Video itu berjudul “Live: 24 KOTA YOGYAKARTA SEKETIKA TERSAPU GELOMBANG TSUNAMI RAKSASA” diunggah oleh kanal CCTV BENCANA pada Selasa (19/9/2023).
Beredar video di YouTube yang mengklaim telah terjadi gelombang tsunami di Yogyakarta. Video itu berjudul “Live: 24 KOTA YOGYAKARTA SEKETIKA TERSAPU GELOMBANG TSUNAMI RAKSASA” diunggah oleh kanal CCTV BENCANA pada Selasa (19/9/2023).
Dalam thumbnail video dimuat keterangan “24 IBUKOTA LENYAP, DETIK-DETIK GELOMBANG TSUNAMI 10 METER GULUNG SEJUMLAH KOTA INI.”
Namun, bagaimana faktanya? Benarkah puluhan kota di Yogyakarta telah tersapu gelombang tsunami? Mari simak penelusuran oleh Cek Fakta merdeka.com
Cek Fakta merdeka.com pun melakukan penelusuran dengan mengunggah foto thumbnail ke situs Yandex. Hasil penelusuran menunjukkan bahwa foto gelombang tsunami ini telah digunakan oleh berbagai kanal untuk membuat video terkait bencana.
Video diawali dengan rekaman gelombang tsunami yang akan menghantam pinggiran perkotaaan. Cek Fakta merdeka.com pun melakukan penelusururan untuk mengetahui lebih lanjut.
Hasilnya, mengarah ke kanal Youtube ClipFlix Korea yang berjudul “[Invasi Kelima] Bagaimana cara bertahan dari kiamat? | klip film fiksi ilmiah | clipflix” yang diunggah 17 Juni 2023. Adapun video tersebut rupanya potongan film ‘The 5th Wave’ saat bencana tsunami melanda.
Penelusuran kembali dilakukan dengan mengunggah capture video mobil yang sedang tenggelam ke situs Yandex. Video tersebut bersumber dari kanal Youtube Amir Waince berjudul “Cars Crossing the road of flood” pada 23 Maret 2022.
Selain itu, potongan video lainnya yang juga digunakan adalah momen saat kapal di sebuah perairan terhantam derasnya tsunami. Setelah dilakukan penelusuran melalui Yandex, video tersebut berasal dari unggahan kanal Vivek Patel pada 14 Maret 2011 dengan judul “Footage of Moments Tsunami Hit Japan.”
Tidak sampai disitu, penelusuran dilanjutkan dengan melihat secara keseluruhan isi video. Pada awal video, narator membacakan artikel berita yang diunggah Antara berjudul “BMKG minta masyarakat waspada gelombang tinggi pada 13-14 September” pada 13 September 2023.
Dalam video tersebut, narator menyampaikan imbauan dari BMKG untuk meminta masyarakat waspada gelombang tinggi di beberapa perairan Indonesia. Namun, sang narator mengganti tanggal pada narasi berita, mulanya imbauan ini ditujukan pada tanggal 13-14 September, lalu diubah menjadi 18-19 September.
Selanjutnya, narator membacakan narasi artikel yang dikutip dari JPNN news berjudul “Peringatan Dini, Gelombang Tinggi 6 Meter Berpotensi Melanda Wilayah Ini,” diunggah, 14 Desember 2022. Tak jauh berbeda dengan artikel sebelumnya, berita ini memuat informasi seputar imbauan BMKG terhadap gelombang tinggi.
Masih pada video yang sama, sang narator kembali membacakan artikel berita berisikan imbauan BMKG terhadap ancaman gelombang tinggi di perairan Indonesia. Artikel tersebut diunggah oleh Radar Bogor berjudul “Gelombang Tinggi 6 Meter Mengancam, Masyarakat Pesisir Diminta Waspada,” dan tayang pada 30 Januari 2023.
Berdasarkan hasil penelusuran tersebut, unggahan video Youtube pada kanal tersebut tidak benar dan tidak sesuai klaim pada keterangannya yang menyebutkan terkait puluhan kota di Yogyakarta tersapu gelombang.
Unggahan video yang mengklaim telah terjadi tsunami di Yogyakarta adalah tidak benar alias hoaks. Faktanya, isi video membahas soal imbauan BMKG terkait gelombang tinggi yang perlu diwaspadai masyarakat.
Selain itu, isi keseluruhan video dikemas dengan mengambil sejumlah footage tsunami di berbagai negara.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
https://www.apkonline.net/id/tsunami-wallpaper/app.tsunami.wallpaper
https://www.youtube.com/watch?v=EWVthKZWNWc
https://www.youtube.com/watch?app=desktop&v=SecGwsmU--k
https://www.youtube.com/watch?v=ueCdyuBr7VY
https://www.youtube.com/watch?v=M74iryTvo60
Artikel terkait hoaks Yogyakarta tersapu gelombang tsunami ditulis oleh reporter magang: Aleda Fanesya
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan.
Baca Selengkapnya
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan
Baca Selengkapnya
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya,
Baca Selengkapnya
Belakangan ini media sosial dihebohkan dengan fenomena awan hujan yang disebut menghindari wilayah Yogyakarta.
Baca Selengkapnya
Saat bencana erupsi dan tsunami berlangsung, banyak warga yang berlindung di dekat makam.
Baca Selengkapnya
Unggahan tersebut merupakan hasil gabungan antara dua momen yang tidak saling berkaitan dengan narasi yang keliru.
Baca Selengkapnya
Beredar video yang menunjukkan gerombolan lumba-lumba tengah berenang diduga akibat erupsi Gunung Popocatepetl di Meksiko
Baca Selengkapnya
Kota Derna di Libya menjadi wilayah yang paling parah terkena sapu banjir bandang usai Badai Daniel.
Baca Selengkapnya
Hingga tahun ini BPBD belum bisa melakukan pengadaan EWS baru karena harganya mahal
Baca Selengkapnya
Follow
Rekomendasi