Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengunjungi Sentra Keramik di Kiaracondong, Bisa jadi Alternatif Wisata Akhir Tahun

Mengunjungi Sentra Keramik di Kiaracondong, Bisa jadi Alternatif Wisata Akhir Tahun Kerajinan keramik di Kota Bandung. ©2022 Dokumentasi Pemkot Bandung/Merdeka.com

Merdeka.com - Momen Natal dan tahun baru biasanya dinantikan oleh segenap keluarga untuk merencanakan liburan. Sentra keramik di Kiaracondong, Kota Bandung, Jawa Barat kiranya bisa jadi alternatif destinasi wisata untuk mengisi waktu luang.

Di tempat ini, pengunjung bisa melihat secara langsung proses pembuatan barang tembikar dari perajinnya langsung. Menariknya, pengerjaan keramik-keramik cantik di sini dilakukan secara tradisional.

Lokasi legendaris ini berada di Jalan Stasiun Kiaracondong Lama, Babakansari, Kota Bandung.

Sudah Ada Sejak 1991

kerajinan keramik di kota bandung

©2022 Dokumentasi Pemkot Bandung/Merdeka.com

Mengutip laman Pemkot Bandung, Jumat (23/12), tempat pembuatan keramik ini termasuk legendaris. Ini karena awal mula produksinya sudah berlangsung sejak tahun 1991 silam.

Saat ini, tempat tersebut dikelola oleh generasi ketiga, bernama Dikdik. Menurut dia, terdapat masa-masa jatuh bangun dari usahanya itu. Bisnis kerajinan keramik tak menjamin selalu ramai atau tinggi pesanan.

"Dulu, di sini ada 30 pengrajin. Tapi sekarang sisa satu, saya saja. Mungkin karena lemah dalam persaingan atau tidak memahami produksinya," terang Dikdik yang ditemui beberapa waktu lalu.

Hasilkan Guci sampai Suvenir Cantik

Menurut Dikdik, tempatnya tidak hanya menyediakan berbagai jenis guci besar. Melainkan juga sejumlah suvenir kecil yang cantik.

"Ukuran besar per harinya itu sekitar 8 buah. Sementara yang diameter kecilnya itu 4 buah. Tapi banyak lagi apa ada ruangan yang kecil-kecilnya diisi sama yang lebih kecil lagi," katanya. 

Dia mengungkapkan, selama pandemi kemarin, usahanya malah untung besar. Berbeda dengan sektor lain, permintaan guci pun kian meningkat setiap waktunya.

Tak hanya yang berkualitas bagus, barang yang sedikit tidak rapi di rumah produksinya juga sampai habis.

"Mungkin karena saat pandemi itu orang-orang mencari kesibukan lain. Salah satunya jadi banyak yang hobi menanam. Makanya penjualan pot itu semakin banyak. Ini seumur-umur saya usaha keramik, baru pernah seperti itu kondisinya," katanya.

Dikerjakan di Tungku Tradisional

Dalam proses pembuatannya, hal yang paling banyak menyita perhatian dari pengunjung adalah proses pembakarannya yang masih menggunakan tungku tradisional.

"Saya bikin tungku sendiri itu bisa. Butuh Rp200 juta untuk membuat tungku," lanjutnya.

Dikdik mengatakan, proses pembuatan tembikar sendiri termasuk tidak sulit. Namun, yang jadi tantangan usahanya saat ini adalah ketersediaan bahan baku sampai dengan cuaca.

"Kalau cuaca cerah itu bisa kita keringkan seminggu. Kalau tidak, bisa 2-3 minggu. Bahan baku juga kalau jelek akan berdampak pada hasilnya," tuturnya.

Terjual Sampai Brasil

Adapun barangnya saat ini masih terus melayani permintaan dari berbagai daerah. Bahkan, Dikdik menyebut jika gucinya pernah dibeli langsung oleh warga Brazil dengan pengiriman barangnya menggunakan peti kemas.

Untuk produk yang masih banyak peminatnya ada di guci dan cendera mata. Kemudian ada juga pot bunga dengan motif-motif tumbuhan yang sedang tren.

"Ada yang pesan dari Brasil. Mereka beli langsung ke sini. Lalu barangnya kita kirim dengan peti kemas," katanya.

