Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Tari Walijamaliha yang Tampil di KTT ASEAN 2023, Gambarkan Warga Banten yang Ramah dan Religius

Mengenal Tari Walijamaliha yang Tampil di KTT ASEAN 2023, Gambarkan Warga Banten yang Ramah dan Religius

Mengenal Tari Walijamaliha yang Tampil di KTT ASEAN 2023, Gambarkan Warga Banten yang Ramah dan Religius

Ada penggambaran orang Banten yang ramah dan religius di dalam tarian ini.

Tari Walijamaliha sempat mencuri perhatian tamu yang menghadiri KTT ASEAN 2023 di Jakarta pada Selasa (4/9).

Tarian ini ditampilkan secara luwes dan energik, dengan balutan busana khusus yang berpadu dengan selendang bermotif batik.

Para penari begitu kompak menampilkan pola demi pola dengan diiringi lantunan musik khas daerah.

Jika ditelusuri, terdapat makna khusus yang disampaikan dari keramahan dan religiositas khas warga Banten. Yuk, kenalan lebih dalam dengan Tari Walijamaliha.

Pertama ditemukan tahun 2010

Pertama ditemukan tahun 2010

Mengutip Jurnal Dwi Junianti Lestari dan Arif Permana Putra dari FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa berjudul “Tari Walijamaliha sebagai Stimulus Kreativitas dalam Menciptakan Gerak Tari”, kesenian ini pertama kali dikenalkan pada 2010.

(Foto: setneg.go.id)

Penggagasnya adalah Gubernur Banten era tersebut, yaitu Ratu Atut Chosiyah yang pertama kali menampilkan Tari Walijamaliha di acara Festival Anyer tahun 2010.

Secara tidak langsung, tarian ini menggambarkan karakteristik warga Banten yang ramah dan religius.

Jadi tarian selamat datang

Disebutkan bahwa tari tersebut merupakan tari selamat datang untuk menyambut tamu yang datang ke tanah Banten.

Saat ditampilkan pertama kali dalam Festival Anyer, Tari Walijamaliha juga dipentaskan untuk melakukan penyambutan.

Proses penggarapan tari dilakukan berkolaborasi dengan para seniman, sampai jadi tari penyambutan.

Gambarkan daya tarik Banten

Gambarkan daya tarik Banten

Menurut Dwi Junianti dan Arif Permana, seni tari ini mencoba menggambarkan daya tarik yang ada di Provinsi Banten.

Secara bahasa, tarian ini mengandung unsur bahasa Arab, yakni Lima lih yang artinya potensi kekayaan alam, lalu Walisahabil yakni sejarah keturunan, lalu Waliddiniha yakni ketaatan agama.

(Foto: YouTube Untirta Official)

Dari situ, para penggagasanya menamai tari dengan Walijamaliha yang artinya memilki kecantikan dan daya tarik.

Penggambaran Banten juga terlihat dari unsur warna busana penarinya seperti biru yang bermakna kasih sayang, merah muda adanya percampuran budaya di Banten, hitam yakni kekuatan dan hijau melambangkan ke-Islaman dan kebijaksanaan.

Alasan Tari Walijamaliha tampil di KTT ASEAN 2023

Mengutip laman setneg.go.id, alasan ditampilkannya Tari Walijamaliha di acara KTT ASEAN 2023 karena seni ini bisa menggambarkan keramahan warga Indonesia.

“Kita berterima kasih dengan adanya event internasional, kita bisa memperkenalkan Banten. Banyak hal yang bisa kita ceritakan kepada para kepala negara,” kata Penjabat (Pj) Gubernur Banten, Al Muktabar.

Adapun dalam acara KTT ASEAN 2023 turut dihadiri sebanyak 22 negara, termasuk 11 negara ASEAN seperti Indonesia, Singapura, Thailand, Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja, dan Timor Leste.

Di pertemuan itu beberapa agenda penting dibahas yakni isu ekonomi, pangan, politik dan kerja sama dengan negara-negara mitra. Acara tersebut akan berlangsung pada 5 sampai 7 September dan berpusat di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan.

Cara Masyarakat Karo Atasi Kekeringan saat Musim Tanam, Lakukan Ritual Tarian Pemanggil Hujan
Cara Masyarakat Karo Atasi Kekeringan saat Musim Tanam, Lakukan Ritual Tarian Pemanggil Hujan

Konon tarian ini sudah lahir sejak abad 15 saat Karo masih dikenal dengan Kerajaan Lingga.

Baca Selengkapnya
Mengulik Tari Iyo-Iyo, Tarian Sakral Ungkapan Rasa Syukur Kepada Nenek Moyang Setelah Panen
Mengulik Tari Iyo-Iyo, Tarian Sakral Ungkapan Rasa Syukur Kepada Nenek Moyang Setelah Panen

Di Provinsi Jambi terdapat sebuah kesenian tradisional sebagai ungkapan rasa syukur kepada nenek moyang yang telah dilakukan turun-temurun.

Baca Selengkapnya
Ganjar Sudah Tahu Bakal Cawapres yang Dampingi di Pilpres 2024
Ganjar Sudah Tahu Bakal Cawapres yang Dampingi di Pilpres 2024

Ganjar sebagai tokoh mewakili nasionalis, wakilnya sosok religius.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ada Peran Besar Kiai, Begini Awal Mula Banten Disebut Tanah Jawara
Ada Peran Besar Kiai, Begini Awal Mula Banten Disebut Tanah Jawara

Para jawara berada di bawah komando para ulama dan kiai yang saat itu menjadi sumber kekuatan sosial dan spiritual di Banten.

Baca Selengkapnya
Ganjar Tampil di Azan Magrib, PDIP: Religiusitasnya Tidak Dibuat-buat
Ganjar Tampil di Azan Magrib, PDIP: Religiusitasnya Tidak Dibuat-buat

"Sejak dulu, sejak zaman mahasiswa, pak Ganjar Pranowo ini sosoknya seperti itu."

Baca Selengkapnya
Mengenal Tari Gending Sriwijaya, Tarian Penyambut Tamu pada Masa Penjajahan Jepang
Mengenal Tari Gending Sriwijaya, Tarian Penyambut Tamu pada Masa Penjajahan Jepang

Tarian ini dibawakan oleh gadis Palembang untuk menerima tamu penting.

Baca Selengkapnya
Jadi Simbol Toleransi, Ini Fakta Menarik Pura Agung Kertajaya di Tangerang
Jadi Simbol Toleransi, Ini Fakta Menarik Pura Agung Kertajaya di Tangerang

Lokasi ini juga jadi salah satu tempat wisata religi yang ada di Kota Tangerang.

Baca Selengkapnya
Banyak Tokoh NU di Jatim Gabung, PAN Tegaskan Terbuka Bagi Berbagai Golongan
Banyak Tokoh NU di Jatim Gabung, PAN Tegaskan Terbuka Bagi Berbagai Golongan

Sejumlah tokoh Nahdlatul Ulama di Jatim bergabung ke PAN.

Baca Selengkapnya
Perintah Ganjar kepada Relawan: Selalu Berpikir dan Berkata yang Baik
Perintah Ganjar kepada Relawan: Selalu Berpikir dan Berkata yang Baik

Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD deklarasi pemilu damai 2024 di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Kamis (26/10).

Baca Selengkapnya