Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemadaman Berlangsung hingga 15 Jam Lebih, Ini 5 Fakta Baru Kebakaran Pasar Leuwiliang

Pemadaman Berlangsung hingga 15 Jam Lebih, Ini 5 Fakta Baru Kebakaran Pasar Leuwiliang

Pemadaman Berlangsung hingga 15 Jam Lebih, Ini 5 Fakta Baru Kebakaran Pasar Leuwiliang

Proses pemadaman berlangsung hingga 15 jam lebih.

Pemadaman Berlangsung hingga 15 Jam Lebih, Ini 5 Fakta Baru Kebakaran Pasar Leuwiliang

Pasar Leuwiliang di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengalami kebakaran pada Rabu malam (27/9/2023) sekitar pukul 20.00 WIB. Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. 

Berikut fakta baru kebakaran Pasar Leuwiliang. 
(Foto: liputan6.com)

1. Kebakaran Terjadi saat Pasar Tutup

Si jago merah melahap sebagian besar bangunan pasar saat pasar tersebut tidak beroperasi.

 "Jadi saat kebakaran memang sudah tidak ada aktivitas. Sudah nggak ada yang dagang, sudah tutup," kata Kapolsek Leuwiliang, Kompol Agus Supriyanto

Menurut Agus, kebakaran pertama kali diketahui petugas piket patroli pasar yang melihat adanya api di belakang Kios B. Kemudian, melapor ke Babinsa setempat yang diteruskan ke Polsek Leuwiliang.

2. Penyebab Kebakaran

Kebakaran yang terjadi di Pasar Leuwiliang diduga disebabkan korsleting listrik. Api cepat merambat dari titik satu ke titik lain karena banyak material mudah terbakar di Pasar Leuwiliang, seperti baju dan barang-barang yang terbuat dari plastik.

"Dugaan sementara akibat korsleting listrik. Kita masih lakukan investigasi atas kejadian ini," kata Haris Setiawan, selaku Direktur Utama Perumda Pasar Tohaga, 

Pemadaman Berlangsung hingga 15 Jam Lebih, Ini 5 Fakta Baru Kebakaran Pasar Leuwiliang

3. 1.000 Lebih Lapak Ludes Terbakar

Data Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Bogor mengungkap bagian pasar yang terbakar yakni 550 kios, 580 los, 450 lokal dan Pedagang Kaki Lima (PKL) sebanyak 35 lokal.

(Foto: Pemkab Bogor)

4. Pemadaman berlangsung hingga 15 jam

4. Pemadaman berlangsung hingga 15 jam

Proses pemadaman berlangsung hingga 15 jam lebih. Dikutip dari laman resmi Pemkab Bogor, pemadaman api melibatkan 16 armada pemadam kebakaran milik Pemkab Bogor dan Pemkot Bogor.

Kasie Penyelamatan dan Penanganan Darurat Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor, Asan S, mengungkapkan bahwa pemadaman api berlangsung lama karena pihaknya kekurangan sumber air. Api baru berhasil dipadamkan pada Kamis (28/9/2023) pukul 12.00 WIB.

(Foto: Freepik jcomp)

Pemadaman Berlangsung hingga 15 Jam Lebih, Ini 5 Fakta Baru Kebakaran Pasar Leuwiliang
Pemadaman Berlangsung hingga 15 Jam Lebih, Ini 5 Fakta Baru Kebakaran Pasar Leuwiliang

Meskipun api telah berhasil dipadamkan, sebanyak tiga unit armada Damkar Kabupaten Bogor tetap berjaga di lokasi kejadian sebagai antisipasi jika terjadi kebakaran susulan.

(Foto: liputan6.com)

5. Nasib Pedagang

Banyak pedagang berdagangan ke lokasi untuk menyaksikan proses pemadaman. Hingga kini, belum diketahui pasti berapa kerugian yang muncul akibat kebakaran Pasar Leuwiliang.

Tindak Lanjut

Bupati Bogor, Iwan Setiawan, menginstruksikan tim Perumda Pasar Tohaga segera menangani dampak bencana kebakaran, termasuk mengkaji rencana relokasi sementara para pedagang pasar.

Pasar Terlengkap

Pasar Leuwiliang dibangun pada tahun 2004 menggunakan dana APBD Pemkab Bogor bekerja sama dengan PT Pusaka Luhur Abadi. Pasar yang terletak di Desa Leuwiliang RT 02 RW 02 ini jadi pusat barang eceran terlengkap di Kecamatan Leuwiliang.

Dikutip dari laman resmi pengelola Pasar Leuwiliang, tohaga.id, hak guna bangunan pasar ini berlaku hingga tahun 2025.

Kisah Nasi Jagung Khas Jawa Timur, Si Penyelamat Warga di Masa Paceklik
Kisah Nasi Jagung Khas Jawa Timur, Si Penyelamat Warga di Masa Paceklik

Menurut sejarahnya, makanan ini menjadi penyelamat warga di masa paceklik karena jagung bisa bertahan di kondisi cuaca apapun.

Baca Selengkapnya
Fakta di Balik Pecahnya Jembatan Kaca di Wahana Wisata Banyumas, Pengunjung Jatuh dari Ketinggian 10 Meter
Fakta di Balik Pecahnya Jembatan Kaca di Wahana Wisata Banyumas, Pengunjung Jatuh dari Ketinggian 10 Meter

Pecahnya lantai jembatan kaca hingga kini masih dalam penyelidikan polisi

Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla Pastikan Tidak Gabung Timses pada Pilpres 2024
Jusuf Kalla Pastikan Tidak Gabung Timses pada Pilpres 2024

Harapannya tidak adanya perpecahan atau memecah belah bangsa.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Keseruan Jajaran Polres Bantul Main Ketoprak, Sampaikan Pesan Kamtibmas
Keseruan Jajaran Polres Bantul Main Ketoprak, Sampaikan Pesan Kamtibmas

Mereka mengangkat cerita tentang hal-hal yang bisa menciptakan rasa aman dan nyaman di lingkungan warga.

Baca Selengkapnya
Mengulik Gambaran Demak dalam Catatan Tome Pires, Kota Terkaya di Pesisir Jawa
Mengulik Gambaran Demak dalam Catatan Tome Pires, Kota Terkaya di Pesisir Jawa

Demak masa lalu merupakan kota pelabuhan yang sangat berpengaruh di pesisir Jawa.

Baca Selengkapnya
514 Jabatan Anggota Bawaslu Kabupten dan Kota Kosong Jelang Pemilu 2024
514 Jabatan Anggota Bawaslu Kabupten dan Kota Kosong Jelang Pemilu 2024

Kekosongan jabatan sama halnya dengan melanggar Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 pasal 3 terkait pemilu

Baca Selengkapnya
PKB Peringatkan Ganjar-Mahfud: Jatim Itu Kandangnya PKB!
PKB Peringatkan Ganjar-Mahfud: Jatim Itu Kandangnya PKB!

PKB tidak yakin Ganjar Pranowo bisa menembus suara di Jawa Timur dengan menggandeng Mahfud MD.

Baca Selengkapnya
Bagaimana Orang Zaman Kuno Bangun Tepat Waktu Sebelum Ada Jam Weker? Ini Penjelasan Ahli
Bagaimana Orang Zaman Kuno Bangun Tepat Waktu Sebelum Ada Jam Weker? Ini Penjelasan Ahli

Jam weker ditemukan untuk membantu orang bisa bangun pagi. Namun sebelum jam weker ditemukan, orang zaman kuno punya berbagai cara khusus biar bisa bangun pagi.

Baca Selengkapnya
Penampakan Batu Malin Kundang 'Tenggelam', Kondisinya Seperti Kolam dan Dipenuhi Banyak Ikan
Penampakan Batu Malin Kundang 'Tenggelam', Kondisinya Seperti Kolam dan Dipenuhi Banyak Ikan

Warga sekitar mengungkapkan penyebab Batu Malin Kundang tenggelam

Baca Selengkapnya