Sejak 2000 Tahun Lalu Sampai Sekarang Fosil Mungil Ini Disembah Umat Hindu dan Buddha, Kini Terancam Punah
Shaligram berasal dari daerah terpencil di Nepal utara, Lembah Sungai Kali Gandaki di Mustang.
Batu Shaligram ini dianggap sebagai perwujudan dewa Hindu, Wisnu.
Foto: Amazon
Shaligram disimpan di rumah-rumah dan kuil, dianggap sebagai dewa yang hidup dan anggota masyarakat aktif. Foto: Dewa Wisnu Sumber Foto: Wikipedia
Ziarah Shaligram
Umat Hindu banyak yang melakukan perjalanan ziarah untuk mencari Shaligram ke Nepal. Antropolog Holly Walters dari Wellesley College Amerika Serikat juga pernah mengikuti para peziarah Hindu yang melakukan perjalanan mencari Shaligram di Nepal.
Langka dan Terancam Punah
Menurut Walters, saat ini semakin sulit mencari fosil batu ini akibat penambangan kerikil dan juga dampak perubahan iklim.
berita untuk kamu.
Mitologi Shaligram dikaitkan dengan dua legenda. Pertama dikisahkan dalam tiga teks suci Hindu; Varaha, Padma, dan Brahmavaivarta Puranas. Dalam setiap versi cerita ini, Dewa Wisnu, yang diyakini sebagai pencipta tertinggi, dikutuk oleh Dewi Tulsi, yang juga disebut Brinda, karena membahayakan kesuciannya. Menurut cerita, Wisnu menyamar sebagai suami Tulsi, Jalandhar agar dewa Siwa bisa membunuh iblis dalam perkelahian. Ini karena Jalandhar, lahir dari mata ketiga Siwa, sebelumnya telah memenangkan anugerah dari Dewa Brahma bahwa kesucian istrinya akan membuatnya tak terkalahkan dalam pertempuran apa pun.
Marah atas penipuan itu, Tulsi mengubah dirinya menjadi sungai – Kali Gandaki – dan mengubah Wisnu menjadi batu sungai, sebuah Shaligram. Dengan cara ini, Wisnu akan terus dilahirkan darinya, seperti anak kecil, sebagai pembayaran atas hutang karma membunuh suaminya dan menjadikannya seorang janda. Lanskap Mustang dengan demikian mewakili tubuh Tulsi dan Wisnu, menghasilkan batu Shaligram sebagai perwujudan perairan Kali Gandaki. Sumber: The Conversation
Waktu Ziarah Shaligram
Ziarah mencari Shaligram di Himalaya biasanya berlangsung pada April dan Juni, kemjudian antara akhir Agustus dan November. Para peziarah menyusuri Kali Gandaki dan mengamati dasar sungai apakah ada batu spiral hitam tersebut yang muncul dari dalam pasir.
Dampak Perubahan Iklim
Namun sayangnya, tulis Walters, Shaligram belakangan ini semakin langka. Perubahan iklim, mencairnya gletser dengan lebih cepat, dan penambangan kerikil di Kali Gandaki mengubah aliran sungai, sehingga semakin sedikit Shaligram yang muncul setiap tahun.
Ini utamanya karena Kali Gandaki dialiri oleh air lelehan dari Dataran Tinggi Tibet Selatan. Tetapi dengan menghilangnya gletser, sungai menjadi lebih kecil dan bergeser dari lapisan fosil yang mengandung amonit yang dibutuhkan untuk menjadi Shaligram. Namun untuk saat ini, mayoritas peziarah masih dapat menemukan setidaknya beberapa Shaligram setiap kali mereka melakukan perjalanan ke Mustang, tetapi semakin sulit.
- Hari Ariyanti
Nenek moyang orang Jawa ini dikenal pemberani, mereka tak mau tunduk pada penguasa. Selain itu, mereka dikenal ahli bangun candi.
Baca SelengkapnyaAgama tertua di Pulau Jawa ternyata bukan Hindu atau Buddha, tetapi kepercayaan terhadap satu Tuhan yang tak terlihat manusia.
Baca SelengkapnyaLonceng zaman Hindu Buddha ini punya fungsi penting yang hingga kini masih digunakan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Fosil gajah dan kura-kura purba ditemukan di Desa Jembarwangi, Sumedang.
Baca SelengkapnyaCandi Bogang disebut tidak dilanjutkan pembangunannya karena fungsinya telah digantikan Candi Mendut
Baca SelengkapnyaAda dua keluarga Muslim di sebuah sebuah perkampungan Buddha di Kampung Plandi, Kecamatan Tambak, Banyumas, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaSebuah foto AI memperlihatkan penampakan proses pemugaran Candi Borobudur.
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku banyak bicara hal mengenai kehidupan ketika mendatangi Ponpes Suryalaya.
Baca SelengkapnyaHabib Lutfi menilai penghargaan ini merupakan amanah yang diberikan kepadanya.
Baca Selengkapnya