikini yang mengaku mempunyai anak seorang prajurit TNI yang diganggu warga.
"Kebetulan ada pedagang yang memiliki anak seorang TNI, kemudian bersama Prada Lukman ini datang ke rumahnya Odi, kemudian terjadi cekcok mulut, diteriaki maling akhirnya warga keluar, melakukan pengeroyokan," ujar Susatyo.
Adapun dari hasil penyidikan Polres Metro Jakarta Pusat, didapati total dua tersangka sipil sebagai pengeroyok Prada Lukman saat kejadian di Pasar Cikini. Pertama Odi Rohadi, yang berperan memprovokasi, meneriakkan maling, kemudian membawa Prada Lukman ke rumah kosong.
Kemudian Fazli yang berperan membawa tali untuk mengikat Prada Lukman. Kemudian Maulana, yang berperan melakukan pemukulan. "Sehingga total tersangka yang sudah kami lakukan penangkapan dan penahanan," kata Susatyo.
Dugaan prajurit TNI menyerang Polres Jayawijaya itu ditangani Kodam XVII/Cenderawasih.
Baca SelengkapnyaProses penyidikan kasus tersebut telah ditangani oleh Kodam XVII/ Cendrawasih maupun dengan Korem 172. Dengan profesional selama proses penyelidika
Baca SelengkapnyaDuduk Perkara Prajurit TNI Terlibat Pengeroyokan Warga Sipil di Depan Polres Jakpus
Baca Selengkapnya20 Prajurit TNI tersangka tersebut masuk dalam kategori pangkat tamtama sampai bintara.
Baca SelengkapnyaSeorang prajurit TNI AD bangga saat menghadiri pelantikan putranya menjadi anggota Polri, ia sampai menjaga seragam sang anak sambil duduk di bawah pohon.
Baca SelengkapnyaDua prajurit TNI itu tersambar petir saat berjaga di depan Pintu Delta 1 Mabes TNI.
Baca Selengkapnya“Saya minta maaf kepada seluruh rakyat Papua," kata Pangdam Cendrawasih
Baca SelengkapnyaDandim mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi manakala ada berita hoaks
Baca SelengkapnyaVideo sejumlah prajurit TNI ikut antar rekannya bawa seserahan untuk lamar kekasih
Baca Selengkapnya