Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mulai Gaslighting sampai Red Flag, Ini Arti 8 Istilah Perkencanan di Media Sosial

Mulai Gaslighting sampai Red Flag, Ini Arti 8 Istilah Perkencanan di Media Sosial ilustrasi istilah perkencanan. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Belakangan kata toxic, gaslighting, dan red flag sering digunakan di media sosial. Biasanya, konteks penggunaannya berkaitan dengan urusan asmara.

Istilah berbahasa Inggris seperti red flag banyak diadopsi oleh kaum milenial dan gen Z yang memang lebih sering terpapar konten-konten asing. Sebenarnya, apa arti kata-kata tersebut?

Berikut ini beberapa istilah perkencanan yang kerap digunakan di media sosial dan artinya. Mulai dari ghosting sampai rose-colored glasses.

1. Ghosting

ilustrasi bersedih

Ghosting adalah aksi menghilang tanpa alasan saat berada dalam fase pendekatan atau sudah berkomitmen. © pixabay.com/cuncon

Melalui wawancara dengan Stylist, Louise Troen, wakil presiden International Media and Communications di aplikasi kencan Bumble menyebut ghosting sebagai aksi menghilang tanpa alasan saat berada dalam fase pendekatan atau sudah berkomitmen.

Pelaku ghosting bakal menghilang begitu saja jika mereka ingin mengakhiri hubungan atau menjauh dari orang yang sedang didekati. Mereka mendadak tidak bisa dihubungi atau malah memblokir seluruh akses komunikasi.

Tak ada penjelasan, apalagi kata pamit. Intinya, pelaku ghosting malas ribet dan memilih pergi dengan cara yang tidak fair.

2. Bread-Crumbing

Bread-crumbing merujuk pada bread crumb (remah roti) yang sengaja dijatuhkan sedikit demi sedikit untuk menarik minat mangsa. Seperti halnya si dia yang sengaja meninggalkan "jejak-jejak kecil" berupa perhatian sekadarnya untuk membuat seseorang terus berharap.

Bread-crumbing biasa dilakukan oleh seseorang saat sudah kehilangan minat kepada seseorang yang didekati, namun tak ingin kehilangan penggemar dan pemujaan gratis.

Bread-crumbing juga bisa dilakukan oleh mantan atau gebetan yang memang hobi tebar pesona kepada banyak orang.

4. Love Bombing

ilustrasi buket bunga

Love bombing adalah taktik "membom" pasangan dengan perhatian berlebihan untuk memanipulasi. © pixabay.com/Free-Photos

Love bombing adalah taktik di mana seseorang "membom" pasangan atau calon pasangan dengan perhatian dan kasih sayang berlebihan dengan niat untuk memanipulasi.

Love bombing merupakan bentuk pelecehan psikologis dan emosional yang dilakukan seseorang secara sengaja atau tidak sengaja untuk memanipulasi pihak lain agar bersedia menjalin hubungan dengannya. Setiap orang mungkin mengalami love bombing dengan cara yang berbeda, tetapi bentuk umum perilaku ini termasuk:

  • Pujian dan pemujaan berlebihan
  • Terlalu sering menyatakan perasaan terhadap pasangan atau calon pasangan
  • Memberikan hadiah yang tidak perlu atau tidak diinginkan secara berlebihan.
  • Ngotot membicarakan masa depan bersama di fase hubungan yang masih terlalu dini
  • "Pada awalnya, Anda mungkin merasa aman, nyaman, dan terpikat karena tindakan tersebut meningkatkan percaya diri dan membuat Anda merasa penting serta diinginkan," kata psikolog Alaina Tiani, PhD, kepada Cleveland Clinic. "Namun, tujuan utama pelaku love bombing bukan hanya mencari cinta, melainkan untuk mendapatkan kendali atas orang lain. Seiring waktu, tindakan tersebut merupakan upaya untuk memanipulasi Anda dan membuat Anda merasa berutang serta bergantung pada mereka."

