CEK FAKTA: Guru Honorer Meninggal Karena Tak Punya Uang untuk Berobat? Ini Faktanya
Merdeka.com - Beredar pesan berantai WhatsApp yang mengunggah foto berisikan ucapan belasungkawa kepada seorang Guru Honorer SDN Ranca Iyuh IV, Kecamatan Panongan. Guru tersebut meninggal dunia yang diduga karena tidak bisa berobat ke rumah sakit. Disebut pula guru tersebut tidak memiliki uang sebab honornya tak kunjung cair.
Pada unggahan foto terdapat narasi sbagai berikut:
"Innalillahi wainnailaihi rojiun,,,Guru Honorer Kec.Panongan sakit sdh lama…tp krnn kendala gaji Honorer tertunda hingga hampir 3 bln…Beliau menunda pemeriksaanya ke RS dan Qodarullah…Allah lebih sayang padamu Bu…Semoga Husnul hotimah…"
Penelusuran
Dilansir dari situs Kabupaten Tangerang, tangerangkab.go.id, klaim guru honorer bernama Atikah meninggal setelah tak bisa berobat harus menunggu honor cair telah dibantah oleh pihak keluarga.
Hafiz Kurtubi, suami almarhumah Atikah mengatakan, pihak keluarga yang sedang berduka terkejut ketika mengetahui adanya narasi hoaks dengan memasang foto istrinya disebar ke sejumlah media sosial.
Hafiz mengatakan, jika istrinya mendapat perawatan rumah sakit menggunakan BPJS dari perusahaan tempat dia bekerja.
"Jelas narasi tersebut melukai keluarga kami. Meninggalnya almarhumah dijadikan tameng untuk kepentingan tertentu. Padahal istri saya selalu dirawat, bahkan seminggu sekali berobat menggunakan BPJS kelas 1 dari perusahaan pabrik tempat saya bekerja," ucapnya.
”Kami tidak terima," sambung Hafiz.
Sementara, paman almarhumah Amat Peko menambahkan, pihak keluarga akan membawa ke ranah hukum terkait penyebaran berita bohong kepada keponakannya.
"Akan kami bawa ke ranah hukum pihak-pihak penyebar foto almarhumah dengan narasi yang macem-macem itu. Begitu juga kepada pihak yang memberikan pernyataan di sejumlah media harus meminta maaf kepada keluarga kami. Karena jelas telah menyebarkan berita bohong," tukasnya.
Kesimpulan
Klaim guru honorer bernama Atikah meninggal karena tak memiliki uang untuk berobat, akibat honornya yang tidak kunjung cair adalah tidak benar. Faktanya, Atikah mendapat perawatan menggunakan BPJS dari perusahaan tempat suaminya bekerja.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://tangerangkab.go.id/detail-konten/show-berita/5644https://www.kominfo.go.id/content/detail/40934/disinformasi-guru-honorer-meninggal-karena-tak-memiliki-uang-untuk-berobat/0/laporan_isu_hoaks
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berjibaku memenuhi kebutuhan hidup, sang guru lantas rela menjadi pemulung usai mengajar.
Baca SelengkapnyaGaji yang tak seberapa itu sebagian ditabung untuk membantu murid-muridnya yang kesusahan
Baca SelengkapnyaMengetahui tunjangan sertifikasinya keluar, guru honorer ini pun langsung melakukan sujud syukur.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bukti kasih sayang seorang kakek yang membela cucunya dari amarah sang ayah. Perlakuan si kakek melindungi cucunya itu sontak memantik rasa simpati publik.
Baca SelengkapnyaMisalnya ada puluhan ribu guru honorer belum diangkat jadi guru P3K. Juga ada 1,6 guru belum tersertifikasi.
Baca SelengkapnyaSayangnya upaya pengangkatan tenaga honorer berpotensi menimbulkan masalah.
Baca SelengkapnyaSejak lulus sekolah, ia memang tidak mau bekerja menjadi seorang karyawan. Ia kini berhasil menekuni profesi berdagang dengan hasil jutaan rupiah dalam sehari.
Baca SelengkapnyaSetiap hari ia harus mencari rongsok. Di balik semua itu, ia adalah sosok yang begitu berjasa bagi bangsa dan negara.
Baca SelengkapnyaFaqih bercerita bahwa saat lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) dia bergegas mendaftar menjadi anggota TNI. Usaha pertamanya, gagal.
Baca Selengkapnya