Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pertempuran di Jembatan Cisokan: Pesawat Inggris Menembaki Pasukan Sendiri

Pertempuran di Jembatan Cisokan: Pesawat Inggris Menembaki Pasukan Sendiri Jembatan Cisokan lama, pada 2017. Hendi Jo©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Berhari-hari, pasukan Inggris harus terjebak dalam pertarungan brutal di jalan sempit yang diapit tebing dan jurang. Akibatnya, mereka ditembaki pesawat pemburu pihak sendiri.

Penulis: Hendi Jo

Kendati kerap diterjang badai pengadangan oleh para pejuang republik, pada hari-hari di bulan Maret 1945, hilir-mudik konvoi Inggris di Ciranjang bukannya berkurang, malah semakin meningkat.

Tentu saja situasi tersebut membuat para republiken menjadi bertambah berang. Terlebih bertiup isu bahwa konvoi-konvoi Inggris itu mengikutsertakan juga para serdadu Belanda yang baru saja mendarat di pelabuhan Tanjungpriok, Jakarta.

Atas prakarsa beberapa pimpinan laskar, maka disusunlah rencana untuk melakukan pengadangan besar-besaran mulai arah Cianjur hingga perbatasan Ciranjang-Bandung. Waktunya: 20 Maret 1945, dengan melibatkan semua kekuatan BBRI, Hizboellah, Sabilillah dan satu seksi pasukan TKR pimpinan Letnan Sukarna.

"Kami sepakat mengangkat Pak Karna untuk menjadi komandan pengadangan tersebut," ujar R. Makmur, eks anggota BBRI.

Kosongkan Kampung

Persiapan pengadangan sudah dijalankan menjelang H-1. Untuk menahan laju konvoi-konvoi Inggris dari arah barat dan timur, bom-bom batok (ranjau darat buatan dalam negeri) telah ditanam di beberapa ruas jalan antara Cikijing dan Tungturunan. Demikian juga dengan fasilitas penunjang, seperti dapur umum telah disiapkan di beberapa tempat.

Dua hari sudah berlalu. Namun konvoi-konvoi yang ditunggu tak jua lewat. Setelah diselisik, rencana pengadangan itu ternyata telah bocor ke telinga orang-orang Inggris. Maka disusunlah rencana kedua sekaligus memutuskan pergantian pimpinan penghadangan itu dari Letnan Sukarna kepada Utom Bustomi (Komandan Batalyon II Hizboellah).

Enggan mengorbankan rakyat banyak, maka diputuskan mengosongkan kampung-kampung. Mulai dari Pasir Nangka sampai Tungturunan. Sebagai gantinya, para prajurit dari BBRI dan Hizboellah mengisi rumah-rumah itu dalam posisi stelling.

"Dalam pengadangan itu, ikut pula satu kompi Hizboellah Gunung Halu pimpinan Yotham Markaschan yang sebagian besar beragama Kristen…" ujar R. Makmur.

Situasi Panik

Pada 29 Maret 1945 sekitar pukul 16.00, sebuah Spitfire melayang-layang di atas wilayah sekitar sungai Cisokan. Satu jam berputar tiba-tiba pesawat itu pergi dan baru kembali keesokan pagi dengan diiringi satu pesawat Mustang dan dua pesawat bomber B.25. Dengan gencar, keempat pesawat tersebut menyiram posisi-posisi stelling para pejuang republik.

"Kapal-kapal udara itu tak hentinya menembakan peluru boroneng (maksudnya browning, sejenis senjata otomatis) ke arah kami," kenang R.Makmur.

Situasi menjadi panik. Puluhan pejuang bergelimpangan di tengah sawah, belukar dan tepi sungai dalam kondisi terkena peluru lawan dari udara. Di satu petak sawah, Makmur menemukan seorang prajurit Hizboellah dengan seluruh tubuh penuh lumpur dan darah, tengah sekarat.

Setelah merasa cukup mengobrak-abrik pertahanan para pengadang, keempat pesawat tempur itu menghilang dan disusul datangnya iring-iringan konvoi tentara Inggris dari arah barat. Sambil bergerak maju ke arah Ciranjang, iring-iringan konvoi itu menembaki daerah sekitar dengan senapan otomatis, mortir, dan kanon secara membabi buta.

"Di ruas jalan antara Cikijing dan Tungturunan, sebuah tank Sherman menginjak bom batok sehingga rantainya lepas…" tutur Yotham Marchasan dalam dokumen yang ditulis oleh R.Dawan.

Pesawat Inggris Tembak Tentara Sendiri

Selang waktu tidak lama kemudian datang juga konvoi dari arah timur. Maka terjadilah pertempuran yang sangat hebat antara prajurit-prajurit laskar yang bertahan di atas tebing dan hutan jati pinggir sungai Cisokan melawan pasukan Inggris yang tertahan di wilayah sebelum jembatan.

