Metamorfosa adalah Proses Perkembangan Biologis pada Hewan Tertentu, Kenali Jenisnya
Merdeka.com - Metamorfosa adalah proses di mana hewan mengalami perubahan fisik yang ekstrim dan cepat dalam beberapa waktu setelah lahir. Hasil dari metamorfosa dapat berupa perubahan pada seluruh tubuh organisme, seperti jumlah kaki, cara makannya, atau cara bernapasnya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, metamorfosa adalah perubahan bentuk atau susunan. Pada spesies yang menggunakan metamorfosa, proses ini biasanya diperlukan untuk kematangan seksual. Anggota pra-metamorf dari spesies ini biasanya tidak dapat kawin atau bereproduksi.
Umumnya contoh yang banyak diketahui dari metamorfosa adalah proses yang dialami oleh sebagian besar serangga, dan transformasi berudu yang menjadi katak.
Metamorfosa adalah proses yang luar biasa. Kecepatan dan tingkat pertumbuhan sertaa diferensiasi selnya tampak begitu menakjubkan. Pada sebagian besar spesies, pertumbuhan dan perubahan tipe sel yang begitu cepat hanya terjadi selama perkembangan embrionik.
Dalam artikel berikut ini, kami akan sampaikan lebih lanjut tentang metamorfosa sebagaimana yang dikutip dari laman biologydictionary.net.
Fungsi Metamorfosa
Untuk hewan yang ada pada saat ini, tujuannya jelas: jika metamorfosa tidak terjadi, kecebong tidak bisa menjadi katak dan larva tidak bisa menjadi bentuk dewasa yang mampu bereproduksi. Tanpa anggota tubuh yang matang secara reproduktif, spesies ini akan cepat mati.
Tetapi mengapa spesies ini harus berevolusi dengan proses tersebut? Mengapa tidak langsung menetaskan kupu-kupu atau katak dewasa saja dari telur?
Setidaknya beberapa spesies yang bermetamorfosa tidak bermula seperti proses tersebut. Serangga paling awal pada dasarnya menetas sebagai serangga dewasa. Tetapi beberapa ratus juta tahun yang lalu, beberapa spesies menemukan tipuan metamorfosa, dan tampaknya berjalan lancar untuk kehidupan mereka.
Diperkirakan bahwa hampir dua pertiga spesies yang hidup saat ini menggunakan metamorfosa untuk mencapai perubahan besar antara bentuk dewasa dan saat muda.
Manfaat metamorfosa adalah terletak pada kemampuannya untuk mengurangi persaingan. Hewan pra-metamorf biasanya mengonsumsi sumber daya yang sama sekali berbeda dari bentuk dewasanya. Berudu hidup di air, memakan ganggang dan tumbuhan. Katak hidup di darat, menghirup udara dan memakan serangga. Ulat memakan daun, kupu-kupu hidup dari nektar, dan lain sebagainya.
Proses ini secara efektif mencegah anggota spesies yang lebih tua bersaing dengan anggota yang lebih muda. Hal menyebabkan lebih banyak anggota spesies yang berhasil mencapai kematangan seksual, tanpa risiko kalah bersaing dengan anggota spesies yang lebih tua.
Jenis Metamorfosa
Metamorfosa Sempurna
Jenis pertama dari metamorfosa adalah metamorfosa sempurna. Dalam metamorfosa sempurna, larva benar-benar mengubah bentuk tubuhnya menjadi dewasa. Contoh yang paling terkenal adalah kupu-kupu, yang dimulai sebagai ulat pemakan daun dan berubah menjadi makhluk terbang yang menghisap nektar dengan kerangka luar.
arenahewan.com
Organisme yang mengalami metamorfosa sempurna disebut "holometabolous", yang berasal dari kata Yunani, yaitu "holo" yang artinya "lengkap" atau "utuh", "meta" yang artinya "perubahan", dan kata "bole" yang artinya "melempar". "Holometabolous", sendiri memiliki arti "sepenuhnya berubah".
Transformasi ini begitu cepat dan lengkap sehingga ulat harus memutar kepompong dan berdiam diri selama berminggu-minggu sementara tubuhnya mengalami perubahan yang radikal ini. Hewan lain yang berubah dari tahap larva menjadi hewan yang terlihat sangat berbeda antara lain adalah kumbang, lalat, ngengat, semut, dan lebah.
Metamorfosa Tidak Sempurna
Pada metamorfosatidak sempurna, hanya beberapa bagian tubuh hewan yang berubah selama proses ini. Hewan yang hanya mengubah sebagian tubuhnya saat dewasa disebut "hemimetabolous", yang juga berasal dari kata Yunani, yaitu "hemi" untuk "setengah", "meta", untuk "berubah", dan kata kerja "bole" untuk "melempar".
Jadi, "Hemimetabolous", adalah kata yang berarti "setengah berubah".
Kecoak, belalang, dan capung, misalnya, yang memiliki bentuk sangat mirip dengan diri mereka saat dewasa setelah menetas. Mereka memperoleh sayap dan organ reproduksi yang berfungsi saat mereka tumbuh, tetapi mereka tidak sepenuhnya membentuk kembali tubuh mereka seperti yang dilakukan oleh mereka yang sepenuhnya bermetamorfosis.
