Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PLTA Berusia Satu Abad Ini Masih Beroperasi di Subang, Dulu Sempat Dibom Pasukan Jepang

PLTA Berusia Satu Abad Ini Masih Beroperasi di Subang, Dulu Sempat Dibom Pasukan Jepang

PLTA Berusia Satu Abad Ini Masih Beroperasi di Subang, Dulu Sempat Dibom Pasukan Jepang

PLTA ini jadi saksi kejayaan perkebunan di Subang yang mensejahterakan rakyat.

PLTA Berusia Satu Abad Ini Masih Beroperasi di Subang, Dulu Sempat Dibom Pasukan Jepang

Sebuah unit Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) peninggalan Belanda masih berdiri kokoh di Desa Gunungtua, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Bangunan ini diklaim sebagai PLTA tertua di tatar Sunda, setelah didirikan sekitar tahun 1921.

Nuansa peninggalan kolonial masih tampak jelas, seperti di bagian fasad, desain ruangan mesin sampai tegelnya yang berwarna hitam putih.

Menurut informasi yang berhasil dihimpun, PLTA yang diberinama Gunungtua ini menjadi salah satu pemasok listrik yang berpengaruh di wilayah perkebunan dan tetap beroperasi hingga saat ini.

Yuk kenalan lebih lanjut dengan PLTA Gunungtua yang berusia satu abad ini

Dibangun untuk mengaliri listrik perkebunan

Pembangunan PLTA Gunungtua sendiri sedari awal sudah difokuskan untuk mengaliri listrik di tiga perkebunan teh seperti Wangunreja, Tambaksari dan Ciater.

Dulunya PLTA ini memiliki dua mesin dengan kapasitas yang cukup besar hingga mampu memenuhi kebutuhan listrik dan membantu produksi perkebunan di wilayah Subang. Namun saat ini PLTA tersebut hanya menyisakan satu mesin yang masih bisa digunakan.

“Ini dulunya ada dua mesin untuk kebutuhan listrik di perkebunan, Wangunreja, Tambaksari dan Ciater. Kapasitasnya dulu kalau tidak salah satu mega (megawatt),” kata operator PLTA, Deni dikutip dari YouTube Jejak Siborik.

Memenuhi kebutuhan listrik perkebunan

Memenuhi kebutuhan listrik perkebunan

Merujuk artikel dari laman UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dulunya Kabupaten Subang dikelilingi oleh area perkebunan teh, kopi dan kina. Kebun-kebun itu dikelola oleh saudagar tanah bernama Pieter Willem Hofland (P.W Hofland).

Ia merupakan pemilik tunggal kawasan perkebunan tersebut, yang dikelola lewat Pamanoekan en Tjiasemlanden atau unit usaha perkebunan di wilayah Pamanukan sampai Ciasem.

Sebelumnya Subang merupakan daerah kontra produktif, dengan produksi gula, beras dan kelapa yang seadanya. Namun setelah dikelola oleh Skelton dan dilanjut oleh P.W Hofland semuanya semakin maju dengan penambahan infrastruktur dan permukiman pegawai yang layak.

Mulai majunya perkebunan tersebut, pihaknya bersama kalangan terkait lantas membangun PLTA Gunungtua sebagai pilar pemenuhan listrik di sana.

Bisa tetap beroperasi karena memiliki bendungan

Alasan PLTA Gunungtua masih bisa beroperasi lantaran memiliki bendungan yang dapat menampung air sungai. Ini karena mesin-mesin generator sebagai penghasil daya membutuhkan pasokan air yang stabil.

Walau demikian, mesin yang beroperasi saat ini sudah digantikan dengan mesin yang baru buatan Korea. Ini karena mesin-mesin sebelumnya yang dibangun zaman Belanda sudah tidak bisa digunakan.

Saat ini, air sudah tidak bisa diandalkan secara penuh dari bendungan karena musim kemarau. Air hanya bisa dialirkan dari sungai-sungai sekitar.

Tidak beroperasi penuh

Tidak beroperasi penuh

Operasional PLTA juga diketahui tidak bisa berjalan secara penuh karena pasokan air yang tidak maksimal.

Bentangan pipa besar dari arah bendungan sejauh kurang lebih 2 km sudah tidak maksimal menghimpun air karena kerap terbawa lumpur.

Ini yang kemudian PLTA ini hanya bisa beroperasi di waktu-waktu tertentu, tergantung pasokan air.

