Indonesia raih skor 64 dalam indeks Kebebasan di Dunia 2018
Merdeka.com - Lembaga pemantau hak asasi Freedom House yang bermarkas di Amerika Serikat kemarin merilis laporan tahunan Indeks Kebebasan Dunia 2018. Indonesia meraih skor 64 dan masuk kategori 'bebas sebagian' dari 195 negara yang disurvei.
Skor 100 menandakan negara itu 'bebas' dan skor 0 berarti negara itu 'tidak bebas'.
Untuk kategori kebebasan politik, Indonesia mendapat skor 2 dari skala 7. Dan kebebasan sipil berada di skor 4 dari skala 7. Angka 1 berarti paling bebas dan angka 7 berarti paling tidak bebas.
Dikutip dari laman Freedom House, laporan ini menyebutkan, secara umum, sebanyak 45 persen dari 195 negara dinyatakan 'bebas', 30 persen 'bebas sebagian', dan 25 persen 'tidak bebas'. Secara populasi ada 39 persen warga dunia yang saat ini kondisinya dinyatakan 'bebas', 24 persen 'bebas sebagian' dan 37 persen 'tidak bebas'.
peta indeks kebebasan dunia ©Freedom House
Finlandia, Norwegia, dan Swedia, berada di puncak sebagai negara paling 'bebas' dengan skor 100, diikuti Kanada (99). Negara-negara di urutan paling bawah yang dinyatakan paling 'tidak bebas' adalah Suriah (1), Tibet (1), Sudan Selatan (2), Korea Utara dan Eritrea (3).
Laporan ini juga menyimpulkan pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump ikut menggerus standar demokrasi Amerika yang menyebabkan menurunnya tingkat kebebasan global.
"Demokrasi sedang diserang dan mengalami kemunduran di seluruh dunia, krisis ini kian parah seiring standar demokrasi Amerika yang merosot dengan cepat," kata kesimpulan laporan Freedom House, seperti dilansir laman CNN, Selasa (16/1).
Dalam beberapa dekade, pada 2017, demokrasi di berbagai belahan dunia mengalami krisis serius dilihat dari parameter pemilihan umum yang bebas dan adil, hak-hak minoritas, serta kebebasan pers serta penegakan hukum.
Tahun 2017 juga menjadi tahun ke-12 penurunan tingkat kebebasan dunia secara global. Negara seperti Turki, Venezuela, Polandia, dan Tunisia termasuk dalam 71 negara yang standar kebebasannya mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya.
Laporan Indeks Kebebasan di Dunia ini sudah dipublikasikan sejak 1973 dan kerap menjadi rujukan para penentu kebijakan, wartawan, akademisi, aktivis, dan kalangan lain.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaBank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaForbes mencatat, hanya ada 26 dari 760 orang di dunia, yang memiliki kekayaan melimpah dari nol dengan kerja keras sendiri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Melansir Forbes, orang terkaya Indonesia ini masuk sebagai orang terkaya peringkat enam, se-Asia.
Baca SelengkapnyaSementara dari skor khusus negara- negara Asia Tenggara, Indonesia berada pada peringkat ke-6
Baca SelengkapnyaPeran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca SelengkapnyaDari daftar yang tertera, Indonesia menempatkan satu wakil konglomerat paling kaya di Asia.
Baca SelengkapnyaDari penelitian yang dilakukan, melibatkan beragam keluarga dari berbagai negara, salah satunya Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia mendominasi saham Freeport, pekerja lokal terus bertambah.
Baca Selengkapnya