Contoh Metamorfosa Kupu-Kupu
Salah satu contoh paling terkenal dari metamorfosa adalah pada kupu-kupu. Banyak dari kita mungkin pernah diajarkan, atau bahkan melihat langsung proses metamorfosa kupu-kupu, yang berasal dari ulat menjadi kupu-kupu di sekolah.
Dari metamorfosa ini kita bisa melihat bagaimana perubahan ajaib dari seekor ulat yang kemudian membungkus dirinya dalam kepompong selama berminggu-minggu sebelum akhirnya muncul sebagai kupu-kupu yang cantik.
Di dalam kepompong, ulat tidak hanya mendapatkan kaki, sayap, dan kerangka luar. Mereka juga menumbuhkan mata baru, kehilangan bagian mulut yang digunakan untuk memakan daun dan menggantinya dengan belalai penghisap nektar, dan mendapatkan organ reproduksi yang matang.
Untuk mencapai perubahan drastis ini, ulat yang bermetamorfosis pada dasarnya mencerna dirinya sendiri.
Dibutuhkan banyak energi dan bahan mentah untuk mengubah ulat menjadi kupu-kupu. Jadi untuk memungkinkan proses ini berhasil, ulat mengeluarkan enzim yang melarutkan sebagian besar tubuhnya.
Jadi sekarang Anda tahu jika cangkang keras dari kepompong diperlukan bukan sekadar untuk melindungi serangga yang bermetamorfosa dari serangan luar, tapi juga diperlukan untuk menjaga agar tubuhnya yang mencair tetap terikat, dan tidak keluar.
Tidak semua sel ulat dilarutkan oleh enzim ini. Jaringan khusus yang disebut cakram imajinal bertahan hidup – dan mereka menggunakan sup yang dulu merupakan sisa tubuh ulat sebagai nutrisi. Dengan mengonsumsi protein, vitamin, dan mineral – semua yang Anda butuhkan untuk membentuk kupu-kupu – cakram imajiner ini dapat tumbuh dengan sangat cepat, berkembang menjadi bagian tubuh kupu-kupu dewasa.
Tubuh baru hampir tidak memiliki kesamaan dengan tubuh lama. Ia memiliki kaki baru, organ sensorik baru, kerangka luar baru, sistem reproduksi baru. Bahkan sistem pencernaannya tidak bekerja dengan cara yang sama, karena sekarang harus mencerna nektar, bukan daun.
Perubahan radikal ini memungkinkan kupu-kupu menyelesaikan siklus hidupnya dengan sangat efisien, tanpa persaingan antara kupu-kupu dewasa dan ulat untuk mendapatkan makanan.
(mdk/ank)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
8 Hewan yang Mampu Berkembang Biak Tanpa Pejantan
Partenogenesis merupakan fenomena reproduksi tanpa keterlibatan pejantan, merupakan keajaiban alam yang dialami oleh sejumlah hewan. Simak disini!
Baca Selengkapnya8 Hewan Ini Ternyata Berkembang Biak Tanpa Perlu Pejantan, Ilmuwan juga Baru Tahu
Tidak diperlukan pejantan. Hewan ini berkembang biak melalui proses partenogenesis yang menakjubkan.
Baca SelengkapnyaTak Semua Bertelur, 7 Ular Ini Berkembang Biak dengan Cara Melahirkan!
Dilansir dari a-z Animals menariknya ada beberapa spesies ular yang melahirkan anak hidup, mirip dengan mamalia. Simak selengkapnya disini!
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Memahami Tahap Tumbuh Kembang Anak Usia 1-3 Tahun, Panduan Lengkap untuk Orangtua
Tumbuh kembang setiap anak merupakan proses yang unik dan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti genetik, psikologis, dan lingkungan.
Baca Selengkapnya8 Cara Membentuk Kecerdasan Anak yang Bisa Diterapkan Orangtua Sejak Anak Masih Kecil
Orangtua memiliki peran yang besar dalam membentuk kecerdasan anak terutama sejak usia anak masih dini.
Baca SelengkapnyaHewan Ovovivipar: Pengertian, Contoh dan Ciri-cirinya
Hewan ovovivipar merupakan hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur dan melahirkan.
Baca SelengkapnyaMitos Bayi Lahir 8 Bulan, Begini Penjelasan Medisnya
Momen kelahiran bayi adalah peristiwa yang membahagikan. Namun, momen ini juga tak lepas dari berbagai kepercayaan yang banyak dipegang masyarakat.
Baca SelengkapnyaCara Seorang Anak dapat Mewarisi Sifat dari Orang Tuanya, Simak Lebih Lanjut
Melalui warisan genetik, anak-anak tidak hanya mewarisi ciri-ciri fisik tetapi juga sifat-sifat kepribadian orang tua.
Baca SelengkapnyaMengenal Gejala Selesma pada Anak, Begini Cara Mencegahnya
Gejala selesma pada anak biasanya meliputi bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, hingga demam ringan. Namun kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya.
Baca Selengkapnya