Sejarah Kelam di Paris, Tulang Manusia Digiling Jadi Tepung untuk Membuat Roti
Sejarah Kelam di Paris, Tulang Manusia Digiling Jadi Tepung untuk Membuat Roti
roti gandum![Sejarah Kelam di Paris, Tulang Manusia Digiling Jadi Tepung untuk Membuat Roti](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsCover/2023/12/3/1701598812036-y46k7i.jpeg)
Warga saking kelaparannya sampai memutuskan membuat roti dari tulang manusia.
![Sejarah Kelam di Paris, Tulang Manusia Digiling Jadi Tepung untuk Membuat Roti](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/12/3/1701598209028-ksgel.jpeg)
Sejarah Kelam di Paris, Tulang Manusia Digiling Jadi Tepung untuk Membuat Roti
Dalam sejarah manusia, terdapat beberapa kisah yang begitu aneh hingga melebihi imajinasi fiksi yang paling liar.
Salah satu kisah tersebut berakar pada kenyataan kelam abad ke-16 di Prancis, yang mengungkapkan pada masa itu masyarakat menggiling tulang manusia menjadi 'tepung' untuk membuat roti karena putus asa dan kelaparan.
-
Apa itu Roti Koing? Roti Koing atau biasa disebut dengan roti raden atau roti klatak ini berbeda dengan roti pada umumnya yang cenderung menawarkan rasa manis. Namun sebaliknya, Roti Koing justru tidak berasa alias tawar. Selain itu, Roti Koing berbentuk bulat dan ukurannya yang kecil. Teksturnya sendiri juga sedikit lebih keras dibandingkan dengan roti biasa.
-
Bagaimana cara orang-orang di Tu'am membuat roti? Botol tanah liat besar terbalik digunakan untuk api guna membuat roti.
-
Kapan Roti Hosti dimakan? Dalam perayaan Ekaristi, roti hosti diyakini mengalami transubstansiasi, yaitu berubah substansi menjadi tubuh Kristus secara sakramental.
-
Apa itu adonan roti? Adonan roti merupakan campuran dari tepung terigu, air, ragi, garam, dan bahan tambahan lainnya. Pembahasan mengenai adonan roti bisa menjadi kompleks ketika membicarakan sifat reologinya.
Kejadian ini berlangsung selama periode Perang Agama yang penuh gejolak di Prancis pada tahun 1590. Kota Paris, yang dikuasai oleh Liga Katolik, dikepung oleh Tentara Kerajaan Prancis yang dipimpin oleh Henry dari Navarra, yang kemudian dikenal sebagai Henry IV dari Prancis.
Pengepungan tersebut bertujuan membuat warga kota kelaparan agar mereka akhirnya menyerah. Kondisi ini kemudian memicu tindakan putus asa dari warga kota.
![Sejarah Kelam di Paris, Tulang Manusia Digiling Jadi Tepung untuk Membuat Roti](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/12/3/1701598223827-h6tdq.jpeg)
Dalam kondisi sulit tersebut, Pierre de L’Estoile, seorang juru tulis utama Parlemen Prancis, mencatat keputusan mencekam yang diambil oleh penduduk Paris.
Saat persediaan makanan semakin menipis, suatu pertemuan mengusulkan solusi yang menakutkan yaitu menggiling tulang dari rumah kubur Charnel Cemetery of the Innocents menjadi tepung dan membuat roti dari bahan tersebut.
Dipicu oleh kelaparan ekstrem, rencana tersebut dilaksanakan, namun dengan akibat yang tragis. L’Estoile mencatat mereka yang mengonsumsi 'roti tulang' ini malah menemui kematian, bukan karena kelaparan, melainkan akibat dari solusi yang mereka harapkan dapat menyelamatkan mereka.
- Sejarah Kirab Kebo Bule pada Malam 1 Suro, Diyakini Bawa Berkah
- Curi Perhiasan di Mal, Pria Ini Pura-Pura Jadi Manekin
- Uang Perahu Jelang Pemilu, Apa Itu?
- Keren, Petani Muda Ini Bisa Hasilkan Rp1,5 Miliar dalam Sekali Panen
- Khawatir Terjadi Gempa Susulan, Warga Garut Pilih Berjaga di Luar Rumah
- Jokowi Undang Presiden MBZ Kunjungi Indonesia
Beberapa orang berspekulasi zat beracun seperti arsenik, atau trauma psikologis akibat mengonsumsi sisa-sisa manusia, mungkin ikut berperan dalam menyebabkan kematian. Namun, penjelasan yang lebih mungkin terletak pada kekurangan gizi dan sifat tidak organik dari tulang manusia.
Tulang manusia memang kaya akan mineral seperti kalsium, namun kurang akan nutrisi esensial dan kalori. Mengonsumsi tulang sebagai sumber makanan utama bisa menyebabkan masalah pencernaan yang parah, termasuk sumbatan usus, terutama dalam konteks populasi yang sudah melemah, yang pada akhirnya berujung fatal.
Menariknya, pada awal abad ke-19, pemahaman tentang kekayaan mineral tulang mengubah cara penggunaannya. Setelah Perang Napoleon, tulang-tulang prajurit dan kuda yang tewas dalam Pertempuran Waterloo dikumpulkan, digiling, dan digunakan sebagai pupuk, bukan sebagai makanan, sebagai bentuk pengakuan terhadap kandungan mineral yang melimpah.
Meskipun kisah tragis tentang roti tulang Paris tetap menjadi masa kelam, warisan yang unik terus berlanjut di Inggris.
![Sejarah Kelam di Paris, Tulang Manusia Digiling Jadi Tepung untuk Membuat Roti](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/12/3/1701598701374-pmbig.jpeg)
Di Gloucestershire, muncul jenis roti yang dikenal sebagai 'Roti Tulang,' dinamai bukan berdasarkan bahan-bahannya tetapi karena pengumpul tulang di sepanjang Sungai Severn pada tahun 1860-an. Roti ini, untungnya, tidak mengandung sisa-sisa tulang manusia.