Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ekskavasi Candi Adan-Adan, Merekonstruksi Kebudayaan Hindu Buddha di Jawa Timur

Ekskavasi Candi Adan-Adan, Merekonstruksi Kebudayaan Hindu Buddha di Jawa Timur Ekskavasi Candi Adan-Adan. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslitarkenas), sebuah lembaga di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, kembali melakukan penelitian arkeologi di Situs Candi Adan-Adan di Dusun Candi, Desa Adan-Adan, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri. Ini merupakan penelitian tahun ke-5 dari awal kegiatan yang dilakukan sejak 2016, 2017, 2018 dan 2019.

Candi Adan-Adan adalah salah satu cagar budaya peninggalan Masa Kadiri. Pada periode ini, jejak-jejak peninggalan arsitektural masih jarang ditemui dan meninggalkan sejumlah misteri. Hal inilah yang mendorong para peneliti dan arkeolog untuk menelisik dan mendalaminya lebih jauh.

Kegiatan di Situs Candi Adan-Adan ini masih mengambil tema Penelitian Arkeologi Situs Candi Adan-Adan Tahap ke-5 (Tinjauan Arsitektur, Religi dan Kronologi). Penelitian berlangsung pada 3 Juni sampai dengan 16 Juni 2021. Tim peneliti terdiri dari 11 orang yang diketuai Sukawati Susetya.

Kondisi Pandemi Covid-19 yang melanda dunia sejak 2020, memaksa tim peneliti Puslitarkenas 'bekerja secara senyap' untuk menghindari kerumunan, serta dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Namun hasil penelitian tetap disampaikan kepada masyarakat Kediri melalui kegiatan 'FGD dan Sosialisasi Hasil Penelitian Arkeologi Candi Adan-Adan' yang dilaksanakan pada tanggal 14 Juni 2021.

ekskavasi candi adan adan©2021 Merdeka.com

Situs Adan-Adan sudah tercatat dalam laporan Belanda yang memberitakan adanya gundukan candi berbentuk bata, dan beberapa komponen bangunan candi dari batu andesit berupa mākara, kepala kala, arca dwārāpala, dan lain-lain.

Arkeolog era konolial Belanda, J Knebel memberitakan bahwa pada tahun 1908 di halaman kantor Kabupaten Kediri terdapat beberapa artefak yang berasal dari berbagai tempat di Kediri. Selanjutnya dikatakan bahwa terdapat arca Dwārāpala yang berasal dari Candi Gempur (Candi Adan-Adan). (Knebel. J 1908, 292-293).

"Dari penelitian yang sudah dilakukan selama empat tahap (2016, 2017, 2018 dan 2019) dapat dirangkum hasilnya sebagai berikut: Candi Adan-Adan merupakan bangunan candi yang terbuat dari dua bahan, yaitu batu dan bata. Struktur candi bagian luar menggunakan batu sedangkan batu isiannya menggunakan bata. Teknologi pembangunan seperti ini juga ditemukan pada Candi Surowono dan Candi Tegowangi, kedua candi dari periode Majapahit itu berada di Kediri," kata Sukawati.

ekskavasi candi adan adan©2021 Merdeka.com

"Komponen bangunan candi, seperti kāla, mākara, stūpa dan arca-arca dibuat menggunakan batu andesit. Sepasang mākara yang masih in situ dapat dilihat keberadaannya di Situs Candi Adan-Adan karena berada di permukaan tanah setinggi 30 cm adalah mākara yang berada di depan candi induk Adan-Adan. Sedangkan dua mākara yang lebih kecil dari sepasang mākara tersebut diduga merupakan mākara candi perwara. Di sebelah sepasang mākara tersebut terdapat arca dwārapala berdiri setinggi 2 meter," sambungnya.

Dia menambahkan, temuan-temuan yang masih di situ yakni mākara, dwārapala dan bangunan candi, mempunyai orientasi yang sama, yaitu ke barat laut. Karena itu dapat diasumsikan bahwa candi Adan-Adan menghadap ke barat laut.

Luas Candi diperkirakan 28 x 28 = 784 meter persegi, hal ini didasarkan pada seperempat bagian bangunan sektor barat daya yang sudah diekskavasi. Dari pertanggalan relatif situs Candi Adan-Adan diduga dibangun sejak abad ke-10 dan ditinggalkan pada abad ke-15.

Hasil pertanggalan absolut berdasarkan uji carbon dating yang dilakukan Jasa Pelayanan Isotop dan Radiasi, Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, Badan Tenaga Atom Nasional, menunjukkan abad ke-4 M. Bisa jadi sampel arang yang diambil mewakili 6 budaya jauh sebelum Candi Adan-Adan dibangun.

ekskavasi candi adan adan©2021 Merdeka.com

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, denah bangunan Candi Adan-Adan belum dapat diungkap secara lengkap, demikian juga pagar kelilingnya. Hal inilah yang menyebabkan situs Candi Adan-Adan perlu untuk terus diteliti.

Menurut Sukawati, tujuan Ilmu Arkeologi pada umumnya, adalah: (1) merekonstruksikan sejarah kebudayaan, (2) merekonstruksikan cara-cara hidup masa lampau, dan (3) pengkajian proses budaya (Binford 1972).

Sejalan dengan tujuan arkeologi itu, maka Puslitarkenas melakukan kegiatan penelitian yang bertujuan untuk merekonstruksikan kebudayaan masa Hindu Buddha pada masa Klasik Muda di Jawa Timur.

