Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kim Jong-nam Diduga Adalah Informan CIA

Kim Jong-nam Diduga Adalah Informan CIA kim jong nam. ©telegraph

Merdeka.com - Kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Jong-nam yang tewas dibunuh di Malaysia pada 2017 diduga sebagai informan bagi Badan Intelijen Amerika Serikat atau CIA. Kabar itu diungkap oleh harian the Wall Street Journal kemarin.

Surat kabar itu mengutip "narasumber anonim yang memahami masalah itu" menjelaskan banyak detail hubungan Kim Jong-nam dengan CIA. Namun, banyak di antara informasi itu masih bersifat samar, demikian seperti dikutip dari The Guardian, Selasa (11/6/2019).

Sumber itu mengatakan bahwa Kim Jong-nam kerap berkontak dengan dinas keamanan negara lain, khususnya China.

Wall Street Journal melanjutkan, Kim Jong-nam melakukan perjalanan ke Malaysia pada Februari 2017 untuk bertemu dengan kontak CIA-nya, meskipun itu mungkin bukan satu-satunya tujuan dari perjalanan tersebut.

Tidak jelas apakah pertemuan antara Kim Jong-nam dengan kontak CIA-nya berhasil terlaksana. Namun satu hal yang pasti, kakak tiri Kim Jong-un itu tewas setelah dua perempuan meracuninya dengan racun saraf VX di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada Februari 2017.

Kedua wanita itu, yang sempat ditangkap dan disidangkan atas tuduhan pembunuhan, telah dibebaskan oleh peradilan Malaysia pada tahun ini. Keduanya diyakini dijebak oleh dalang sebenarnya untuk melakukan pembunuhan tersebut.

Siti Aisyah asal Indonesia telah menerima putusan discharge not amounting to an acquittal (dibebaskan dari persidangan dan dilepaskan dari penahanan) pada Maret 2019.

Sementara Doan Thi Huong asal Vietnam divonis dengan dakwaan baru yang lebih ringan. Hakim memberikan vonis 3 tahun 4 bulan penjara terhitung tanggal penangkapan Doan Thi Huong, yaitu 15 Februari 2017.

Hukuman penjara Doan Thi Huong habis pada setidaknya tahun 2020. Namun, karena dikurangi hak remisi sepertiga dari total hukuman, ia bebas pada awal Mei 2019 dan kembali ke Vietnam, kata pengacara Doan, Hisyam Teh Poh Teik.

Dugaan bahwa Kim Jong-nam adalah informan CIA belum bisa terkonfirmasi secara independen, Reuters melaporkan.

Sementara CIA menolak untuk berkomentar, NDTV India melaporkan.

Tetapi, Anna Fifield, kepala biro Washington Post di Beijing, dalam bukunya The Great Successor menulis, "King Jong-nam [sic] menjadi informan CIA. Saudaranya (Kim Jong-un) akan menganggap bahwa berbicara dengan mata-mata Amerika sebagai tindakan berbahaya. Tetapi King Jong-nam [sic] memberikan informasi kepada mereka, biasanya bertemu dengan penangannya di Singapura atau Malaysia."

The Wall Street Journal dalam laporannya menulis, "Beberapa mantan pejabat AS mengatakan saudara tiri, yang telah tinggal di luar Korea Utara selama bertahun-tahun dan tidak memiliki basis kekuatan yang dikenal di Pyongyang, tidak mungkin dapat memberikan rincian tentang pekerjaan dalam negeri negara yang penuh rahasia itu."

Beberapa mantan pejabat juga mengatakan bahwa Kim Jong-nam hampir pasti telah melakukan kontak dengan dinas keamanan negara-negara lain, terutama China, kata jurnal itu.

Para pejabat Korea Selatan dan AS mengatakan pihak berwenang Korea Utara memerintahkan pembunuhan terhadap Kim Jong-nam, yang telah mengkritik pemerintahan dinasti keluarganya. Pyongyang membantah tuduhan itu.

Reporter: Rizki Akbar Hasan

Sumber: Liputan6.com

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Intelijen Korsel Ungkap Hamas Pakai Senjata Korea Utara, Kim Jong Un Sempat Perintahkan Bantu Perjuangan Palestina

Intelijen Korsel Ungkap Hamas Pakai Senjata Korea Utara, Kim Jong Un Sempat Perintahkan Bantu Perjuangan Palestina

Intelijen Korea Selatan mengungkapkan bahwa Hamas menggunakan senjata Korea Utara. Berikut informasinya.

Baca Selengkapnya
Kim Jong Un: Ekonomi Korea Utara Sangat Menyedihkan

Kim Jong Un: Ekonomi Korea Utara Sangat Menyedihkan

Diktator ini mengakui kondisi perekonomian negaranya mengalami krisis yang parah.

Baca Selengkapnya
Sebelum Daftar Jadi Caleg, Chong Sung Kim Buka Usaha Garmen di Indonesia

Sebelum Daftar Jadi Caleg, Chong Sung Kim Buka Usaha Garmen di Indonesia

Chong Sung Kim bercerita bahwa setelah melaksanakan kewajibannya di Korea dia berencana untuk berinvestasi ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dibantu Intelijen Israel, Pasukan Otoritas Palestina Diam-Diam Masuk ke Gaza, Ini Tujuannya

Dibantu Intelijen Israel, Pasukan Otoritas Palestina Diam-Diam Masuk ke Gaza, Ini Tujuannya

Dibantu Intelijen Israel, Pasukan Otoritas Palestina Diam-Diam Masuk ke Gaza, Ini Tujuannya

Baca Selengkapnya
Media Barat Bukan Dewa, New York Times, Washington Post dan Lainnya Lebih Pro-Israel dalam Pemberitaan Isu Palestina, Ini Buktinya

Media Barat Bukan Dewa, New York Times, Washington Post dan Lainnya Lebih Pro-Israel dalam Pemberitaan Isu Palestina, Ini Buktinya

The Intercept melakukan analisis terhadap lebih dari 1.000 artikel yang diterbitkan media-media Barat terkait agresi Israel di Jalur Gaza, Palestina.

Baca Selengkapnya
Media Asing Terkemuka Sebut Jokowi Akhiri Masa Jabatan dengan Mengecewakan

Media Asing Terkemuka Sebut Jokowi Akhiri Masa Jabatan dengan Mengecewakan

Dalam editorialnya, The Economist menyorot soal pencalonan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya
Benarkah ISIS Diciptakan CIA-Mossad? Begini Faktanya

Benarkah ISIS Diciptakan CIA-Mossad? Begini Faktanya

Dugaan bahwa ISIS dibentuk Israel karena organisasi ini tidak pernah gencar menyerang negara Zionis tersebut.

Baca Selengkapnya
New York Times Larang Jurnalisnya Gunakan Kata 'Genosida' dan 'Palestina' Saat Tulis Berita Soal Perang Israel di Gaza

New York Times Larang Jurnalisnya Gunakan Kata 'Genosida' dan 'Palestina' Saat Tulis Berita Soal Perang Israel di Gaza

Editor media ternama Amerika ini mengeluarkan memo terkait larangan tersebut.

Baca Selengkapnya