Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sempat Dikira Gugur, Begini Kisah Veteran Asal Purwakarta yang Pernah Ditembak 8 Kali

Sempat Dikira Gugur, Begini Kisah Veteran Asal Purwakarta yang Pernah Ditembak 8 Kali Abah Emang veteran perang Purwakarta. Facebook Kang Dedi Mulyadi ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Di usianya yang hampir 100 tahun, Abah Emang masih mengingat peristiwa saat dirinya harus berperang melawan Belanda. Saat itu pria kelahiran 1923 tersebut bertugas sebagai Tentara Republik Indonesia (TRI) berpangkat Pratu dan bertugas di Batalyon 1, Resimen 7 Purwakarta, atau masuk dalam pertahanan TRI wilayah Bandung.

Abah Emang merupakan satu dari sekian banyak veteran perang Tanah Air yang berjasa mengabdikan diri demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Abang Emang turun ke medan tempur dalam agresi militer Belanda II sekitar tahun 1948. Dalam peristiwa tersebut Abah Emang sempat tertembak 8 kali saat bertugas di kawasan hutan karet wilayah Kalijati Subang. Ia diberondong peluru bersama beberapa tentara lain yang sedang menjalankan tugas.

"Ada 8 tembakan. Yang paling parah di bagian kaki kiri, kepala, dan bahu kiri," ucap Abah Emang sembari menunjukkan bekas luka tembaknya seperti dilansir dari Liputan6.

Terkepung Tentara Belanda

abah emang veteran perang asal purwakarta

Liputan6 ©2020 Merdeka.com

Peristiwa itu bermula saat Ia sedang berjalan menuju basecamp bersama tiga rekannya sesama tentara. Rombongan Abah Emang tiba-tiba dikepung oleh sekelompok tentara Belanda. Tanpa ampun keempatnya langsung dihujani timah panas hingga jatuh tak sadarkan diri.

Ketiga rekan Abah Emang gugur dalam peristiwa itu. Sementara itu Abang Emang masih bisa bertahan hidup dalam kondisi bersimbah darah dan mendapat 8 luka tembak.

Memohon Doa dan Pertolongan

Dalam kondisi tak berdaya, Abah Emang memohon doa kepada Sang Maha Kuasa agar bisa selamat dari peristiwa ini. Ia berharap akan ada warga setempat yang menolongnya. Tak lama kemudian, doanya pun terkabul.

"Doa Abah terkabul. Saat tak berdaya itu, ada dua orang perempuan melintas. Dengan kondisi sudah tidak bisa apa-apa, Abah minta tolong kepada dua perempuan itu," katanya.

Dalam kondisi kritis, Abah Emang meminta dua perempuan itu untuk memberinya minum. Meski sempat ketakutan, kedua perempuan itu lantas membawakan air dengan daun pisang untuk Abah Emang.

Ia juga meminta kedua perempuan tersebut agar menutupi wajahnya dengan daun pisang untuk mendinginkan tubuhnya.

Sempat Ditusuk di Bagian Perut

Dalam kondisi kritis, Abah Emang harus kembali merasakan tindakan keji dari para tentara Belanda yang kembali berpatroli untuk memastikan para pejuang Indonesia telah gugur.

Abang Emang mengaku beberapa tentara Belanda tersebut menusukkan bayonet ke perutnya. Tak hanya itu, bagian wajah Abah Emang juga diinjak oleh tentara Belanda.

"Saat patroli itu, sejumlah pasukan Belanda, menusuk-nusukan bayonet ke perut abah. Beruntung abah tidak memberikan reaksi, termasuk saat sepatu Belanda itu menginjak wajah abah. Jadi, abah bisa selamat, karena dikira sudah tewas," katanya lirih.

Abang Emang baru dievakuasi setelah hari beranjak petang. Ia ditolong oleh Main yang merupakan mantan pegawai di kediaman kakeknya. Abah Emang dievakuasi di sebuah tempat di tengah hutan dan sempat tak sadarkan diri selama 40 hari.

Pensiun Dini

Seiring berjalannya waktu, luka di tubuh Abah Emang mulai berangsur sembuh. Namun pada 1950, Abah Emang akhirnya memilih untuk pensiun dini mengingat kondisi tubuhnya yang sudah tak memungkinkan lagi.

"Jadi tentara, itu sekitar tahun 1945. Saat pensiun dini itu, usia abah 25 tahun. Jadi, menjadi TRI hanya selama lima tahun," ujar Abah Emang.

Ingin Pengakuan

abah emang veteran perang purwakarta

Facebook Kang Dedi Mulyadi ©2020 Merdeka.com

Abah Emang mengaku pernah mendapat bantuan dari Presiden Soekarno. Prajurit yang cacat seumur hidup dan pensiun dini mendapat kenaikan pangkat tiga tingkat. Jadi, Abah Emang pensiun dengan pangkat sersan mayor (Serma).

"Selepas pensiun, abah memilih jadi petani," katanya.

Keinginan Abah Emang di usia senjanya tak muluk-muluk. Ia tak berharap mendapat bantuan finansial. Abang Emang merasa cukup dengan pensiunan sebesar Rp2,4 juta per bulannya.

Hal yang paling diinginkan oleh Abah Emang adalah pengakuan, terutama dari pemerintah daerah setempat.

"Selain keluarga dan tetangga, yang sudah memberi perhatian ke abah, baru mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Ini, jadi kebanggaan bagi abah," pungkasnya.

(mdk/nrd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO:  Prabowo dan Gibran Duduk Berdampingan di Peringatan Hari Veteran Nasional, Beginilah Momen Kedekatan Mereka

FOTO: Prabowo dan Gibran Duduk Berdampingan di Peringatan Hari Veteran Nasional, Beginilah Momen Kedekatan Mereka

Datang didampingi Gibran, Prabowo berencana untuk memperjuangkan kesejahteraan para veteran.

Baca Selengkapnya
Prabowo dan Gibran di Antara Para Veteran Pejuang, Makin Kompak Duduk Sebelahan

Prabowo dan Gibran di Antara Para Veteran Pejuang, Makin Kompak Duduk Sebelahan

Potret kedekatan Menhan dan Wali Kota Solo saat hadiri acara Peringatan Hari Veteran Nasional.

Baca Selengkapnya
Resmikan 5 Titik Air Bersih di Kabupaten Kuningan, Prabowo Minta Dijaga dan Jangan Disia-siakan

Resmikan 5 Titik Air Bersih di Kabupaten Kuningan, Prabowo Minta Dijaga dan Jangan Disia-siakan

Bantuan air ini diberikan oleh Kemhan dan Unhan RI sebagai pengabdian untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sambil Gendong Anak, Ibu di Kuningan Histeris Lihat Prabowo Datang & Berebut Ingin Memeluk

Sambil Gendong Anak, Ibu di Kuningan Histeris Lihat Prabowo Datang & Berebut Ingin Memeluk

Prabowo berterima kasih kepada tim dari Universitas Pertahanan RI yang terus bekerja menemukan dan menyalurkan air pada rakyat.

Baca Selengkapnya
Bandaranya Ekstrem Pilotnya Bernyali, Penampakan Pesawat di Papua Jadi Taksi Warga

Bandaranya Ekstrem Pilotnya Bernyali, Penampakan Pesawat di Papua Jadi Taksi Warga

Begini penampakan bandara ekstrem di Papua dengan landasan tanah. Di tempat ini pesawat jadi taksi warga.

Baca Selengkapnya
Sejarah Pemilu Indonesia dari Masa ke Masa Sejak Tahun 1955

Sejarah Pemilu Indonesia dari Masa ke Masa Sejak Tahun 1955

Mengetahui sejarah Pemilu di Indonesia dari masa ke masa sejak tahun 1955 sampai 2024.

Baca Selengkapnya
Prabowo Langsung Perintah Ajudan 'Panitia Tolong Ambil Air, Saudara Sekalian Sabar'

Prabowo Langsung Perintah Ajudan 'Panitia Tolong Ambil Air, Saudara Sekalian Sabar'

Bahkan, tak sedikit dari mereka yang berjatuhan dan mengeluh akibat terpapar sinar matahari yang begitu menyengat

Baca Selengkapnya
Tinjau Banjir di Semarang Utara, Wali Kota Ita Ikut Bantu Evakuasi Warga

Tinjau Banjir di Semarang Utara, Wali Kota Ita Ikut Bantu Evakuasi Warga

Mbak Ita membawa sejumlah logistik bantuan berupa air bersih, sembako, selimut yang akan dibagikan kepada warga terdampak.

Baca Selengkapnya
Bak Serpihan Surga, Curug Uci di Garut Suguhkan Pemandangan Air Terjun Bertingkat yang Eksotis

Bak Serpihan Surga, Curug Uci di Garut Suguhkan Pemandangan Air Terjun Bertingkat yang Eksotis

Curug Uci bisa dibilang serpihan surga di bumi Garut, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya