Kemenperin Target Pertumbuhan Konsumsi Kaca Industri Farmasi Capai 5 Persen
Merdeka.com - Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, menyebut bahwa pertumbuhan kebutuhan produk primer berbahan baku kaca untuk industri farmasi dalam negeri saat ini rata-rata per tahun baru sebesar 3 persen. Itu terdiri dari konsumsi produk ampul sebesar 700 juta pcs per tahun dan produk vial sebesar 500 juta pcs per tahun.
Menteri Airlangga mengatakan, dengan pertumbuhan yang baru mencapai 3 persen tersebut, Kementerian Perindustrian akan terus berbenah agar dapat meningkatkan nilai pertumbuhan tersebut. Pihaknya menargetkan, untuk tahun ini pertumbuhan kebutuhan terhadap produk kaca farmasi dapat berada di atas 5 persen.
"(Kita targetkan) bisa lebih dari 5 persen, di atas 5 persen. Karena kita liat pertumbuhan pengguna universal BPJS itu naiknya tinggi," kata Menteri Airlangga saat ditemui di Cikarang, Jawa Barat, Rabu (24/4).
Sebelumnya, Airlangga meresmikan pengoprasian mesin AK 2000 (top line production) baru milik PT Schott Igar Glass, di Cikarang, Jawa Barat. Dengan bertambahnya dua mesin baru ini, kapasitas produksi primer berbahan baku kaca untuk industri farmasi tersebut diprediksi dapat mencapai 50 persen.
"Kemenperin memberikan apresiasi kepada PT Schott Igar Glass atas upaya penambahan top line production sebanyak dua mesin AK 2000 untuk meningkatkan kapasitas terpasang produk vial," kata Menteri Airlangga.
Menteri Airlangga mengatakan, dengan pengoprasian dan bertambahnya dua mesin AK 2000 akan membuka peluang pengembangan industri kaca alat-alat farmasi dan kesehatan kian terbuka, termasuk untuk memperbesar pasar dalam negeri. Hal ini ditopang dengan tumbuhnya industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional sebesar 4,46 persen pada tahun 2018.
"Bahkan, jumlah penduduk Indonesia mencapai 260 juta jiwa yang membutuhkan produk industri farmasi berupa vaksin, obat dan lainnya, mendorong pula kebutuhan pasar domestik,” ungkapnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca SelengkapnyaInovasi Produk Pupuk Kaltim Ini Tingkatkan Produktivitas Pertanian Hingga 55 Persen
Produksi kentang di Modoinding Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55 persen dari awalnya 9,9 ton per Hektare (Ha) menjadi 15,8 ton/Ha.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Pemerintah Setop Impor Jagung untuk Pakan Ternak
Arief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo Janjikan Pertumbuhkan Ekonomi 8 Persen Jika Jadi Presiden Selanjutnya
Untuk mencapai Indonesia emas tahun 2045, mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6 persen hingga 7 persen.
Baca SelengkapnyaKinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaCak Imin Janjikan Masalah Sektor Pertanian Beres Tahun Ini
Menurut Cak Imin, pertanian merupakan salah satu sektor yang memerlukan perhatian khusus.
Baca SelengkapnyaCukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaProduksi Kelapa Sawit Indonesia Diprediksi Turun di 2024, Ini Faktor Penyebabnya
Tantangan kedua, yaitu tidak jelasnya kepastian hukum dan kepastian berusaha.
Baca SelengkapnyaKonsumsi Pertalite Hanya 92 Persen dari Target di 2023, Tahun Ini Kuota Dikurangi
Erika menambahkan, konsumsi Pertalite 2023 sebenarnya lebih tinggi dari 2022.
Baca Selengkapnya