Rekonstruksi itu meliputi beberapa unsur kebudayaan, antara lain religi dan seni bangun. Dari rekonstruksi unsur-unsur kebudayaan tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai sejarah peradaban Hindu-Buddha di Kediri.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan kebudayaan Hindu Buddha di Jawa Timur guna melengkapi informasi yang selama ini sudah dihasilkan peneliti terdahulu. Hasil penelitian Situs Candi Adan-Adan ini diharapkan dapat menjelaskan perkembangan arsitektur dan ikonografi masa klasik muda, dan secara lebih detil lagi menempatkannya pada periodisasi gaya seni dalam perkerangkaan candi di Indonesia. Selain itu, diharapkan ada pengetahuan lebih mendalam tentang seni bangun candi dan gaya pemahatan arca/ragam hias, serta pemilihan lokasi dibangunnya suatu situs.

ekskavasi candi adan adan©2021 Merdeka.com

Riwayat Penelitian Situs Candi Adan-Adan oleh Puslitarkenas

Tahun 2016: Survei Situs Adan-Adan dan sekitarnya. Ekskavasi terhadap temuan in situ dan non-in situ yang tampak di permukaan situs.

Tahun 2017: Ekskavasi untuk mengetahui denah candi (struktur bangunan dan komponen bangunan candi)

Tahun 2018: Penjaringan data dengan melakukan ekskavasi di 3 sektor: Ekskavasi terhadap struktur bangunan candi, untuk mencari sudut-sudut candi; Ekskavasi pada areal berjarak 100 dan 300 m dari Candi Adan-Adan.

Tahun 2019: Penjaringan data dengan melakukan ekskavasi di 3 sektor: Ekskavasi terhadap struktur bangunan candi, melanjutkan mencari sudut candi; ekskavasi pada areal berjarak 100 dan 200 m dari Candi Adan-Adan untuk mencari pagar keliling sisi barat Candi Adan Adan; di samping itu juga melakukan survei di sekitar situs Candi Adan-Adan.

Tahun 2021: Penjaringan data dengan melakukan ekskavasi di 3 sektor untuk mengetahui besaran Candi Adan-Adan. Melanjutkan menelusuri denah Candi Adan-Adan, pagar keliling sisi selatan; sisi timur Candi Adan-Adan; Survei di sekitar situs Candi Adan-Adan.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
8 Penemuan Arkeologi Berupa Lantai Mosaik Terindah, Bukti Tingginya Kesenian Peradaban Lampau

8 Penemuan Arkeologi Berupa Lantai Mosaik Terindah, Bukti Tingginya Kesenian Peradaban Lampau

Ada yang ditemukan di bawah kebun anggur hingga saluran air.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Kuburan Anak-Anak Berusia 2.700 Tahun, Isinya Patung Dewi yang Sedang Menari

Arkeolog Temukan Kuburan Anak-Anak Berusia 2.700 Tahun, Isinya Patung Dewi yang Sedang Menari

Kuburan ini ditemukan saat arkeolog melakukan penggalian di kota kuno.

Baca Selengkapnya
Pedang Berusia 1.000 Tahun Bertatahkan Tanda Salib Langka Ditemukan di Dasar Danau, Diduga Milik Seorang Pejuang

Pedang Berusia 1.000 Tahun Bertatahkan Tanda Salib Langka Ditemukan di Dasar Danau, Diduga Milik Seorang Pejuang

Arkeolog juga menemukan puluhan benda lainnya di dasar danau.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Arkeolog Temukan Harta Karun Zaman Perunggu Terbuat dari Benda Luar Angkasa 1 Juta Tahun Lalu

Arkeolog Temukan Harta Karun Zaman Perunggu Terbuat dari Benda Luar Angkasa 1 Juta Tahun Lalu

Arkeolog Temukan Perhiasan Zaman Perunggu Terbuat dari Benda Luar Angkasa 1 Juta Tahun Lalu

Baca Selengkapnya
5 Pedang Kuno Berusia Ribuan Tahun yang Ditemukan Arkeolog

5 Pedang Kuno Berusia Ribuan Tahun yang Ditemukan Arkeolog

Semuanya memiliki nilai sejarah yang tinggi dan informasi tentang persenjataan di masa lampau.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Permukiman Kuno Berusia 6.000 Tahun di Lokasi Proyek Pembangunan Jalan, Lengkap dengan Kastil dan Benteng

Arkeolog Temukan Permukiman Kuno Berusia 6.000 Tahun di Lokasi Proyek Pembangunan Jalan, Lengkap dengan Kastil dan Benteng

Permukiman kuno yang ditemukan berasal dari berbagai periode, tertua berusia 6.000 tahun.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Sedotan Tertua di Dunia Berusia 5.500 Tahun, Panjangnya Hampir 1 Meter

Arkeolog Temukan Sedotan Tertua di Dunia Berusia 5.500 Tahun, Panjangnya Hampir 1 Meter

Studi terbaru menemukan, tabung ramping yang terbuat dari emas dan perak yang diciptakan pada Zaman Perunggu menjadi sedotan minuman tertua di dunia.

Baca Selengkapnya
Berawal dari Rasa Penasaran, Bocah Ini Bantu Arkeolog Gali Kota Romawi Kuno, Temuannya Mengejutkan

Berawal dari Rasa Penasaran, Bocah Ini Bantu Arkeolog Gali Kota Romawi Kuno, Temuannya Mengejutkan

Peran bocah ini tidak banyak diketahui sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Rumus Perkalian Tertua di Dunia, Bentuknya Mirip Benda Ini

Arkeolog Temukan Rumus Perkalian Tertua di Dunia, Bentuknya Mirip Benda Ini

Arkeolog Temukan Rumus Perkalian Tertua di Dunia, Bentuknya Mirip Sumpit

Baca Selengkapnya