Bacaan Talbiyah untuk Haji dan Umroh, Lengkap dengan Arti dan Hukumnya
Merdeka.com - Melaksanakan ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam. Haji merupakan istilah di mana umat Muslim berkunjung ke Baitullah, di Makkah untuk melakukan ibadah pada waktu dan cara tertentu serta dilakukan dengan tertib.
Ibadah haji merupakan ibadah wajib bagi siapa pun yang mampu. Hal ini juga tercantum dalam salah satu ayat Al-Qur'an yang artinya,
"Mengerjakan haji merupakan kewajiban hamba terhadap Allah yaitu bagi yang mampu mengadakan perjalanan ke baitullah. Barangsiapa mengingkarinya, maka sesungguhnya Allah Maha kaya tidak memerlukan sesuatu dari semesta alam." (Q.S Ali Imran : 97).
-
Bagaimana cara doa untuk berangkat haji? Allahumma shalli ala sayyidina muhammadin shalatan tuballighuna biha hajja baitikal haram, wa ziyarata habibika muhammadin halaihi afdhalus shalati wassalam fi sihhatin wa 'afiyah wa bulughil marami wa ala alihi wa sahbihi wa sallim.
-
Apa yang dilakukan jemaah haji di Madinah? “Ada jamaah yang dari jam dua siang berangkat ke Nabawi, pulang jam sembilan malam. Dia lupa bawa obat pribadi dan makan, itu tentu membuat kondisi tubuh menurun,“ kata Karmijono.
-
Bagaimana cara orang berhaji? Biasanya, ada serangkaian acara yang dilakukan menjelang seseorang menunaikan ibadah Haji. Salah satunya yakni momen berpamitan kepada sanak, saudara, hingga orang-orang terdekat.
-
Kenapa titip doa saat haji dianjurkan? Tahukah kalian, titip doa saat Haji ke para jamaah memang sangat dianjurkan. Namun, hanya doa-doa yang sarat pengharapan mulia dan mengandung kebaikan saja yang dianjurkan. Ya, tidak semua doa layak untuk dititipkan.
-
Bagaimana cara titip doa saat haji? Hukum titip doa saat Haji atau umrah adalah dianjurkan. Ketika seseorang tengah melaksanakan ibadah Haji atau umrah, mereka telah mengorbankan waktu dan harta untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
-
Bagaimana bacaan sholat dimulai? Bacaan sholat dimulai dari niat.
Sementara Rasulullah SAW juga menjelaskan kewajiban haji berdasarkan dalam hadisnya yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah, yang artinya:
"Islam dibangun atas lima perkara; bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan salat, menunaikan zakat, puasa di bulan Ramadan dan melakukan haji ke Baitullah bagi orang yang mampu melakukan perjalanan ke sana."
Ketika melaksanakan ibadah haji, ada satu bacaan yang sering dilantunkan oleh peserta haji ketika berada di Tanah Suci. Bacaan tersebut adalah bacaan talbiyah, yang diucapkan oleh jemaah haji sejak pasang niat ihram atau haji di Tanah Halal hingga memasuki Masjidil Haram.
Dalam artikel kali ini, kami akan menyampaikan bagaimana bacaan talbiyah tersebut, beserta dengan artinya dan hukumnya.
Bacaan Talbiyah
Dalam hadits yang diriwayatkan Jabir bin Abdullah, ia menjelaskan sifat haji Nabi SAW.,
"Kemudian beliau mengawali dengan Kalimah Tauhid, 'Labbaika allahumma labbaik, Laa syariika laka labbaik. Innalhamda wan-ni'mata laka wal mulk, laa syariikalak (Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, tiada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat dan kerajaan hanyalah kepunyaan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu)." (HR. Muslim).
Mengutip dari islam.nu.or.id, bacaan talbiyah merupakan bacaan yang khas dilafalkan oleh para jemaah haji di Tanah Suci. Bacaan talbiyah ini dibaca tiga kali dan kemudian disusul dengan lafal shalawat serta doa.
Bacaan talbiyah yang masyhur dilafalkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat berbunyi seperti berikut:
Labbaykallahumma labbayk, labbayka la syarika laka labbayk. Innal hamda wan ni‘mata laka wal mulk. La syarika lak.
Artinya,
"Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Sungguh, segala puji, nikmat, dan segala kekuasaan adalah milik-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu."
