Gerilyawan komunis Filipina kini dianggap teroris
Merdeka.com - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, sepertinya memang tidak berniat berdamai dengan Partai Komunis Filipina (PKF) dan kelompok bersenjatanya, Tentara Rakyat baru. Kini, Duterte menganggap PKF dan sayap militernya sebagai teroris.
Menurut juru bicara kepresidenan Filipina, Harry Roque, Duterte meneken pernyataan yang kalau PKF dan kelompok bersenjatanya adalah teroris. Dia mengatakan hal itu sebagai langkah awal sebelum menyatakan mereka sebagai organisasi terlarang, seperti dilansir dari laman Associated Press, Selasa (5/12).
Jika deklarasi itu diajukan dan disetujui pengadilan, maka gerilyawan komunis Filipina bakal bernasib sama dengan kelompok Abu Sayyaf. Militan Abu Sayyaf masuk dalam daftar hitam teroris Filipina sejak dua tahun lalu, dan diperangi dengan dasar undang-undang antiteror.
Sikap keras Duterte terhadap gerilyawan komunis sama saja menutup pintu perundingan perdamaian, dan memperpanjang konflik bersenjata sudah berjalan puluhan tahun.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan
Jokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca SelengkapnyaJK Kritik Netralitas Jokowi di Pilpres 2024, Ini Respons Istana
JK menyatakan bahwa semua pejabat sampai kepala pemerintah, presiden turut diambil sumpahnya agar berlaku adil bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaKoalisi Masyarakat Sipil Beri Somasi Kedua Kepada Jokowi Agar Minta Maaf Karena Kecurangan Pemilu
Somasi pertama dikirim oleh Koalisi Masyarakat Sipil pada tanggal 9 Februari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Sindir Kantor Pemda Dicat Sesuai Warna Parpol Penguasa
Menurut Jokowi, setiap daerah harus menonjolkan keunggulan yang dimiliki agar setiap daerah memiliki perbedaan.
Baca SelengkapnyaRespons Petisi Kritik Jokowi, Arus Bawah Indonesia Nyatakan Dukung Penuh Pemerintah
Dukungan dari Arus Bawah Indonesia ini juga sebagai upaya mengawal demokrasi dan menyukseskan gelaran Pilpres 2024 dalam sekali putaran.
Baca SelengkapnyaDPR Puji Upaya Pemerintah Jokowi Cegah Dampak Konflik Timur Tengah
Indonesia tak pernah setuju tindakan kekerasan dalam bentuk apapun
Baca SelengkapnyaPuan soal Ramai Petisi Akademisi Kritik Jokowi: Biarlah Rakyat yang Menilai
Ramai akademisi mengeluarkan petisi untuk Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK
Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca SelengkapnyaGanjar Kritik Jokowi Sering Beda Sikap dan Perkataan: Rakyat Sulit Percaya
Calon Pesiden (Capres) nomor urut 03, Ganjar Pranowo mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kerap berubah pernyataan dan sikapnya.
Baca Selengkapnya