    5. Cat-fishing

    Ada yang menyebutnya cat-fishing, ada juga yang menggunakan istilah kitten-fishing. Ini adalah kelakuan orang-orang yang menggunakan foto hasil editan berlebihan bahkan mencomot foto dan identitas orang lain dan menggunakannya di jejaring sosial atau aplikasi kencan.

    Cat-fishing dilakukan agar seseorang terlihat menarik bagi lawan jenis yang ditemui di jejaring sosial atau aplikasi kencan. Tujuan utamanya adalah menggaet pasangan.

    Cat-fishing juga sering dilakukan dalam penipuan online. Tak sedikit perempuan atau pria atraktif yang fotonya dicuri untuk cat-fishing, lalu digunakan untuk memeras atau meminta uang.

    6. Red Flag

    ilustrasi bendera merah atau red flag

    Red flag yang secara harfiah berarti "bendera merah" adalah "sebuah sinyal atau tanda peringatan". © PublicDomainPictures/Marina Shemesh

    Menurut Merriam-Webster, red flag yang secara harfiah berarti "bendera merah" adalah "sebuah sinyal atau tanda peringatan". Bisa disimpulkan, red flag adalah sesuatu yang menunjukkan masalah, bahaya, atau abnormalitas.

    Pada era internet ini, red flag lebih banyak digunakan dalam konteks hubungan antarmanusia. Red flag kerap diartikan sebagai perilaku atau karakteristik seseorang yang dianggap bakal menimbulkan masalah dalam hubungan asmaranya di masa depan.

    Psikiater dan penulis Transitions: How Women Embrace Change and Celebrate Life, Abigail Brenner, M.D. menyebut red flag dalam hubungan sebagai petunjuk bahwa sesuatu dalam diri pasangan atau orang yang disukai berpotensi menimbulkan masalah di masa depan.

    Dilansir Psychology Today (29/7/2014), Abigail Brenner menyebut sepuluh perilaku berikut sebagai red flag dalam hubungan.

  • Kurangnya komunikasi
  • Tidak bertanggung jawab, tidak dewasa, dan tidak dapat diprediksi
  • Kurangnya kepercayaan
  • Keluarga dan teman dekat tidak menyukai pasangan
  • Suka mengendalikan pasangan.
  • Merasa tidak aman berlebihan dalam hubungan
  • Masa lalu yang kelam atau misterius
  • Hubungan-hubungannya tidak pernah selesai baik-baik
  • Menjalin hubungan karena ingin "merasa dibutuhkan" orang lain.
  • Memiliki perilaku abusive (kerap melakukan kekerasan fisik atau psikis)
  • 7. Toxic

    Menurut artikel WebMD, seseorang yang toxic (beracun) adalah siapa pun yang perilakunya menyebabkan hal buruk atau kegelisahan dalam hidup orang lain. Orang seperti ini sering berbuat tidak menyenangkan menyakiti orang lain.

    Pada banyak kasus, orang-orang yang toxic berperilaku demikian secara sengaja atau tidak sengaja karena mereka sedang menghadapi stres dan trauma. Perilaku ini tidak bisa dimaklumi, karena pada dasarnya toxic tidak dianggap sebagai gangguan kejiwaan. Namun, bukan tidak mungkin jika ada masalah mental yang mendasari perilaku toxic seseorang.

    Menurut Manhattan Medical Arts, ciri-ciri orang toxic adalah:

  • Manipulatif
  • Suka menghakimi
  • Tidak pernah meminta maaf
  • Narsis dan agresif
  • Tidak konsisten dalam berucap atau bertindak
  • 8. Rose-Colored Glasses

    ilustrasi kacamata merah muda

    Rose-colored glasses (kacamata berwarna merah muda) merujuk pada kecenderungan untuk melihat sisi baik pasangan atau orang yang disukai saja. © pixabay.com/MabelAmber

    Mirip dengan ungkapan "cinta itu buta", rose-colored glasses (kacamata berwarna merah muda) merujuk pada kecenderungan untuk melihat sisi baik pasangan atau orang yang disukai saja. Anggapannya, seperti memandang pasangan dari balik kacamata berlensa merah jambu. Semua terlihat indah dan manis.

