McDonald's Tutup 850 Cabang, Coca Cola & Pepsi Hentikan Operasional di Rusia
Merdeka.com - Sejumlah perusahaan franchise dunia menghentikan operasionalnya di Rusia karena invasi ke Ukraina. McDonald's menyampaikan telah menutup sementara sekitar 850 restorannya di Rusia. Dalam pernyatannya, McDonald's mengungkapkan langkah ini dilakukan karena penderitaan yang dialami masyarakat Ukraina karena invasi Rusia.
Restoran makanan cepat saji ini mengatakan "tidak mungkin memprediksi" kapan ratusan cabang itu akan dibuka kembali.
"Konflik di Ukraina dan krisis kemanusiaan di Eropa telah menyebabkan penderitaan yang tidak terkatakan untuk orang-orang tak berdosa," jelas CEO McDonald's, Chris Kempczinski dalam sebuah memo kepada para stafnya yang dibagikan secara publik.
"Sebagai sebuah sistem, kami bergabung dengan dunia mengecam agresi dan kekerasan serta berdoa untuk perdamaian," lanjutnya, dikutip dari BBC, Rabu (9/3).
Walapun operasional dihentikan, McDonald's mengatakan akan tetap menggaji sekitar 62.000 karyawannya di Rusia.
Tidak hanya McDonald, Starbucks juga menyampaikan akan menutup 100 cabangnya di Rusia dan akan tetap menggaji sekitar 2.000 karyawannya.
McDonald's juga menutup sementara 108 restorannya di Ukraina, dan tetap menggaji karyawannya dan menyumbangkan USD 5 juta atau sekitar Rp 71 miliar untuk dana bantuan karyawan.
McDonald's, Coca Cola, dan perusahaan lainnya ditekan untuk bertindak ketika kekerasan Rusia terhadap warga sipil meningkat.
Tagar #BoikotMcDonalds dan #BoikotCocaCola trending di Twitter pada Senin.
Sementara itu, Coca Cola dan Pepsi menyampaikan pada Selasa, mereka menghentikan penjualan produk minuman soda mereka di Rusia. Coca Cola menyampaikan, usahanya di Rusia dan Ukraina menyumbang sekitar 1 persen sampai 2 persen pendapatan usaha bersih pada tahun 2021.
Sementara itu, Pepsi mengatakan akan tetap menjual produk kebutuhan sehari-hari di Rusia seperti susu dan makanan bayi.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
CEO McDonald’s Curhat Bisnisnya Anjlok Akibat Perang Israel Vs Hamas
McDonald's dan Starbucks telah mengalami kampanye boikot yang sebagian besar dilakukan secara spontan dan dilakukan oleh akar rumput.
Baca SelengkapnyaStarbucks: Kami Tak Pernah Beri Pendanaan Kepada Pemerintah Israel
Perusahaan menjelaskan putusan untuk membubarkan kepartneran di Israel sudah terjadi sejak tahun 2003 silam yang disebabkan oleh tantangan operasional.
Baca SelengkapnyaPertama di Indonesia, Gerai Starbucks Ini Berkonsep Ramah Lingkungan
Gerai baru kopi asal Amerika Serikat tersebut hadir untuk membantu mengurangi dampak lingkungan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Warga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'
Masyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.
Baca SelengkapnyaMcDonald’s Tutup Seluruh Gerai di Sri Lanka Akibat Tak Higienis
Media lokal melaporkan bahwa McDonald's mengajukan gugatan terhadap Abans atas tuduhan kebersihan yang buruk.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Ban Ternama di Cikarang Tutup, Nasib Ribuan Karyawannya Terancam PHK Massal
Penutupan dilakukan karena di tahun ini tidak ada lagi orderan atau pemesanan yang masuk dari vendornya.
Baca SelengkapnyaFenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam
Padahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.
Baca Selengkapnya15 Pasar Jalanan Tertua di Dunia, Ada yang Sudah Berdiri Ribuan Tahun Lalu
Banyak sekali pasar jalanan di seluruh penjuru dunia yang sudah berdiri sejak ribuan tahun lalu. Yuk, simak pasar jalanan apa saja yang paling tua di dunia!
Baca Selengkapnya