Penjualannya sendiri saat ini masih dilakukan secara offline sehingga konsumen yang tertarik bisa mendatangi langsung ke tempat workshop-nya.

"Kita masih offline. Kalau online itu dibantu sama saudara," jelasnya.

Jadi Potensi Wisata

Menanggapi ini, usaha keramik di sentra kawasan Kiaracondong Lama bisa menjadi alternatif dan potensi wisata unik di Kota Bandung. Untuk itu, pihak kecamatan terus mendukung geliat usaha ini.

"Pemerintah kecamatan akan terus mendorong dalam melestarikan budaya ini. Hanya tersisa satu yang bertahan untuk terus melanjutkan seni keramik," kata Sekretaris Camat Kiaracondong, Amin Jarkasih.

Selain Amin, Gubernur Jabar, Mochamad Ridwan Kamil juga sempat meminta agar Dikdik bisa terus melanjutkan usaha tersebut sehingga bisa menjadi ciri khas dan destinasi seni.

"Meskipun sudah lama, tapi bisa kita hidupkan kembali. Mahasiswa dari ITB juga sering ke sini. Mereka belajar langsung seni rupa keramik di setra kami," tambah Dikdik.

(mdk/nrd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengunjungi Desa Wisata Muncar di Semarang, Punya Banyak Kreasi Unggulan
Mengunjungi Desa Wisata Muncar di Semarang, Punya Banyak Kreasi Unggulan

Desa Wisata Muncar menyajikan keanekaragaman budaya, alam, dan berbagai kearifan lokal.

Baca Selengkapnya
Wisata Pekalongan Populer, Sajikan Pemandangan Alam Asri hingga Budaya
Wisata Pekalongan Populer, Sajikan Pemandangan Alam Asri hingga Budaya

Pekalongan tidak hanya batik, tetapi juga memiliki tempat wisata indah dan unik.

Baca Selengkapnya
12 Wisata Kuningan yang Populer dan Menarik Dikunjungi, Sajikan Pemandangan Memesona
12 Wisata Kuningan yang Populer dan Menarik Dikunjungi, Sajikan Pemandangan Memesona

Berwisata ke Kuningan akan menjadi perjalanan yang dipenuhi keindahan alam, kekayaan budaya, dan petualangan menarik penuh kenangan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengunjungi Sentra IKM Batik Mojokerto, Belajar Bikin Batik Majapahit hingga Belanja Nyaman di Satu Tempat
Mengunjungi Sentra IKM Batik Mojokerto, Belajar Bikin Batik Majapahit hingga Belanja Nyaman di Satu Tempat

Keberadaan sentra IKM Batik ini bisa jadi inspirasi bagi daerah lain

Baca Selengkapnya
9 Wisata Malam Semarang yang Menakjubkan, Wajib Dikunjungi
9 Wisata Malam Semarang yang Menakjubkan, Wajib Dikunjungi

Berbagai bangunan bersejarah dapat ditemui di Semarang.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Kedai Kopi Tertua di Semarang, Sudah Berdiri Sejak Tahun 1915
Mengunjungi Kedai Kopi Tertua di Semarang, Sudah Berdiri Sejak Tahun 1915

Bangunan itu mulai digunakan untuk penggorengan maupun penggulingan kopi pada tahun 1928

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Kampung Pandai Besi di Cipari, Ciptakan Golok Unggul secara Tradisional
Mengunjungi Kampung Pandai Besi di Cipari, Ciptakan Golok Unggul secara Tradisional

Di kampung Cipari ada puluhan perajin golok dengan metode pembuatannya yang masih tradisional.

Baca Selengkapnya
Wisata Pakuhaji Bandung, Destinasi Berkuda yang Menarik Dicoba
Wisata Pakuhaji Bandung, Destinasi Berkuda yang Menarik Dicoba

Wisata Pakuhaji cocok untuk didatangi oleh Anda yang sedang ingin belajar berkuda.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Wisata Danau Kalpataru di Tangerang, Berkonsep Alam dan Ada di Tengah Perumahan
Mengunjungi Wisata Danau Kalpataru di Tangerang, Berkonsep Alam dan Ada di Tengah Perumahan

Menaiki perahu kano jadi daya tarik unik di perumahan ini.

Baca Selengkapnya