Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Di Balik Sedapnya Lontong Cap Go Meh, Tersimpan Berjuta Makna Budaya

Di Balik Sedapnya Lontong Cap Go Meh, Tersimpan Berjuta Makna Budaya

Di Balik Sedapnya Lontong Cap Go Meh, Tersimpan Berjuta Makna Budaya

Cap Go Meh di Indonesia merupakan perayaan untuk merayakan penutupan dari Tahun Baru Imlek. Cap Go Meh biasanya dirayakan pada hari ke-15 bulan pertama dalam penanggalan Tionghoa.

Menariknya, ada satu kuliner yang tak terpisahkan dari perayaan Cap Go Meh di Indonesia. Apa lagi kalau bukan lontong Cap Go Meh.

Lontong Cap Go Meh adalah hidangan khas perayaan Cap Go Meh yang memiliki makna yang mendalam. Hidangan ini merupakan perpaduan antara hidangan China dan Jawa.

Lontong Cap Go Meh terdiri dari lontong yang disiram dengan beragam lauk, seperti opor ayam, sayur lodeh, sambal goreng ati, telur pindang, abon sapi, bubuk koya, sambal, dan kerupuk. Setiap lauknya memiliki arti simbolis yang melambangkan keberuntungan dan kemakmuran. 

Hidangan ini merupakan adaptasi masyarakat Tionghoa Indonesia terhadap masakan lokal Indonesia, khususnya di Jawa, dan menjadi sajian wajib saat perayaan Cap Go Meh.

Lontong Cap Go Meh juga menjadi lambang kebersamaan dan kemakmuran bagi masyarakat Tionghoa. Selain itu, lontong Cap Go Meh merupakan kuliner peranakan yang membawa makna keberuntungan dan menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Cap Go Meh.

© Merdeka.com 2024

Asal-Usul Lontong Cap Go Meh

Lontong Cap Go Meh memiliki sejarah dan asal-usul yang unik. Hidangan ini merupakan adaptasi peranakan Tionghoa di Indonesia.

Lontong Cap Go Meh biasanya disajikan sebagai hidangan wajib pasca perayaan Imlek, tepatnya pada perayaan Cap Go Meh yang jatuh pada tanggal 15 bulan pertama penanggalan Tionghoa.

Asal-usul Lontong Cap Go Meh berkaitan dengan kedatangan imigran Tionghoa awal di Indonesia yang menetap di kota-kota pesisir Utara Jawa. Hidangan ini merupakan perpaduan antara budaya Tionghoa dan masakan lokal Indonesia.

Lontong Cap Go Meh terdiri dari lontong yang disajikan dengan beragam lauk, seperti opor ayam, sayur lodeh, sambal goreng hati, telur pindang, abon sapi, bubuk kedelai, sambal, dan kerupuk. Setiap lauknya memiliki makna simbolis yang melambangkan keberuntungan dan kemakmuran.

Nama "Lontong Cap Go Meh" sendiri memiliki sejarah yang panjang. Diawali dengan kedatangan Laksamana Zheng He, yang dikenal sebagai Sam Po Kong, ke Semarang, Jawa Tengah.

Kepala desa dan peserta lainnya mengasumsikan bahwa Sam Po Kong menamai hidangan tersebut sebagai Lontong Cap Go Meh karena sajiannya mengandung lontong sebagai salah satu hidangan. Sejak saat itu, hidangan ini menjadi terkenal dengan nama tersebut.

Makna Lengkap Lontong Cap Go Meh

Lontong Cap Go Meh memiliki makna yang mendalam dan simbolis. Berikut adalah makna lengkap dari Lontong Cap Go Meh:

Lontong
Lontong yang dibungkus daun pisang dan berbentuk panjang melambangkan panjang umur.

Telur Pindang
Telur yang dimasak pindang melambangkan sumber rezeki dan keberuntungan.

Di Balik Sedapnya Lontong Cap Go Meh, Tersimpan Berjuta Makna Budaya

Opor Ayam
Opor ayam yang berwarna kuning melambangkan kemakmuran dan kekayaan.

Sambal Kentang
Sambal kentang yang pedas melambangkan semangat dan keberanian dalam menghadapi tantangan hidup.

Kerupuk
Kerupuk yang renyah melambangkan keceriaan dan kegembiraan dalam merayakan Cap Go Meh.

Penyajian Lontong Cap Go Meh juga memiliki makna yang mendalam. Piring harus terisi penuh dengan lontong dan berbagai lauk serta kuah yang melimpah. Hal ini melambangkan kelimpahan rezeki dan keberuntungan yang melimpah dalam hidup.

