Merdeka.com - Beberapa hari yang lalu pengguna media sosial Facebook dikejutkan dengan munculnya postingan dari salah satu wisatawan yang berlibur ke Pantai Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat. Wisatawan tersebut mengaku membeli makanan dengan harga yang terlampau tinggi, yaitu 3 porsi ikan gurami seharga Rp1,3 juta.

Dalam postingannya di Facebook, wisatawan bernama Fuji tersebut meminta masyarakat yang akan berwisata ke Pantai Tanjung Pakis berhati-hati karena harga makanan di sana sangat tidak wajar. Ia menyebutkan bahwa temannya membeli tiga porsi ikan gurami dan tiga porsi nasi dengan total harga mencapai Rp1,3 juta. Selain itu, ia juga menceritakan bahwa dirinya membeli satu porsi ikan gurami dan dua nasi dengan harga Rp350 ribu.

Tangkapan layar yang diunggah kembali oleh akun @lambe_turah lantas menuai beragam reaksi netizen yang merasa harga tersebut di luar batas kewajaran.

Ditelusuri Kebenarannya

Lambe Turah ©2020 Merdeka.com

Dilansir dari akun Facebook @adainfopopuler, Chandra Caniago selaku Ketua Umum Satgas Covid-19 Karang Taruna Kabupaten Karawang, lantas menindaklanjuti informasi tersebut dengan menanyakan langsung kepada Dede selaku pemilik warung di lokasi yang disebutkan oleh Fuji dalam unggahannya di beberapa grup Facebook.

Dalam kesempatan tersebut, Chandra didampingi oleh anggota Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika), perwakilan Koramil, dan anggota Satgas Covid-19 Karang Taruna setempat.

Klarifikasi Pemilik Warung

Dalam video berdurasi sekitar 3 menit tersebut, Dede mengklarifikasi bahwa harga mahal seperti yang disebutkan tidaklah benar. Menurutnya kejadian yang sebenarnya adalah pengunjung tersebut diharuskan untuk membayar Rp320 ribu untuk 3 porsi ikan gurami dan nasi yang dipesan.

“Iya, sekarang saya bilang ya, sama semua yang punya di Facebook bahwa itu tidak benar. Itu tidak benar. Bahwa bayar sejuta tiga ratus itu tidak benar, yang benar itu tiga ratus dua puluh ribu. Itu ajah saya mah,” ucapnya saat dimintai klarifikasi.

Meminta Maaf

Facebook @adainfopopuler ©2020 Merdeka.com

Dalam kesempatan tersebut, tak lupa Dede juga meminta maaf. Ia juga berpesan kepada para pengunjung yang akan makan di lokasi tersebut agar tidak merasa takut dan bisa melakukan aktivitas seperti biasanya.

“Yaaa, saya mohon maaf sebesar besarnya ya kepada pengunjung saya baik yang mau madang (makan) baik yang deket yang jauh yang mohon maaf ya,” kata Dede.

Imbauan Kepada Masyarakat

Sementara itu, Chandra Caniago berpesan kepada masyarakat terutama pengguna media sosial agar tidak kembali membuat heboh dengan menghapus postingan tersebut karena akan berdampak kepada para pemilik warung di sekitar lokasi Pantai Tanjung Pakis.

“Mudah-mudahan ini bisa dipahami semua yang ada medsos mohon kepada pengunggah tersebut agar dihapus atau tidak usah ditunjukkan kembali. Kasihan kepada warung warung yang lain.” kata Chandra.