Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemenhub Belum Terima Surat Pemberhentian Direksi Garuda Indonesia

Kemenhub Belum Terima Surat Pemberhentian Direksi Garuda Indonesia Garuda Indonesia. merdeka.com

Merdeka.com - Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Polana B Pramesti mengaku belum menerima surat pemberhentian direksi dari Garuda Indonesia, terkait skandal penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton dalam penerbangan seri flight GA 9721 tipe Airbus A330-900. Sejauh ini, surat keputusan pemberhentian baru ditujukan kepada Direktur Utama Garuda Indonesia.

"Sampai saat ini Kemenhub baru terima surat dari Garuda, ada pemberhentian Dirut, dan accountable sudah punya. Kalau Board of Director (BOD) lain secara formal belum terima pemberitahuan, setahu saya baru akan tapi kapan siapa saja belum ada info," katanya saat ditemui di Kantornya, jakarta, Senin (8/12).

Dia mengatakan, tidak tahu menahu mengenai pemberhentian direksi perusahaan pelat merah tersebut. Hanya saja, apabila memang benar terjadi pemberhentian direksi maka dirinya mendesak Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk segera menunjuk pelaksana tugas baru (Plt).

"Namun sampai siang ini, belum ada pemberitahuan itu, tapi saya dapat info sore ini ada pengumumannya. Saya tidak tahu, siapa yang diganti kami belum tahu," ujarnya.

"Tapi intinya saya sampaikan kepada BUMN maupun pemegang saham kalau ada penggantian direktur terutama merupakan key person yang menanggung jawabkan safety, operasi, dan teknik harus segera ditunjuk Plt-nya," sambungnya.

Dia menambahkan, sejauh ini Kementerian Perhubungan sendiri masih memegang nama-nama direksi dengan surat izin angkutan udara yang sudah terbit pada sebelumnya. Artinya belum ada nama-nama direksi ataupun laporan terkait dengan pergantian direksi di tubuh perseroan.

Copot Seluruh Direksi

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bersama Dewan Komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk telah sepakat untuk memberhentikan sementara seluruh direksi yang terlibat dalam kasus penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton di pesawat Airbus A330-900 Neo. Jabatan direksi yang kosong tersebut akan diisi oleh pelaksana tugas (Plt).

Komisaris Utama (Komut) Garuda Sahala Lumban Gaol mengatakan penunjukan Plt akan dilakukan dalam waktu dekat. Adapun pemberhentian sementara direksi berlaku hingga hingga Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan dilaksanakan 45 hari terhitung dari hari ini.

"Saya belum bisa mengatakan (siapa saja direksi yang terlibat), tadi sudah disebutkan yang terlibat langsung maupun tidak langsung disampaikan di keputusan Dewan Komisaris akan diberhentikan sementara. Untuk penunjukannya Plt sesegera mungkin," kata dia di kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Sabtu (7/12).

Saat RUPSLB nanti, akan dilakukan pemberhentian permanen seluruh direksi yang terlibat, termasuk eks dirut Ari Askhara yang sudah diberhentikan sementara sejak 5 Desember 2019 lalu. Sekaligus penunjukan direksi baru secara permanen.

"Keputusan Dewan Komisaris permanen nanti dalam RUPSLB. Jadi yang dilakukan sekarang pemberhentian sementara. RUPSLB dilaksanakan 45 hari setelah menyampaikan surat permintaan ke OJK," tutupnya.

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Awalnya Gerombolan Pemuda Ini Ditegur Pak Bhabin Motornya Tak Sesuai Aturan, Endingnya Diberi Kejutan Bikin Tersenyum

Awalnya Gerombolan Pemuda Ini Ditegur Pak Bhabin Motornya Tak Sesuai Aturan, Endingnya Diberi Kejutan Bikin Tersenyum

Brigadir Agus Kurniawan kedapatan menghampiri segerombolan pemuda di pinggir jalan.

Baca Selengkapnya
Menhub Minta Warga Tak Mudik Naik Motor: Penyebab 70 Persen Kecelakaan

Menhub Minta Warga Tak Mudik Naik Motor: Penyebab 70 Persen Kecelakaan

Menteri Perhubungan Budi Karya melarang masyarakat mudik menggunakan sepeda motor karena rentan mengalami kecelakaan lalu lintas.

Baca Selengkapnya
Parahnya Penampakan Polusi Udara Jakarta Dilihat dari Atas Pesawat Terbang, Padahal Masih Siang Bolong

Parahnya Penampakan Polusi Udara Jakarta Dilihat dari Atas Pesawat Terbang, Padahal Masih Siang Bolong

Potret langit ibu kota yang terlihat abu-abu karena dipenuhi polusi udara.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
1.965 Kendaraan Bermotor Lawan Arah di Jakarta, Langsung Ditilang

1.965 Kendaraan Bermotor Lawan Arah di Jakarta, Langsung Ditilang

Penindakan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran dan kedisiplinan.

Baca Selengkapnya
Belum Genap Sehari Pencuri Ini Kembalikan Motor yang Dicuri, Aksinya Malah Bikin Bingung

Belum Genap Sehari Pencuri Ini Kembalikan Motor yang Dicuri, Aksinya Malah Bikin Bingung

Pencuri sepeda motor di Tangerang Selatan, Banten berhasil membuat korbannya bingung.

Baca Selengkapnya
Angkut 153 Penumpang, Pilot Batik Air Tertidur Sebabkan Pesawat Keluar Jalur di Ketinggian 36.000 Kaki

Angkut 153 Penumpang, Pilot Batik Air Tertidur Sebabkan Pesawat Keluar Jalur di Ketinggian 36.000 Kaki

Penerbangan tersebut dioperasikan oleh dua pilot dan empat kru pramugari.

Baca Selengkapnya
Kereta Ini Tak Pernah Diharapkan Kehadirannya, Jika Keluar dari Sarangnya, Berarti Ada Hal Buruk Terjadi

Kereta Ini Tak Pernah Diharapkan Kehadirannya, Jika Keluar dari Sarangnya, Berarti Ada Hal Buruk Terjadi

Indonesia memiliki sebuah kereta yang kehadirannya sama sekali tidak diharapkan, jika kereta tersebut keluar, berarti sedang ada hal buruk yang terjadi.

Baca Selengkapnya
Jelang Lebaran, Penerbangan dari Jakarta dan Surabaya Menuju Banyuwangi Ditambah

Jelang Lebaran, Penerbangan dari Jakarta dan Surabaya Menuju Banyuwangi Ditambah

Memasuki arus mudik Lebaran sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi.

Baca Selengkapnya
Dua Perwira Polisi di Kuansing Jatuh dari Udara Akibat Mesin Paramotor Mati, 1 Luka Serius

Dua Perwira Polisi di Kuansing Jatuh dari Udara Akibat Mesin Paramotor Mati, 1 Luka Serius

Kepala Polres Kuansing AKBP Pangucap Priyo Soegito, Selasa membenarkan peristiwa tersebut terjadi pada Senin (15/4).

Baca Selengkapnya