Kemenhub Klaim Program Tol Laut Sudah Efektif
Merdeka.com - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan mengklaim bahwa program tol laut yang digagas pemerintah sudah memberikan dampak positif bagi ekonomi di sejumlah daerah. Hal ini terbukti dari permintaan sejumlah kepala daerah yang menginginkan agar program tol laut dilanjutkan.
"Kepala daerah datang ke kantor kirim surat faktanya mereka butuh tol laut," kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Agus Purnomo saat ditemui di Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (11/12).
Kendati begitu, Agus mengakui masih ada sejumlah daerah yang dianggap masih belum efektif dan berjalan maksimal. Itu dikarenakan kedatangan kapal-kapal angkut barang masih lambat.
"Tapi kami tidak ingkari beberapa tempat yang mungkin beberapa lama destinasinya, impact harga tidak terlalu. Tapi mayoritas daerah yang kami singgahi memang sangat dibutuhkan," jelas dia.
Di samping itu, pihaknya juga belum ada rencana untuk menambah kapal-kapal baru. Hanya saja, nantinya jumlah destinasi akan diperbanyak.
"Kami belum tambah destinasi dimodifikasi jalurnya lebih banyak lagi jauh banyak kapal komersial kami akan fokus feedernya," jelas dia.
Faisal Basri Nilai Tol Laut Tak Turunkan Biaya Logistik
Sebelumnya, Ekonom Faisal Basri menilai program tol laut yang digagas pemerintah masih gagal karena tidak terbukti menurunkan biaya logistik (logistic cost). Selain itu, saat ini angkutan barang masih terpusat di jalur darat diangkut dengan truk-truk besar.
"Yang mempersatukan pulau-pulau itu kan laut, ngomongnya tol laut segala macam tapi enggak ada efeknya ke logistic cost tetap paling tinggi, 24 persen dari PDB," kata Faisal dalam sebuah acara diskusi di Le Meridien, Jakarta, Kamis (22/11).
Faisal menjelaskan, kegagalan tol laut disebabkan belum mampunya program tersebut memikat perusahaan logistik yang selama ini menggunakan jalur darat. Meski sudah ada tol laut, mereka masih enggan berpindah dan tetap memilih menggunakan jalur darat.
"Karena tidak terjadi shifting angkutan barang dari darat ke laut. Tidak terjadi. Jadi omong doang namanya tol laut itu. Logistic cost gak pengaruh karena tetap 90 persen barang di Indonesia diangkut lewat truk padahal negara maritim. Sementara di dunia, 70 persen barang diangkut pakai kapal. Padahal seluruh dunia kan bukan negara maritim seperti Indonesia," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menyelam Sampai ke Dasar Laut, Penyelam Temukan Lubang Terdalam di Dunia, Isinya Menyeramkan
Baca SelengkapnyaKemenhub menyatakan, pihaknya belum bisa memfasilitasi motor listrik via kapal laut lantaran rentan kebakaran.
Baca SelengkapnyaBagan tancap adalah alat tangkap menetap sehingga mengganggu alur pelayaran
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Subsidi tiket gratis lebih efisien dibandingkan skema sebelumnya.
Baca SelengkapnyaProgram ini salah satu tujuannya untuk memastikan keberlanjutan populasi perikanan.
Baca SelengkapnyaCegah Kepadatan di Pelabuhan, Kemenhub Tambah Jumlah Perjalanan ke Jawa
Baca SelengkapnyaKejadian itu pada saat pergeseran logistik pemilu dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Saliguma menuju Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Siberut Tengah
Baca SelengkapnyaKebijakan untuk pengelolaan kelautan juga perlu keterhubungan antar pulau pelabuhan dengan infrastruktur darat.
Baca SelengkapnyaRekayasa lalu lintas sistem satu arah (one way) pada arus mudik diterapkan mulai dari KM 72 Tol Cipali sampai Km 414 jalan tol Semarang-Batang.
Baca Selengkapnya