AS hapus program penelitian gas rumah kaca NASA
Merdeka.com - Pemerintah Amerika Serikat secara diam-diam telah menghapus program Badan Antariksa Amerika (NASA) untuk melacak karbon dan metana serta efek gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap pemanasan global.
Jurnal Science mengatakan, Sistem Pemantauan Karbon NASA (CMS) adalah program yang melacak timbul dan tenggelamnya sumber karbon dan membuat model resolusi tinggi dari aliran karbon di planet.
"Sekarang, pemerintahan Presiden Donald Trump diam-diam telah membunuh CMS," katanya, dikutip dari Channel News Asia, Jumat (11/5).
Jurnal itu menulis, langkah itu sebagai sebuah serangan terhadap ilmu pengetahuan, terutama ilmu iklim. NASA sejauh ini menolak untuk memberikan alasan mengenai pembatalan program senilai USD 10 juta per tahun itu.
Juru Bicara NASA, Steve Cole mengatakan, tidak disebutkan CMS dalam kesepakatan anggaran yang ditandatangani Maret lalu.
Menurut Cole, Trump mengusulkan pemotongan proyek CMS dan empat misi ilmu bumi tahun lalu. Bantuan dana penelitian itu akan selesai.
Trump telah membatalkan misi ilmu bumi lain, seperti Orbiting Carbon Observatory 3 (OCO-3) dan mengumumkan penarikan AS dari kesepakatan iklim Paris tahun 2015.
Menurut Direktur Tufts University Center for International Environment and Resource Policy di Medford, Massachusetts, Kelly Sims Gallagher, pemotongan CMS membahayakan upaya untuk memverifikasi pengurangan emisi nasional yang disepakati dalam kesepakatan iklim Paris.
"Jika Anda tidak dapat mengukur pengurangan emisi, Anda tidak dapat yakin bahwa negara-negara mematuhi perjanjian," katanya dalam jurnal tersebut.
Membatalkan CMS adalah kesalahan besar.
(mdk/frh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Efek Rumah Kaca adalah Kondisi Pemanasan Atmosfer, Ketahui Penyebab dan Dampaknya
Penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pemanasan global.
Baca SelengkapnyaSedang Mengamati Luar Angkasa, NASA Tak Sengaja Temukan Sinyal Misterius dari Luar Galaksi
Para astronom NASA telah menemukan "sinyal" yang tidak dapat dijelaskan datang dari luar galaksi ini.
Baca SelengkapnyaAtmosfer adalah Lapisan Pelindung Bumi, Berikut Fungsi dan Komponen Penyusunnya
Atmosfer adalah lapisan gas yang menyelimuti suatu planet, termasuk bumi yang kita tinggali.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perbandingan Kecanggihan Stasiun Luar Angkasa China dengan Milik NASA CS, Siapa Unggul?
Berikut adalah perbandingan kecanggihan dua stasiun luar angkasa China dan NASA CS.
Baca SelengkapnyaPerkuat Ekosistem Wirausaha, MenKopUKM Jajaki Kerja sama dengan PUM Netherlands Senior Experts
MenKopUKM Teten Masduki menilai PUM Netherlands Senior Experts telah berhasil dalam menciptakan iklim usaha.
Baca SelengkapnyaNASA Temukan 4 Objek Unik Penghuni Luar Angkasa, dari Planet Pengembara hingga Berlian
Berikut daftar objek unik luar angkasa yang dirilis oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA)
Baca SelengkapnyaFOTO: Potret Memprihatinkan Kondisi Tumpukan Sampah di Jalur Gaza yang Semakin Menggunung dan Mengancam Kesehatan Para Pengungsi
Akibat penumpukan sampah yang terjadi, lingkungan di sekitar Kota Gaza mengalami dampak negatif yang serius.
Baca SelengkapnyaSebuah Baterai yang Dijatuhkan NASA dari Luar Angkasa Menimpa Rumah Seorang Pria
Objek yang menembus rumah Otero tersebut diperkirakan sebagai objek dibuang atau dijatuhkan dari Stasiun Antariksa Internasional (ISS).
Baca SelengkapnyaNASA Minta Bantuan Warga Dunia Amati Gerhana Matahari yang Berbeda di Tahun Ini, Begini Caranya
Fenomena langka ini tidak bisa disaksikan di Indonesia dan hanya bisa dilihat secara keseluruhan di wilayah Amerika Utara saja.
Baca Selengkapnya