Akibat kalah persenjataan dan amunisi, posisi laskar terus terdesak. Mereka mundur untuk menyelamatkan diri. Tapi alih-alih lolos, puluhan dari mereka justru terperosok ke dalam jurang-jurang yang dalam dan berbatu-batu lantas hanyut dibawa arus besar sungai Cisokan yang sedang banjir.

Seolah tak puas, serdadu-serdadu Inggris terus memburu para anggota lasykar hingga ke dalam hutan jati. Dalam situasi seperti itu, muncullah dua Spitfire dan kembali menyirami kawasan itu dengan peluru. Maka terjadilah insiden friendly fire (tembakan mengenai kawan sendiri) yang mengakibatkan banyak tentara Inggris tewas di bawah tebing dan hutan jati pinggir sungai Cisokan.

Sehari semalam pertempuran terus berlangsung secara brutal. Hari kedua, pasukan Inggris melakukan pembersihan total di ruas jalur antara jembatan Cisokan hingga Cikijing sambil membakar rumah-rumah penduduk dan menembaki siapapun kaum pribumi yang mereka temui. Dalam buku Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia jilid 5, Jenderal A.H. Nasution mengulas puputan (perang habis-habisan) di Cisokan ini.

"Musuh membakari kampung-kampung sepanjang jalan. Rakyat mengungsi dan meninggalkan sawah-sawahnya yang dekat ke jalan raya, sejak itu pula jalur keretapi Padalarang – Cianjur putus sama sekali, karena vak ini dianggap tidak aman lagi. Musuh praktis telah menduduki kembali Ciranjang…"

Pihak Inggris sendiri memiliki kesan dengan pertempuran dasyat yang terlupakan ini. Itu dibuktikan dengan diulasnya secara khusus insiden tersebut dalam Red Flash ( jurnal yang dikeluarkan oleh Asosiasi Resimen Gurkha Riffles).

Pertempuran Cisokan juga seolah membuktikan kata-kata Letnan Kolonel A.J.F. Doulton dalam The Fighting Cock, bahwa sejatinya pengiriman pasukan Inggris ke pulau Jawa adalah untuk memasuki 'suatu gudang peluru (arsenal) yang tengah meledak'.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kapan Pesawat Terbang Masuk Bengkel? Ini Jawabannya

Kapan Pesawat Terbang Masuk Bengkel? Ini Jawabannya

Dalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.

Baca Selengkapnya
Bandaranya Ekstrem Pilotnya Bernyali, Penampakan Pesawat di Papua Jadi Taksi Warga

Bandaranya Ekstrem Pilotnya Bernyali, Penampakan Pesawat di Papua Jadi Taksi Warga

Begini penampakan bandara ekstrem di Papua dengan landasan tanah. Di tempat ini pesawat jadi taksi warga.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Pesawat Polri Ditembak KKB saat Mendarat di Intan Jaya, Berujung Baku Tembak

Detik-Detik Pesawat Polri Ditembak KKB saat Mendarat di Intan Jaya, Berujung Baku Tembak

Detik-Detik Pesawat Polri Ditembak KKB saat Mendarat di Intan Jaya, Berujung Baku Tembak

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Maskapai Diimbau Waspada Usai Penembakan Pesawat di Dekai

Maskapai Diimbau Waspada Usai Penembakan Pesawat di Dekai

Akibat penembakan tersebut, satu orang penumpang yang mengalami luka ringan.

Baca Selengkapnya
Pemiliknya Meninggal Dunia, Begini Potret Rumah Mewah Bak Istana Terbengkalai Beratapkan Pesawat Terbang

Pemiliknya Meninggal Dunia, Begini Potret Rumah Mewah Bak Istana Terbengkalai Beratapkan Pesawat Terbang

Berikut potret rumah mewah terbengkalai usai pemiliknya meninggal dunia. Ternyata atapnya pakai pesawat.

Baca Selengkapnya
Dua Pelajar Diduga Pelaku Penembakan Pesawat di Dekai Ditangkap, Anggota KKB?

Dua Pelajar Diduga Pelaku Penembakan Pesawat di Dekai Ditangkap, Anggota KKB?

Polisi menangkap dua pelajar berinisial MH dan GB atau GE

Baca Selengkapnya
Kecelakaan Pesawat di Jepang Sangat Minim, Hanya 2 Kasus dalam 10 Tahun

Kecelakaan Pesawat di Jepang Sangat Minim, Hanya 2 Kasus dalam 10 Tahun

Pesawat Japan Airlines terbakar usai menabrak pesawat penjaga pantai Jepang di landasan pacu.

Baca Selengkapnya
Dampak Banjir Semarang, KA Tujuan Jember Terlambat 6 Jam karena Harus Putar Rute

Dampak Banjir Semarang, KA Tujuan Jember Terlambat 6 Jam karena Harus Putar Rute

Genangan air mencapai ketinggian lebih dari 10 cm dari bagian rel paling atas.

Baca Selengkapnya