
SD di Serang Ini Memprihatinkan, Siswanya Terpaksa Belajar di Lantai karena Meja dan Kursi Rusak
Tidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran.
Tidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran.
Sebuah Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Serang, Banten, tampak memprihatinkan. Puluhan siswa di sana terpaksa melakukan kegiatan belajar mengajar di lantai karena tak ada meja dan kursi.
Diketahui, kejadian ini berlangsung sejak dimulainya tahun ajaran baru 2023 di SDN Ambon, Desa Margaluyu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten.
Walau demikian, pihak sekolah mengupayakan agar para siswa yang tak memiliki bangku ini bisa tetap mendapat mata pelajaran yang maksimal.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, jumlah siswa yang tak memiliki bangku dan harus belajar di lantai tercatat sebanyak 20 siswa.
Mereka hanya bisa mencacat sembari menangkap informasi yang disampaikan oleh pengajar secara lesehan.
Untuk meminimalisir rasa tidak nyaman, pihak sekolah turut menggelar beberapa karpet hijau untuk duduk para siswa.
Adapun penyebab puluhan siswa belajar di lantai karena kursi dan meja di sekolah tersebut mengalami kerusakan.,
Menurut pihak sekolah, meja dan kursi yang tersedia untuk saat ini digunakan oleh kelas prioritas terlebih dahulu.
“Sebelumnya kan ada meja, tapi kami alihkan ke yang lain, daripada kelas yang lebih tingginya nggak bisa belajar kan,” kata wali kelas di sekolah tersebut, Eti.
Pihak sekolah mengatakan jika bangku yang tersisa hanya tiga unit saja.
“Jadi waktu itu hanya tersisa tiga meja doang, ketiganya dialihkan ke kelas yang tinggi,” katanya lagi.
Dalam kondisi ini, pihak sekolah sudah melaporkan rusaknya kursi dan meja ke dinas terkait.
Sayangnya, karena keterbatasan anggaran, pemenuhan bangku belum bisa segera dilakukan.
“Alhamdulillah saat ini sudah ada tanggapan dari dinas terkait, dan dalam minggu besok baru mulai dikirim,” kata Kepala Sekolah SDN Ambon, Eti Herawati.
Guru dan murid di SDN Ambon berharap agar bantuan meja dan kursi bisa segera dikirim. Pasalnya tidak adanya bangku membuat mereka kesulitan belajar, bahkan hingga kelelahan.
Ketika bangku sudah dikirim, maka kegiatan belajar mengajar akan berlangsung lancar dan nyaman.
“Kalau jumlah siswa di sini kan ada 20, mungkin kebutuhannya sekitar 10-an,” tambah Eti, mengutip YouTube SCTV Banten.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Heru langsung bertanya kepada anak-anak kenapa berada di luar sekolah saat jam pelajaran sambil membagikan pensil warna.
Baca SelengkapnyaTak hanya nenek 94 tahun ini, banyak juga lansia yang memiliki semangat belajar yang tinggi.
Baca SelengkapnyaProses belajar mengajar di sekolah kembali dilaksanakan secara tatap muka setelah kondisi udara membaik.
Baca SelengkapnyaSiswa di sini diajarkan untuk memilah sampah sejak dini.
Baca SelengkapnyaDulunya banyak siswa yang bersekolah di sini, namun kini tinggal kenangan.
Baca Selengkapnya50 siswa jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) di Kabupaten Kutai Timur mengikuti Pendidikan Wawasan Kebangsaan.
Baca SelengkapnyaSang jenderal tak segan untuk makan satu meja dengan para siswa sedang mengikuti pendidikan Bintara.
Baca Selengkapnya