Merdeka.com - Saat tumbuh remaja, Guntur Soekarnoputra, putra sulung Presiden Sukarno, lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah Jl. Sriwijaya, Kebayoran. Dia tinggal bersama sang ibu. Sejak 1953, Fatmawati meninggalkan istana merdeka dan memilih hidup sendiri. Anak-anaknya bebas memilih. Tetap tinggal di Istana atau bersama Fatmawati di rumah Kebayoran.
Setelah kelulusan SMA, Guntur meminta bantuan ibunya untuk berbicara kepada sang ayah mengenai hadiah kelulusan. Guntur meminta bantuan sang ibu, lantaran dia tak berani memintanya sendiri.
"Bu, apa sudah bilang sama bapak apa yang aku mau? Boleh apa nggak?" tanya Guntur antusias dan cemas. Cerita ini ditulisnya dalam bukunya yang berjudul Bung Karno Bapakku, Kawanku, Guruku.
"Belum beri jawaban, hendak dipikirkan," jawab Fatmawati.
Sejak dulu, Bung Karno selalu mengajarkan putra-putrinya tidak manja. Meskipun anak Presiden, mereka tidak mudah untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Sukarno akan memberikan hadiah yang diinginkan anaknya, apabila mereka berhasil menorehkan prestasi.
Seperti pada tahun 1962. Guntur mendapatkan nilai ujian akhir SMA yang cukup bagus. Namun kali ini berbeda dengan sebelumnya. Kali ini Guntur merasa ayahnya tidak akan setuju dengan keinginannya.
Beberapa hari setelah Guntur meminta bantuan ibunya, Sukarno memanggilnya ke Istana. Pukul tujuh pagi, Guntur sampai di Istana. Hatinya dagdigdug. Dia berlari melewati para ajudan dan tamu-tamu negara. Dia langsung menuju kamar ayahnya.
"Ibu sudah bicara sama Bapak perkara keinginanmu, Bapak ndak bisa kasih izin buat itu. Bagaimanapun juga kau adalah anak presiden RI. Mintalah yang lain," kata Bung Karno.
Sebenarnya, apa yang diinginkan Guntur? Ternyata dia ingin bebas. Tanpa adanya pengawalan. Alasnanya, Guntur merasa risih. Guntur ingin menjadi rakyat biasa tanpa pengawalan berlebihan. Mendengar jawaban yang tidak diinginkan membuat amarah Guntur memuncak.
"Petugas pengecut!!! Peraturan brengsek!! Gua bakar ni Negara!!!" Guman Guntur.
Advertisement
Guntur mencoba cara lain. Dia berbicara dengan ajudan Sukarno, Letnan Kolonel Sabur. Namun usahanya tidak membuahkan hasil. Peraturan tetap peraturan. Apalagi dari yang berkuasa tidak mengiyakan.
"Pokoknya saya nggak mau dikawal lagiiii!!!!" Ucap Guntur sambil berteriak.
Tidak menyerah begitu saja. Guntur terus memikirkan cara agar bisa terbebas dari pengawal. Berhari-hari Guntur memeras otaknya untuk mendapatkan alasan yang pas. Tujuannya supaya sang ayah mau mewujudkan keinginannya.
Lama berpikir, Guntur akhirnya kembali ke Istana mencoba peruntungannya. Guntur berharap cemas usahanya akan berhasil. Alasan yang dia buat sudah dipikirkan dengan matang. Ya, tentang asmara.
Seperti yang diketahui, Sukarno selalu memberikan nasehat tentang asmara kepada para pembantunya di pemerintahan. Ternyata itu yang dijadikan Guntur sebagai senjatanya.
Guntur bercerita kepada ayahnya mengenai pacarnya. Sukarno sangat antusias. Dia meminta Guntur mengenalkan sang pacar padanya. Bung Besar juga memberi pesan pada Guntur untuk mencari pacar yang cantik. Guntur bercerita bahwa pacarnya ingin meminta putus darinya. Mendengar itu Soekarno kaget dan heran.
"Soalnya aku… eh… ng… nggak pernah…c..c..cium dianya!" ucap Guntur ragu-ragu.
Pengakuan Guntur sontak membuat Sukarno tertawa terbahak-bahak. Ternyata anak sulungnya belum berani mencium perempuan.
"Ho…Hoo…Hoo… kau terlalu!!! Kau jangan bikin malu aku!!!" kata Sukarno sambil tertawa.