Bacaan talbiyah ini juga dijelaskan dalam salah satu hadis riwayat Bukhari yang artinya,
"Dari 'Aisyah radliallahu 'anha berkata; Sungguh aku mengetahui bagaimana cara Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertalbiyah: bahwa cara talbiyah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam adalah: "Labbaikallahumma labbaik. Labbaika laa syariika laka labbaik. Innal hamda wan ni'mata ". ("Aku datang memenuhi panggilanMu ya Allah. Aku datang memenuhi panggilanMu tidak ada sekutu bagiMu. Sesungguhnya segala puji, nikmat milikMu")."
Kemudian Nafi' meriwayatkan bahwa sahabat Abdullah bin Umar menambahkan lafal bacaan talbiyah seperti berikut ini:
Labbayk labbayk wa sa‘dayk, wal khayru bi yadayk, war raghba’u ilayka wal ‘amal.
Artinya,
"Aku penuhi panggilan-Mu, aku penuhi panggilan-Mu, aku penuhi panggilan-Mu dengan senang hati. Segala kebaikan ada di tangan-Mu. Segala harapan dan amalan hanya pada-Mu," (HR Bukhari dan Muslim).
Shalawat dan Doa
Selesai mengucapkan bacaan talbiyah, para jemaah haji akan melanjutkannya dengan membaca shalawat seperti berikut ini:
Allahumma shalli wa sallim ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘ala ali sayyidina Muhammadin.
Artinya,
"Ya Allah berilah kesejahteraan dan keselamatan atas Junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya."
Selesai membaca shalawat, berikut adalah doa permohonan ridha dan surga yang dianjurkan untuk dibaca sebagai penutup dari shalawat:
Allahumma inna nas’aluka ridhaka wal Jannah, wa na‘udzu bika min sakhatika wan nar. Rabbana atina fid duniya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina ‘adzaban nar.
Artinya,
"Ya Allah sungguh kami memohon ridha dan surga-Mu. Kami berlindung kepada-Mu dari murka dan neraka-Mu. Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Lindungilah kami dari siksa neraka."
Hukum Membaca Talbiyah
Dijelaskan di laman ihram.co.id, Imam Abu Hanifah berpendapat jika hukum melafalkan bacaan talbiyah adalah bagian dari syarat sah ihrām. Sedangkan menurut Imam Maliki, hukum melafalkan bacaan talbiyah adalah wajib. Menurut Imam Syafi’i dan Imam Ahmad bin Hanbal, hukum dari melafalkan bacaan talbiyah adalah sunnah.
Ketika bertalbiyah, laki-laki juga disunnahkan untuk mengeraskan suaranya.
"Dari Abu Qalabah dari Anas radliallahu 'anhu berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan shalat Zhuhur di Madinah empat raka'at dan shalat 'Ashar di Dzul Hulaifah dua raka'at. Dan aku mendengar mereka melakukan talbiyah dengan mengeraskan suara mereka pada keduanya (hajji dan 'umrah)." (HR. Bukhari). (mdk/ank)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menitipkan doa pada orang yang haji dan umrah sangat dianjurkan.
Baca SelengkapnyaBerikut kumpulan contoh titip doa saat Haji lengkap beserta hukumnya.
Baca SelengkapnyaBerikut merdeka.com merangkum informasi tentang 40 contoh titip doa untuk umroh dan hukumnya menurut Islam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ulama ini dikenal alim sejak belia. Ia hafal Al-Qur'an saat usianya masih 14 tahun
Baca SelengkapnyaTahajud merupakan sholat sunnah yang dilakukan pada malam hari mulai dari jam 7 malam sampai masuknya waktu subuh. Berikut bacaan doa sholat tahajud.
Baca SelengkapnyaDoa walimatussafar haji merupakan sarana untuk memohon keampunan, keselamatan, dan kemudahan dalam perjalanan ke Tanah Suci.
Baca SelengkapnyaUcapan doa berangkat haji memiliki makna penting bagi mereka yang menunaikan ibadah haji.
Baca SelengkapnyaAgar doa lebih mustajab, biasanya orang-orang akan menitipkannya pada mereka yang hendak pergi haji atau umrah.
Baca SelengkapnyaBerikut bacaan doa berbuka puasa Ramadan dan puasa sunnah lainnya.
Baca Selengkapnya