Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rupiah Bergerak Melemah Seiring Fokus Pasar ke Pertemuan The Fed

Rupiah Bergerak Melemah Seiring Fokus Pasar ke Pertemuan The Fed rupiah. shutterstock

Merdeka.com - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak fluktuatif di perdagangan hari ini, Senin (20/9). Pagi tadi, Rupiah dibuka di Rp14.260 per USD atau melemah dibanding penutupan di perdagangan sebelumnya di Rp14.222 per USD.

Mengutip data Bloomberg, Rupiah sempat stagnan usai pembukaan, kemudian langsung melemah ke Rp14.274 per USD. Rupiah kembali menguat ke Rp14.253, namun kemudian kembali melemah tipis dan saat ini berada di Rp14.258 per USD.

Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta bergerak melemah seiring fokus pelaku pasar yang tertuju ke pertemuan bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed).

"Hari ini kemungkinan rupiah bisa melemah terhadap dolar AS karena pasar mengantisipasi hasil rapat kebijakan moneter bank sentral AS pekan ini pada Kamis dini hari. Pasar mencari petunjuk kemungkinan tapering pada akhir tahun ini," kata Ariston di Jakarta, dikutip Antara, Senin (20/9).

Menurutnya, dengan belum adanya kepastian soal kebijakan tapering, pasar selalu waspada menjelang kegiatan The Fed ataupun data-data ekonomi penting AS. Data-data ekonomi AS saat ini sudah membaik dan hal itu mendukung bank sentral untuk memulai kebijakan pengetatan moneternya.

Beberapa pejabat tinggi The Fed juga menyuarakan kemungkinan tapering pada akhir tahun. Nilai tukar utama dan regional juga terlihat melemah terhadap dolar AS pagi ini.

"Di sisi lain, membaiknya kondisi pandemi di Tanah Air yang menggerakkan kembali perekonomian, bisa menahan pelemahan rupiah terhadap dolar AS," ujar Ariston.

Jumlah kasus harian COVID-19 di Tanah Air pada Minggu (19/9) bertambah 2.234 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,19 juta kasus. Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 145 kasus sehingga totalnya mencapai 140.468 kasus.

Sementara itu, jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 6.186 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 3,99 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 60.969 kasus.

Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 79,52 juta orang dan vaksin dosis kedua 45,13 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin. Rupiah hari ini berpotensi melemah ke kisaran Rp14.280 per USD dengan potensi penguatan di kisaran Rp14.220 per USD.

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.

Baca Selengkapnya
Harga Emas Menguat akibat Keputusan Suku Bunga The Fed: Dampak Investor

Harga Emas Menguat akibat Keputusan Suku Bunga The Fed: Dampak Investor

Investor terus mencermati pernyataan hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang disampaikan pada Rabu (20/3).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.

Baca Selengkapnya
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun

Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun

Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.

Baca Selengkapnya
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel

Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan

Sri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan

Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.

Baca Selengkapnya
Tak Dapat Uang Baru dan Masyarakat Setrika Uang Lama, Bank Indonesia Beri Respons Begini

Tak Dapat Uang Baru dan Masyarakat Setrika Uang Lama, Bank Indonesia Beri Respons Begini

Mencuci dan menyetrika akan mempercepat kerusakan uang.

Baca Selengkapnya