Lontong Cap Go Meh merupakan hidangan yang wajib tersedia saat perayaan Cap Go Meh. Hidangan ini menggambarkan harapan akan panjang umur, keberuntungan, kemakmuran, semangat, dan kegembiraan dalam merayakan perayaan tersebut.

Resep Lontong Cap Go Meh

Bahan-bahan:

  1. Lontong secukupnyaTelur rebus
  2. Opor ayam
  3. Sayur lodeh
  4. Sambal goreng hati
  5. Acar
  6. Abon sapi
  7. Bubuk kedelai
  8. Sambal
  9. Kerupuk

Cara Menyajikan:

  1. Tata lontong di dalam mangkok saji.
  2. Tambahkan sayur lodeh, opor ayam, telur rebus, sambal goreng hati, acar, abon sapi, bubuk kedelai, sambal, dan kerupuk di atas lontong.
  3. Lontong Cap Go Meh siap disajikan.

Khasnya Cap Go Meh di Singkawang, Padukan Budaya Lokal dan Tionghoa
Khasnya Cap Go Meh di Singkawang, Padukan Budaya Lokal dan Tionghoa

Cap Go Meh di Singkawang juga dirayakan dengan pawai tatung yang memadati jalan-jalan kota.

Baca Selengkapnya
Penjahat ini Ngaku Nyesal Membunuh, Jenderal Bintang 2 'Ngegas': Kapok Opo?
Penjahat ini Ngaku Nyesal Membunuh, Jenderal Bintang 2 'Ngegas': Kapok Opo?

Seorang penjahat kasus pembunuhan di Jawa Tengah mengaku menyesal telah melakukan pembunuhan, namun ia terpaksa karena keadaan.

Baca Selengkapnya
Keseruan Warga Jateng Rayakan Lebaran 2024, Bagi-Bagi Ketupat Berisi Taoge hingga Lebaran Sapi
Keseruan Warga Jateng Rayakan Lebaran 2024, Bagi-Bagi Ketupat Berisi Taoge hingga Lebaran Sapi

Masyarakat Jawa Tengah punya beragam cara merayakan Lebaran

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Arti Kedutan Mata Kanan Menurut Primbon Jawa, Bisa Jadi Pertanda Baik
Arti Kedutan Mata Kanan Menurut Primbon Jawa, Bisa Jadi Pertanda Baik

Kedutan mata oleh masyarakat Indonesia acap dikaitkan dengan pertanda baik dan buruk.

Baca Selengkapnya
Uniknya Tari Sulintang dari Jawa Barat, Gabungkan Kebudayaan dari 3 Negara
Uniknya Tari Sulintang dari Jawa Barat, Gabungkan Kebudayaan dari 3 Negara

Tarian ini begitu lembut, gerakannya mirip lilin yang tertiup angin.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Kelezatan Mi Toprak Solo, Perpaduan Cita Rasa Jawa-Tionghoa yang Memanjakan Lidah
Mencicipi Kelezatan Mi Toprak Solo, Perpaduan Cita Rasa Jawa-Tionghoa yang Memanjakan Lidah

Kuliner ini dinamakan “Toprak” karena para pedagang mi Toprak zaman dulu berkeliling menjajakan dagangan dengan cara memukul keprak.

Baca Selengkapnya
Kakek Ini Jualan Sapu Lidi Tapi Tak Laku, Tubuh Gemetar Minta Dagangannya Ditukar dengan Sebungkus Nasi
Kakek Ini Jualan Sapu Lidi Tapi Tak Laku, Tubuh Gemetar Minta Dagangannya Ditukar dengan Sebungkus Nasi

Saat menerima nasi bungkus, kakek ini sengaja tak menghabiskan sayur dan lauknya lantaran untuk sang istri di rumah.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tulak Bala, Tradisi Khas Masyarakat Pesisir Pantai Barat Aceh
Mengenal Tulak Bala, Tradisi Khas Masyarakat Pesisir Pantai Barat Aceh

Tulak Bala, tradisi menolak bala dari bencana maupun wabah khas masyarakat pesisir Pantai Barat Aceh.

Baca Selengkapnya
Jenguk Lansia Sebatang Kara, Bupati Ipuk: Terima Kasih Orang-Orang Baik
Jenguk Lansia Sebatang Kara, Bupati Ipuk: Terima Kasih Orang-Orang Baik

Jumhari, yang sakit dan tinggal sebatang kara, di Kecamatan Genteng, Selasa (26/3).

Baca Selengkapnya