“Sekarang musim kemarau, dan operasionalnya tergantung pasokan air,” kata Deni, menambahkan.

Pernah dibom pasukan Jepang

Seperti dinarasikan pemilik kanal YouTube, bahwa sebelumnya PLTA ini pernah dibom oleh pasukan Jepang saat menjajah Indonesia.

Ketika itu tentara Jepang meluluhlantakkan PLTA karena ingin menguasai daerah tersebut.

Menurut sejarahnya, PLTA Gunungtua dibom oleh pasukan Jepang di tahun 1943 hingga hancur dan tak bisa digunakan.

Namun setelah kemerdekaan,  pihak terkait mencoba membangun kembali PLTA Gunungtua dan berhasil mengoperasikannya sampai sekarang.

PLTA Berusia Satu Abad Ini Masih Beroperasi di Subang, Dulu Sempat Dibom Pasukan Jepang

PLTA Gunungtua menjadi salah satu peninggalan sejarah di Subang yang menarik lantaran berperan penting terhadap kejayaan perkebunan Pamanoekan en Tjiasemlanden yang dulu mensejahterakan warga sekitar.

Lubang Jepang, Saksi Bisu Kekejaman Zaman Penjajahan di Bukittinggi
Lubang Jepang, Saksi Bisu Kekejaman Zaman Penjajahan di Bukittinggi

Lubang Jepang, tempat saksi bisu praktik Romusha terhadap warga pribumi yang berada di Kota Bukittinggi, Sumatra Barat.

Baca Selengkapnya
12 Rangkaian Kereta Beroperasi Usai Pembubutan Roda, Ini Jadwal Terbaru LRT Jabodebek
12 Rangkaian Kereta Beroperasi Usai Pembubutan Roda, Ini Jadwal Terbaru LRT Jabodebek

DJKA akan terus berupaya untuk dapat mengakomodasi kebutuhan penumpang LRT Jabodebek.

Baca Selengkapnya
Melihat Suasana Desa yang Akan Ditenggelamkan untuk Proyek Bendungan, Ada Pohon Jati Berusia 500 Tahun
Melihat Suasana Desa yang Akan Ditenggelamkan untuk Proyek Bendungan, Ada Pohon Jati Berusia 500 Tahun

Hampir semua rumah di sana terbuat dari kayu jati. Suasananya terasa asri khas pedesaan kuno

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
5 Tips Panjang Umur ala Warga Jepang Berusia 100 Tahun, Mulai Hara Hachi Bu sampai Shinrin-yoku
5 Tips Panjang Umur ala Warga Jepang Berusia 100 Tahun, Mulai Hara Hachi Bu sampai Shinrin-yoku

Satu dari 1.450 penduduk Jepang berusia lebih dari 100 tahun.

Baca Selengkapnya
Berusia 119 Tahun, Intip Keistimewaan Gereja Merah Kediri
Berusia 119 Tahun, Intip Keistimewaan Gereja Merah Kediri

Potret unik Gereja Merah Kediri, bangunan peninggalan Belanda yang usianya lebih dari satu abad.

Baca Selengkapnya
Kebudayaan Berusia Ribuan Tahun di Bekasi dan Karawang
Kebudayaan Berusia Ribuan Tahun di Bekasi dan Karawang

Kebudayaan Buni yang berkembang di Pesisir adalah kebudayaan kuno tembikar tanah liat di masa prasejarah.

Baca Selengkapnya
Pemkot Bontang Gandeng BPJS Ketenagakerjaan untuk Jaminan Sosial UMKM
Pemkot Bontang Gandeng BPJS Ketenagakerjaan untuk Jaminan Sosial UMKM

BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Kota Bontang bekerjasama dengan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan Kota Bontang.

Baca Selengkapnya
Intip Kesibukan Depo LRT Jabodebek di Jatimulya Jelang Uji Coba
Intip Kesibukan Depo LRT Jabodebek di Jatimulya Jelang Uji Coba

Menjelang uji coba operasional pada 12 Juli mendatang, LRT Jabodebek sibuk melakukan berbagai persiapan. Mari kitia intip potretnya!

Baca Selengkapnya
Baru Hari ke-3 Beroperasi, LRT Jabodebek Gangguan Telat Sampai 2 Jam
Baru Hari ke-3 Beroperasi, LRT Jabodebek Gangguan Telat Sampai 2 Jam

Pantauan merdeka.com terjadi penumpukan penumpang di Stasiun LRT Jatibening Baru, Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya