Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Putin Bela China dalam Perang Dagang, Sebut AS Egois

Putin Bela China dalam Perang Dagang, Sebut AS Egois Xi Jinping sambut Donald Trump di Balai Agung Rakyat. ©REUTERS

Merdeka.com - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Jumat (7/6), berbagai taktik agresif yang dilakukan Amerika Serikat (AS), seperti serangan terhadap perusahaan telekomunikasi China Huawei, akan memicu perseteruan dagang yang semakin luas, dan mungkin juga perang nyata.

Pendapat itu disampaikan Putin di tengah-tengah pertemuannya dengan Presiden China Xi Jinping di St Petersburg, demikian sebagaimana dikutip dari The Straits Times pada Sabtu (8/6).

Menunjukkan bentuk solidaritasnya terhadap China, Vladimir Putin menuduh AS bersikap egois dalam mengendalikan kerja sama ekonomi internasionalnya. Dia mencontohkan upaya AS menggagalkan proyek pipa gas Rusia ke Eropa, serta seruan Washington kepada negara-negara untuk melarang Huawei -- produsen peralatan telekomunikasi terbesar di dunia-- memasok infrastruktur jaringan.

Menurut para pengamat, pernyataan Vladimir Putin tersebut --yang disampaikan di hadapan Xi Jinping dalam sebuah forum ekonomi-- adalah bentuk dukungan langsung Rusia terhadap China yang tengah terlibat perang dagang dengan AS.

"Negara-negara yang sebelumnya mempromosikan perdagangan bebas dengan persaingan jujur dan terbuka telah memulai perang dagang dan sanksi, menggunakan taktik memutarbalikkan dan menakut-nakuti, untuk menghilangkan pesaing," kritik Putin.

"Lihat misalnya pada situasi di sekitar Huawei yang tidak hanya didesak keluar (dari pasar AS), tetapi juga mendorong pihak-pihak lain untuk memboikotnya di pasar global. Ini sudah disebut sebagai perang teknologi pertama pada era digital di beberapa kalangan," lanjutnya.

Menurut Putin, dunia berisiko tergelincir ke era ketika aturan internasional berisiko ditukar oleh mekanisme pemerintahan dan hukum yang merupakan cara AS berperilaku saat ini.

"AS menyebarkan yurisdiksinya secara sepihak ke seluruh dunia," tambah Putin.

Ditambahkan olehnya, bahwa kebiajakn AS saat ini berpotensi memicu konflik tanpa akhir, perang perdagangan, dan mungkin risiko lebih.

"Secara kiasan, itu adalah jalan menuju pertempuran tanpa aturan yang mengadu domba semua orang," lanjut Putin mengkritik.

Putin juga mengeluhkan posisi dolar AS dan menyebutnya sebagai alat tekanan dalam sistem keuangan global sehingga harus dipertimbangkan kembali.

Di lain pihak, Presiden China Xi Jinping memberikan nada yang lebih tenang, menyerukan kekuatan dunia untuk melindungi sistem perdagangan multilateral global. Berbicara melalui seorang penerjemah, dia menilai sulit membayangkan jeda total antara Amerika Serikat dan China.

"Kami tidak tertarik dengan ini, dan mitra Amerika kami juga berpikiran serupa. Presiden Trump adalah teman saya, dan saya yakin dia juga tidak tertarik dengan ini," kata Xi.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024
Putin Ungkap Alasan Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024

Putin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga

Baca Selengkapnya
Putin Kembali Menang Pemilu Rusia, Jadi Pemimpin Terlama Lampaui Stalin
Putin Kembali Menang Pemilu Rusia, Jadi Pemimpin Terlama Lampaui Stalin

Putin Kembali Menang Telak dalam Pemilu Rusia, Jadi Pemimpin Terlama Lampaui Stalin

Baca Selengkapnya
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya
China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya

Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bersyukur Pemilu Berjalan Lancar di saat Geopolitik Global Kurang Kondusif
Jokowi Bersyukur Pemilu Berjalan Lancar di saat Geopolitik Global Kurang Kondusif

Dia melihat masyarakat riang gembira berbondong-bondong ke TPS.

Baca Selengkapnya
Proyeksi 2024, Ekonomi AS Masih Lebih Perkasa Dibandingkan China
Proyeksi 2024, Ekonomi AS Masih Lebih Perkasa Dibandingkan China

AS dan China tengah terlibat dalam persaingan menjadi raksasa ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya
Prabowo Akan Temui Xin Jinping di China Sore Ini, Bahas Apa?
Prabowo Akan Temui Xin Jinping di China Sore Ini, Bahas Apa?

Kemhan menyebut Menhan ke China untuk mempererat hubungan kerja sama Indonesia dan China utamanya di bidang pertahanan.

Baca Selengkapnya
Pameran Perdagangan Terbesar di China Sepi, Pedagang Ngeluh: Harga Barang Kami Semurah Kol di Pasar
Pameran Perdagangan Terbesar di China Sepi, Pedagang Ngeluh: Harga Barang Kami Semurah Kol di Pasar

Eksportir dan pedagang di pameran perdagangan besar China mengeluhkan sepinya pembeli akibat ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
Menlu China dan Mantan PM Inggris Temui Jokowi di Istana, Ini yang Dibahas
Menlu China dan Mantan PM Inggris Temui Jokowi di Istana, Ini yang Dibahas

Retno mengatakan China adalah salah satu mitra dagang penting Indonesia.

Baca Selengkapnya