Berkat Mediasi China, Iran dan Arab Saudi Akhirnya Sepakat Berdamai
Merdeka.com - Iran dan Arab Saudi Jumat lalu sepakat berdamai mengakhiri perselisihan selama bertahun tahun berkat mediasi yang dilakukan oleh China. Permusuhan Iran dan Arab Saudi selama bertahun-tahun membuat kawasan Teluk kian memanas dengan munculnya konflik di Yaman dan Suriah.
Pengumuman perdamaian kedua negara itu dilakukan setelah ada pertemuan rahasia di Beijing antara pejabat tinggi kedua negara selama empat hari.
Teheran dan Riyadh sepakat melanjutkan hubungan diplomatik dan membuka kembali kedutaan masing-masing dalam waktu dua bulan. Demikian menurut pernyataan yang dirilis Iran, Arab Saudi, dan China.
"Kesepakatan juga termasuk pengakuan kedua negara terhadap kedaulatan masing-masing dan tidak ikut campur dalam urusan dalam negeri masing-masing," kata pernyataan yang dirilis, seperti dilansir laman Reuters, Jumat (10/3).
Arab Saudi memutus hubungan diplomatik dengan Iran pada 2016 setelah kedutaannya di Teheran diserbu massa lantaran Riyadh mengeksekusi ulama Syiah.
Saudi juga menuding Iran sebagai dalang penyerangan rudal dan drone pada kilang minyak di 2019 serta penyerangan kapal tanker minyak Saudi di Teluk. Iran membantah semua tuduhan itu.
Kelompok pemberontak Huthi dukungan Iran di Yaman juga melancarkan serangan rudal dan drone ke Arab Saudi.
Kesepakatan perdamaian antarkedua negara ditandatangani oleh pejabat keamanan Iran Ali Shamkhani dan penasihat keamanan nasional Saudi Musaid bin Muhammad Al-Aiban.
Diplomat China Wang Yi menyebut kesepakatan itu sebagai kemenangan dialog dan perdamaian.
Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan Saudi sudah mengabarkan perdamaian ini kepada Amerika Serikat meski Washington tidak terlibat langsung. Dia mengatakan AS akan mendukung proses perdamaian untuk mengakhiri perang di Yaman.
"Ini bukan soal China. Kami mendukung segala upaya meredakan ketegangan di Timur Tengah. Menurut kami hal itu sesuai dengan kepentingan kami dan sesuatu yang kami upayakan melalui kombinasi diplomasi dan pencegahan," kata Kirby.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Yakin China Bisa Cegah Eskalasi di Timur Tengah
Indonesia sendiri terus melakukan komunikasi diplomatik dengan Iran dan Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaChina Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya
Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca SelengkapnyaAS dan Negara Arab Punya Kejutan Soal Masa Depan Konflik Palestina-Israel, Diumumkan Sebelum Ramadan
AS dan Negara Arab Punya Kejutan Soal Konflik Palestina-Israel, Diumumkan Sebelum Ramadan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Meski Berhubungan Baik, Indonesia Tak Pernah Impor BBM dari Iran, Ini Alasannya
Pemerintah akui memiliki hubungan baik dengan Iran tapi tak pernah impor BBM dari negara Timur Tengah tersebut.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Terima Kunjungan Menlu China Bahas Kerja Sama Pertahanan
Menhan Prabowo Terima Kunjungan Menlu China Bahas Kerja Sama Pertahanan
Baca SelengkapnyaPerang Iran Vs Israel, Pemerintah Imbau WNI Tunda Perjalanan ke Timur Tengah
Kementerian Luar Negeri juga meminta para WNI segera menghubungi maskapai masing-masing untuk mendapatkan informasi terkini terkait penerbangan mereka.
Baca SelengkapnyaIran Akui Serangan ke Israel Balasan Atas Penyerangan Konsultan di Suriah
Iran Akui Serangan ke Israel Balasan Atas Penyerangan Konsultan di Suriah
Baca SelengkapnyaPenampakan Banyak Air, Emas & Berlian di Perut Bumi Arab, Padahal di Permukaan Pasir & Gersang
Di bawah permukaan pasir, ada banyak air menggenang hingga emas dan berlian.
Baca SelengkapnyaPemerintah Waspadai Konflik Timur Tengah Hingga Pelemahan Ekonomi China
Ada beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.
Baca Selengkapnya