    Memandang orang yang disukai melalui rose-colored glasses biasanya dilakukan pada tahap awal hubungan. Menurut penelitian yang dipublikasikan di Psychological Science, perilaku ini bisa disebabkan oleh pelepasan hormon oksitosin.

    Sebenarnya, memandang pasangan dari balik rose-colored glasses atau fokus pada nilai-nilai positif pasangan sangat disarankan. Namun, tak jarang perilaku ini juga membuat seseorang mengabaikan red flag yang tampak di depan mata.

    Itulah beberapa istilah perkencanan di era digital yang sering muncul di media sosial.

    (mdk/tsr)
    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP
    Bisa Merusak Mental, Ini 5 Tanda Kekasih Berperilaku Gaslighting
    Bisa Merusak Mental, Ini 5 Tanda Kekasih Berperilaku Gaslighting

    Gaslighting merupakan bentuk perilaku manipulasi emosional yang kerap terjadi dalam hubungan asmara.

    Baca Selengkapnya
    11 Tanda Perilaku Gaslighting Menurut Psikolog
    11 Tanda Perilaku Gaslighting Menurut Psikolog

    Istilah "gaslighting" berasal dari film Gaslight, menceritakan seorang pria yang memanipulasi istrinya agar berpikir kalau dia sudah kehilangan akal sehatnya.

    Baca Selengkapnya
    Waspada, Ini 4 Tahap Hubungan dengan Pelaku Gaslighting Menurut Penelitian!
    Waspada, Ini 4 Tahap Hubungan dengan Pelaku Gaslighting Menurut Penelitian!

    Gaslighting adalah manipulasi psikologis terhadap seseorang sehingga korban mulai meragukan kebenaran pikiran, persepsi, atau ingatan mereka sendiri.

    Baca Selengkapnya
    Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
    video untuk kamu.
    SWIPE UP
    Untuk melanjutkan membaca.
    Ramai Istilah Hypocrite di Media Sosial, Apa Artinya?
    Ramai Istilah Hypocrite di Media Sosial, Apa Artinya?

    Hypocrite adalah istilah dalam bahasa Inggris yang memiliki arti "munafik" dalam bahasa Indonesia.

    Baca Selengkapnya
    Perilaku Gaslighting yang Tanpa Sadar Dilakukan Orangtua ke Anak
    Perilaku Gaslighting yang Tanpa Sadar Dilakukan Orangtua ke Anak

    Sejumlah perilaku tidak menyenangkan kerap dilakukan oleh orangtua pada anak. Hal ini bisa dilakukan baik secara sengaja maupun tidak.

    Baca Selengkapnya
    Toxic adalah Sikap Beracun, Ketahui Ciri-Ciri dan Dampak Bagi Kesehatan Mental
    Toxic adalah Sikap Beracun, Ketahui Ciri-Ciri dan Dampak Bagi Kesehatan Mental

    Toxic adalah istilah yang sering dikaitkan dengan sifat buruk dan merugikan.

    Baca Selengkapnya
    Cara Mudah Mengidentifikasi Orang yang Putus Asa dan Ingin Mengakhiri Hidupnya
    Cara Mudah Mengidentifikasi Orang yang Putus Asa dan Ingin Mengakhiri Hidupnya

    Ada juga orang yang putus asa dengan menuliskan di media sosialnya untuk mencurahkan isi hati.

    Baca Selengkapnya
    Perangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama
    Perangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama

    Di tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.

    Baca Selengkapnya
    Jenis Kata Ganti Orang, Lengkap dengan Contoh Penggunaannya
    Jenis Kata Ganti Orang, Lengkap dengan Contoh Penggunaannya

    Penggunaan kata ganti orang ini sangat penting dalam komunikasi sehari-hari agar percakapan menjadi lebih lancar

    Baca Selengkapnya