Karya Mural China Pertama Berusia 4.000 Tahun Ditemukan, Ungkap Asal Usul Penggunaan Kuas dalam Seni Lukis
Karya Mural China Pertama Berusia 4.000 Tahun Ditemukan, Ungkap Asal Usul Penggunaan Kuas dalam Seni Lukis
Reruntuhan Shimao, yang terletak di Provinsi Shaanxi, China, kembali membuat gempar para sejarawan dengan temuan baru yang mengungkapkan potongan-potongan seni kuno yang mengesankan.
Rangkaian mural yang ditemukan baru-baru di Shimao mengindikasikan teknik pembuatan lukisan dinding China mungkin telah ada lebih dari 4.000 tahun yang lalu.
Pada masa itu, situs ini, yang merentang dari Periode Longshan akhir (sekitar 2350 hingga 1950 SM) hingga Dinasti Xia (abad ke-21 hingga abad ke-16 SM), adalah sebuah kota batu megah yang meliputi area seluas empat kilometer persegi.
Sumber: Ancient Pages
Foto: Shaanxi Provincial Archaeological Research Institute
Sejak tahun 2011, para arkeolog telah menemukan banyak artefak berharga di Reruntuhan Shimao, termasuk batu giok yang diukir dan sekitar 200 lukisan mural warna-warni.
Foto: Shaanxi Provincial Archaeological Research Institute
Para ahli dari Institut Arkeologi Provinsi Shaanxi menyatakan, setelah melakukan percobaan laboratorium dan analisis, proses dasar dan teknik rendering yang digunakan pada mural di Reruntuhan Shimao tampak mirip dengan teknik yang digunakan pada lukisan fresko dari Dinasti Han (202 SM - 220 M) dan dinasti-dinasti berikutnya.
Fakta ini mengungkapkan bahwa teknik-teknik ini telah digunakan lebih dari 4.000 tahun yang lalu.
Sumber: Ancient Pages
Penggunaan Kuas
Penemuan mengejutkan lainnya adalah jejak lapisan pigmen pada salah satu mural, yang menandakan bahwa alat mirip kuas digunakan untuk pembuatan mural. Ini sangat menarik karena sebelumnya dianggap bahwa kuas tersebut dianggap ditemukan oleh Meng Tian, seorang jenderal pada Dinasti Qin (221 – 207 SM).
berita untuk kamu.
"Sejarah penggunaan kuas oleh masyarakat Tiongkok akan ditulis ulang jika alat yang digunakan untuk membuat mural tersebut dipastikan adalah kuas," kata para ahli.
Foto: Shaanxi Provincial Archaeological Research Institute
Namun, misteri lainnya muncul terkait jenis pigmen yang digunakan dalam mural ini. Pigmen tersebut terbuat dari glaukonit, yang biasanya ditemukan di laut, sementara Reruntuhan Shimao terletak di Dataran Loess yang jauh dari laut.
"Sumber pigmen juga menjadi perhatian untuk penelitian lebih lanjut."
Arkeolog
Sumber: Ancient Pages
Menurut catatan sejarah, mural China ini telah digunakan sejak lama untuk menghiasi rumah dan bahkan kuburan, mungkin sejak Dinasti Zhou Barat (1046 - 771 SM). Mural ini terutama ditemukan di Utara China, yang menunjukkan bahwa wilayah tersebut adalah tempat lahirnya mural khas China. Temuan menarik ini telah membuka jendela baru dalam pemahaman kita tentang sejarah seni dan budaya China kuno.
Sumber: Ancient Pages
- Hari Ariyanti
Penemuan jejak kaki raksasa ini menghebohkan warga desa Pingyan, provinsi Guizhou, China.
Baca SelengkapnyaSidik jari itu ditemukan di sebuah bejana tanah liat kuno di Orkney, Skotlandia.
Baca SelengkapnyaAlasan karyawan di zaman Mesir kuno bolos kerja unik-unik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Para ilmuwan di Eropa mengumumkan pada Kamis (5/10), 2023 adalah tahun terpanas yang pernah tercatat dalam sejarah manusia.
Baca SelengkapnyaArkeolog kaget dengan kondisi guci yang masih utuh.
Baca SelengkapnyaSelain itu, gua ini juga menyimpan sejumlah karya seni, termasuk tulang auroch yang diukir dengan gambar auroch dan wajah manusia.
Baca SelengkapnyaMumi ini ditemukan terkubur di pinggir jalan, masih terbungkus rapi dengan kain katun.
Baca SelengkapnyaDapur istana ini ditemukan di sebuah kastil kuno di Anatolia.
Baca SelengkapnyaTemuan ini sangat menarik karena DNA biasanya sangat rentan rusak seiring berjalannya waktu, meskipun dalam kondisi yang tepat, ia bisa terawetkan dalam beberap
Baca Selengkapnya