Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

China sebut ada kemungkinan warganya bertempur di Irak

China sebut ada kemungkinan warganya bertempur di Irak Konflik Irak. ©Reuters/Ali al-Mashhadani

Merdeka.com - Utusan Khusus China untuk Timur Tengah Wu Sike hari ini mengatakan para ekstremis muslim dari wilayah Xinjiang, sebelah barat China, kemungkinan telah pergi ke Timur Tengah untuk menjalani pelatihan dan beberapa di antaranya telah menyeberang ke Irak untuk berpartisipasi dalam konflik di sana.

China telah berulang kali menyatakan keprihatinan tentang meningkatnya kekerasan di Irak dan serangan dari kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), yang telah menguasai banyak wilayah di utara negara itu di saat pasukan Baghdad runtuh, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Senin (28/7).

ISIS telah menamai dirinya sebagai Negara Islam (IS) dan menyatakan pembentukan sebuah kekhalifahan di atas tanah yang telah mereka kuasai di Suriah dan Irak.

Wu Sike, yang baru saja kembali dari wilayah tersebut, mengatakan kepada wartawan bahwa China sangat khawatir tentang peran kelompok-kelompok ekstremis dalam pertempuran di Suriah dan Irak.

"Beberapa isu hangat di Timur Tengah telah memberikan ruang bagi kelompok teroris, khususnya krisis di Suriah yang telah merubah negara itu menjadi tempat pelatihan bagi ekstremis dari berbagai negara," kata dia.

"Para ekstremis ini berasal dari negara-negara Islam, Eropa, Amerika Utara dan China. Setelah mereka tenggelam dalam ide-ide ekstremis dan ketika mereka kembali ke rumah mereka, maka itu akan menimbulkan tantangan dan risiko keamanan parah pada negara-negara itu," jelas Wu, yang memiliki pengalaman diplomatik selama 40 tahun di Timur Tengah dan mampu berbicara bahasa Arab.

Xinjiang, rumah bagi warga muslim Uighur yang berbicara bahasa Turki, telah dilanda kerusuhan selama bertahun-tahun dan telah disalahkan oleh Beijing terkait kelompok ekstremis yang ingin mendirikan negara merdeka disebut Turkestan Timur.

Sementara banyak ahli di luar China meragukan kelompok-kelompok ini telah mendekati kemampuan para teroris, namun Beijing telah menuduh beberapa warga Uighur membuat jalan mereka ke Afghanistan dan Pakistan dalam beberapa tahun terakhir.

Wu tidak akan menjelaskan berapa banyak jumlah warga China mungkin ada di Timur Tengah baik itu untuk melakukan pertempuran atau dilatih, dan mengatakan bahwa dia mengerti dari laporan media asing jumlah itu sudah mencapai sekitar seratus orang.

"Sebagian besar mereka adalah elemen Turkestan Timur," kata Wu. Dia menambahkan bahwa ini adalah salah satu topik yang dia bicarakan di perjalanannya, terutama ketika dia berada di Turki, yang merupakan rumah bagi populasi etnis Uighur di pengasingan dalam jumlah besar.

"Mereka semuanya tidak tentu akan kembali (ke China). Beberapa di antaranya akan tetap berpartisipasi dalam konflik, mungkin menyeberang ke Irak," kata dia, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Badan-badan intelijen AS memperkirakan sekitar 7.000 dari 23.000 ekstremis yang beroperasi di Suriah adalah pejuang asing, sebagian besar dari Eropa.

Wu menjelaskan China akan melakukan semua hal yang bisa dilakukan untuk membantu negara-negara Timur Tengah melawan teror karena ini juga dalam kepentingan terbaik China.

China adalah klien minyak terbesar bagi Irak, dan perusahaan energi milik negara, meliputi PetroChina, Sinopec Group dan CNOOC Ltd, bersama-sama memiliki lebih dari seperlima dari proyek minyak Irak setelah mengamankan beberapa bidang melalui lelang pada tahun 2009.

Wu, yang belajar di Irak pada tahun 1970-an, mengatakan bahwa meskipun ada kekerasan dia yakin dengan masa depan negara itu dan keterlibatan China dalam sektor energi.

"Dalam jangka panjang China memiliki keyakinan dalam rekonsiliasi politik dan pembangunan ekonomi Irak, jadi kami memiliki keyakinan di masa depan terkait kerja sama (energi) ini," katanya.

(mdk/fas)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya
China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya

Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Waspadai Konflik Timur Tengah Hingga Pelemahan Ekonomi China
Pemerintah Waspadai Konflik Timur Tengah Hingga Pelemahan Ekonomi China

Ada beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Hilang di Timor Leste, WN China Lagi Teliti Pertambangan Tewas Tanpa Busana di Perbatasan
Hilang di Timor Leste, WN China Lagi Teliti Pertambangan Tewas Tanpa Busana di Perbatasan

Di lokasi yang berjarak kurang lebih delapan meter ditemukan satu buah handphone, sepatu, tas, linggis dan kacamata yang diduga milik korban.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

Baca Selengkapnya
Diwariskan Pada Anak Cucu, Warga Negara China Kelahiran Kebumen Ini Buka Usaha Makanan Indonesia di Negeri Rantau
Diwariskan Pada Anak Cucu, Warga Negara China Kelahiran Kebumen Ini Buka Usaha Makanan Indonesia di Negeri Rantau

Walaupun sudah lama meninggalkan tanah air, Ibu Bunga terdengar lancar berbahasa Indonesia.

Baca Selengkapnya
Tren Jumlah Penduduk Indonesia Terus Meningkat, Sementara China Menurun
Tren Jumlah Penduduk Indonesia Terus Meningkat, Sementara China Menurun

Jjumlah penduduk China berkurang 850.000 orang menjadi sekitar 1.411,75 juta pada tahun 2022.

Baca Selengkapnya
China Mengerahkan “Manusia Bersayap” Misterius ke Luar Angkasa, Seluruh Dunia Was-was
China Mengerahkan “Manusia Bersayap” Misterius ke Luar Angkasa, Seluruh Dunia Was-was

Disebut-sebut ada upaya untuk memantau pesawat luar angkasa.

Baca Selengkapnya
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.

Baca Selengkapnya
Empat Warganya Jadi Korban, China Minta Kedubes Terapkan Tanggap Darurat Seusai Ledakan Smelter di Morowali
Empat Warganya Jadi Korban, China Minta Kedubes Terapkan Tanggap Darurat Seusai Ledakan Smelter di Morowali

Kementerian Luar Negeri China terus berkoordinasi dengan lembaga pemerintah lainnya serta pemerintah daerah terkait kecelakaan itu.

Baca Selengkapnya