"Aku nggak bisa paksa dia supaya mau dicium sambil diawasi para pengawal-pengawal!!?! Makanya… sudahlah pak, aku nggak usah pake kawal-kawalan… gimana aku mau pacaran kalau begini caranya?" Jawab Guntur.
Mendengar alasan itu, hati Sukarno dengan mudahnya luluh. Dia akhirnya menuruti permintaan Guntur agar tidak dikawal. Usaha dan alasan yang dipikirkan Guntur dengan keras selama berhari-hari, akhirnya membuahkan hasil.
Reporter Magang: Ita Rosyanti
Advertisement
Setelah Tak Jadi Presiden, Soeharto Menangis Lihat Rakyat Antre Beli Minyak
Sekitar 1 Hari yang laluDuet Maut Perwira Polri & TNI Kompak Berantas Judi & Korupsi di Medan
Sekitar 2 Hari yang laluPrajurit TNI Catut Nama Jenderal Saat Kenalan dengan Wanita Cantik, Endingnya Kocak
Sekitar 2 Hari yang laluAjudan Asam Urat Jelang HUT-RI, Sampai Presiden & Ibu Negara Ulek Sendiri Obatnya
Sekitar 3 Hari yang laluJenderal TNI Tanya Prajurit Sudah Pernah Cium Pacar? Jawabannya Bikin Ketawa
Sekitar 3 Hari yang laluSoleh Lemas, Dititipi Keranjang Telur Bebek Ternyata Isinya Granat Dicat Biru
Sekitar 4 Hari yang laluJenderal Mantan Ajudan Soeharto Dicopot, Sampai Tak Diberi Meja Usai Reformasi
Sekitar 4 Hari yang laluTeladan Langka Istri Jenderal Kopassus Hidup Sederhana, Tak Malu Jualan di Rumah
Sekitar 5 Hari yang laluKolonel TNI Garang di Lapangan, Soal Rokok Takut Ketahuan Ibu
Sekitar 5 Hari yang laluPengawalan Soeharto Agar Tak Diculik Tjakrabirawa: Panser & Jip Berpeluncur Granat
Sekitar 6 Hari yang laluCemeti Misterius di Pinggang Soeharto, Tak Pernah Lepas Saat Perang
Sekitar 1 Minggu yang laluPrajurit Andjing NICA Ditembak Mati Kawan Sendiri Karena Bebaskan Ayah Komandan TNI
Sekitar 1 Minggu yang laluKisah Lucu Anak Presiden Main Perang-Perangan di Istana, Bikin TNI Se-DKI Panik
Sekitar 1 Minggu yang laluPresiden Sukarno Ungkap Hadiah Paling Seram dari Gadis Cantik, ini Isinya
Sekitar 1 Minggu yang laluViral Laporkan Setoran ke Atasan, Anggota Brimob Kini Diburu Propam
Sekitar 4 Jam yang laluVIDEO: Anggota Komisi III Sebut Kejaksaan Lebih Cantik dari Polisi & KPK
Sekitar 16 Jam yang laluViral Masuk Brimob karena Salah Pencet, Segini Gaji & Tunjangan Bakal Didapat
Sekitar 20 Jam yang laluIngin Ganti Blok Mesin Kendaraan, Ini Saran dari Iptu Benny Gak Bakalan Kena Tilang
Sekitar 23 Jam yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 1 Minggu yang laluPesan Manis Sang Jenderal dan Istri dari Balik Jeruji di Hari Ultah Anak Perempuannya
Sekitar 1 Minggu yang laluTerang-terangan Mahfud MD Sebut Ada Pejabat Bekingi Mafia, Singgung Rafael & Sambo
Sekitar 1 Minggu yang laluSurvei Populi Center: Citra Polri Mulai Membaik Pascakasus Ferdy Sambo
Sekitar 1 Minggu yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 1 Minggu yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 2 Minggu yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 2 Minggu yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 2 Minggu yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluMinta Pasokan Serum dan Vaksin Antirabies, Viktor Laiskodat Telepon Menkes
Sekitar 1 Minggu yang laluSudin KPKP Jakarta Selatan Gelar Vaksin Rabies Gratis untuk Cegah Penyakit Menular
Sekitar 1 Minggu yang laluDeretan Pelatih Asing di BRI Liga 1 2023 / 2024: Persaingan 14 Arsitek Impor untuk Jadi yang Terbaik
Sekitar 1 Hari yang laluAdvertisement
Advertisement
Darynaufal Mulyaman, S.S., M.Si
Lecturer at Department of International Relations - FISIPOL UKIMeningkatkan Kemajuan ASEAN dalam 50 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia-Korea
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami