
Mengenal Adiksi dan Gejalanya, Disfungsi Sistem Otak yang Sebabkan Ketergantungan Parah
Jenis adiksi sendiri bisa bermacam-macam, mulai dari penggunaan zat hingga perilaku.
Jenis adiksi sendiri bisa bermacam-macam, mulai dari penggunaan zat hingga perilaku.
Adiksi, atau kecanduan, merupakan salah satu masalah serius yang mengintai di tengah masyarakat kita saat ini. Dalam dunia yang semakin terhubung dan beragam ini, adiksi dapat mengambil berbagai bentuk, mulai dari ketergantungan pada narkoba dan alkohol hingga ketergantungan pada perilaku seperti perjudian dan penggunaan internet.
Adiksi sendiri adalah disfungsi kronis dari sistem otak yang melibatkan reward, motivasi, dan memori. Ini tentang cara tubuh Anda mendambakan suatu zat atau perilaku, terutama jika hal itu menyebabkan seseorang jadi ketergantungan dan tidak memikirkan konsekuensi ke depannya.
Menurut U.K. charity Action on Addiction, 1 dari 3 orang di dunia memiliki semacam adiksi. Adiksi yang paling terkenal dan serius adalah narkoba dan alkohol.
Adapun adiksi narkoba yang paling umum adalah:
• nikotin, ditemukan dalam tembakau
• THC, ditemukan dalam ganja
• opioid (narkotika), atau pereda nyeri
• kokain
Pada tahun 2014, Addiction.com, sebuah situs web yang ditujukan untuk membantu mereka yang mengalami adiksi, mencantumkan 10 jenis kecanduan teratas. Selain nikotin, obat-obatan, dan alkohol, adiksi umum lainnya meliputi:
• kopi atau kafein
• berjudi
• marah, sebagai strategi koping
• makanan
• teknologi
• seks
• bekerja
Sebagian besar tanda adiksi berhubungan dengan gangguan kemampuan seseorang untuk mempertahankan pengendalian diri. Hal ini termasuk perubahan dari segi:
• sosial
• perilaku
• kesehatan terkait
• kepribadian
Seseorang dengan adiksi tidak akan menghentikan perilakunya, bahkan jika mereka mengenali masalah yang disebabkan oleh kecanduannya.
Dalam beberapa kasus, mereka juga akan menampilkan kurangnya kontrol, seperti penggunaan atau perilaku yang berlebihan.
Beberapa perubahan perilaku dan emosi yang terkait dengan adiksi meliputi:
• penilaian pro dan kontra yang tidak realistis atau buruk terkait dengan penggunaan zat atau perilaku
• menyalahkan faktor atau orang lain atas masalah mereka
• peningkatan tingkat kecemasan, depresi, dan kesedihan
• peningkatan kepekaan dan reaksi yang lebih parah terhadap stres
• sulit mengidentifikasi perasaan
• sulit membedakan antara perasaan dan sensasi fisik dari emosi seseorang
Adiksi sering terjadi secara bertahap. Reaksi otak dan tubuh pada tahap awal adiksi berbeda dengan reaksi pada tahap selanjutnya. Empat tahap adiksi adalah:
1. eksperimentasi: menggunakan atau melibatkan rasa ingin tahu
2. sosial: menggunakan atau terlibat dalam situasi sosial atau untuk alasan sosial
3. masalah atau risiko: menggunakan atau terlibat secara ekstrem dengan mengabaikan konsekuensi
4. ketergantungan: menggunakan atau terlibat dalam suatu perilaku setiap hari, atau beberapa kali sehari, meskipun ada kemungkinan konsekuensi negatif
Adiksi yang tidak ditangani dapat menyebabkan konsekuensi jangka panjang. Konsekuensi ini dapat berupa:
• fisik, seperti penyakit jantung, HIV/AIDS, dan kerusakan saraf
• psikologis dan emosional, seperti kecemasan, stres, dan depresi
• sosial, seperti penjara dan hubungan yang rusak
• ekonomi, seperti kebangkrutan dan utang
Zat dan perilaku yang berbeda memiliki efek berbeda pada kesehatan seseorang. Komplikasi serius dapat menyebabkan masalah kesehatan atau situasi sosial yang berujung pada kematian atau bunuh diri.
Adiksi merupakan masalah yang banyak kita temui di masyarakat. Narkoba adalah bentuk adiksi yang sering ditemui.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies menilai sistem KPR mempersulit masyarakat, termasuk anak muda untuk memiliki hunian sendiri
Baca SelengkapnyaDari waktu ke waktu, agama juga telah berkembang menjadi sebuah sistem etika dan moral yang mempengaruhi perilaku manusia dalam berbagai aspek kehidupan.
Baca SelengkapnyaDukungan tersebut upaya KKP mendorong budaya korporasi sekaligus membangun ekosistem hulu-hilir perikanan.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap motif pelaku siswa SMP 2 Cimanggu di Cilacap melakukan penganiayaan FF karena mengaku gabung dengan siswa geng lainnya.
Baca SelengkapnyaKetua Sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango menyatakan akan menerapkan sistem kerja kolektif kolegial di lembaga antirasuah.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menilai KPR tidak menjangkau semua lapisan masyarakat, terutama yang bekerja di sektor informal.
Baca SelengkapnyaKementan beri bantuan pada Pemprov Sulsel berupa 30 unit traktor roda 4, 30 unit traktor roda 2, 30 unit kultivator, 40 unit pompa air, dan 50 unit handsprayer.
Baca Selengkapnya